Jalan-Jalan KeNai di Kota Tua

Jalan-Jalan KeNai di Kota Tua
Pelabuhan Sunda Kelapa


Yeay! Akhirnya kami jalan-jalan ke ke kota tua juga. Dengan alasan ingin jalan-jalan hemat dan agar anak-anak lebih mengenal transportasi umum, kami memutuskan tidak menggunakan mobil pribadi. Memilih naik Trans Jakarta hingga halte Kota, bayarnya cukup sekali.

rute transjakarta ke Kota Tua

Gak perlu takut nyasar di Kota Tua, papan petunjuk jalan bertebaran dimana-mana. Mau wisata museum? Di Taman Fatahillah bertebaran museum besar. Wisata kuliner juga puas. Tinggal sesuaikan aja dengan bujet, mau kaki lima atau kafe. Kota tua juga salah surga bagi penggemar fotografi. Banyak banget spot keren untuk berfoto di sana. Semua ada di satu area yang saling berdekatan

museum fatahillah
Di Taman Fatahillah dengan museum Fatahillah yang sedang renovasi. Selain museum Fatahillah, taman ini juga dikelilingi oleh museum wayang, museum seni rupa dan keramik, kantor pos besar, dan cafe.


Dibelakang museum wayang ada Toko Merah. Kata abang yang sewa sepeda onthel, sekarang udah jadi kafe. Kalau kita gak pengen makan disana, foto di luar toko aja.

Kalau ke Kota Tua memang lebih enak pakai transportasi umum. Bawa kendaraan pribadi, ribet cari parkir. Apalagi halte dan stasiun berada di satu lokasi dengan Taman Fatahillah. Yang dari luar Jakarta seperti Bekasi dan Bogor juga bisa dengan mudah ke Kota Tua dengan transportasi umum, nyaman pula. Kita gak perlu kemana-mana lagi, kecuali kalau mau ke arah pelabuhan memang agak terpisah lokasinya.


jembatan kota intan
Jembatan Kota Intan sudah tidak boleh dilalui kendaraan, tapi pengunjung bebas berfoto di sana. Ada lampu sorot di beberapa sudut. Sepertinya jembatan ini akan terlihat indah kalau dilihat di malam hari.


Sekitar 1 km dari taman Fatahillah, ada pelabuhan Sunda Kelapa. Diperjalanan, kita bisa ketemu Jembatan Kota Intan,  Museum Bahari, dan Menara Syahbandar. Ada juga Galangan VOC, sebuah tempat bersejarah yang sekarang juga sudah dijadikan kafe. Boleh, sekedar berfoto di Galangan VOC, tapi harus bayar Rp100.000,00/jam. Bukan jalan-jalan hemat namanya kalau bayar segitu hehe.

jalan kaki di kota tua
Walaupun tidak senyaman di mall, tapi kami menikmati setiap langkah perjalanan wiken kemarin


Jalan kaki 1 km (bolak-balik jadi 2 km) dengan udara pantai yang panas, kering, melewati kolong jembatan dengan berbagai aktivitas masyarakat disana, dan wangi pantai bercampur bau got memang berbeda dengan jalan di mall. Kalau gak ingin terlalu lelah, bisa menyewa sepeda onthel dan tour guide. 1 sepeda beserta tour guide seharga Rp50.000,00. Tapi, karena kali ini kami memang ingin berhemat jadi memilih jalan kaki saja walopun berkali-kali harus minum dan beristirahat sejenak.

menara Syahbandar
Dari atas menara Syahbandar, saya dan suami bergantian bercerita kepada anak-anak tentang kejayaan Kota Tua di masa lampau. Sambil membayangkan bagaimana di masa lampau kapal-kapal penjajah bersliweran mengangkut rempah-rempah milik bangsa Indonesia


Sepertinya kami akan kembali lagi ke sana. Jalan seharian gak cukup untuk menikmati Kota Tua. Mungkin menunggu museum Fatahillah dibuka dulu. Pas kami ke sana sedang ditutup karena ada pengecatan. Kemungkinan dibuka lagi Januari 2015.

museum bank Mandiri
Setelah main sepeda onthel, mampir dulu ke museum bank Mandiri untuk mengetahui sejarah perbankan Indonesia di masa lampau. Kemudian lanjut ke stasiun Kota untuk pulang


Untuk yang ingin berwisata museum, semua museum disana hari dan jam operasionalnya sama. Selasa-Minggu. Senin dan hari libur nasional tutup. Jam operasional 09.00-15.00 wib.

  • Ongkos Bajaj IDR25K
  • Trans Jakarta IDR42K
  • 2 porsi bubur ayam IDR18K
  • Tiket menara Syahbandar dan museum bahari IDR14K
  • 3 stik es potong IDR9.000K
  • 1 gelas es duren - lupa berapa harganya😁
  • Sewa sepeda onthel keliling taman Fatahillah IDR20K
  • Air minum dan camilan - bawa sendiri dari rumah

ongkos ke kota tua

Totalnya IDR128K. Yippie! Beneran hemat. Ssstt... Tapi itu gak termasuk dengan biaya makan dan minum di Starbucks, stasiun Kota. Gak hemat kalau pengeluaran di Starbucks dihitung. Tapi, bolehlah sedikit memanjakan diri setelah seharian berjalan. Akhirnya, kami gak jadi naik Commuter Line pulangnya. Kembali naik Trans Jakarta. Kapan-kapan saya ceritakan kenapa gak jadi naik CL. Selamat menikmati Kota Tua yang eksotis!

Post a Comment

16 Comments

  1. udah lama pengen ke kota tua ini, tapi blm kesampean aja hiks

    ReplyDelete
  2. Hemat tapi tetep seruuuuuuuuuuuu, : )

    ReplyDelete
  3. Kota tua memang keren ya mbak... Apalagi kalau lebih dioptimalkan sarana dan fasilitas wisata disana...Itu catatan pengeluarannya hemat karena minus starbuck! :D
    Ide jalan-jalan dengan kendaraan umum juga keren.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kota Tua sudah dicanangkan sebagai salah satu destinasi wisata. Semoga jadi semakin cantik, ya :)

      Delete
  4. Replies
    1. gak masuk ke kafenya, Mak. Karena standar harga cafe biasanya lebih tinggi dari harga kaki lima. Karena lagi jalan-jalan ngirit, jaid gak nongkrong di Cafe (kecuali starbucks) :D

      Delete
  5. Rekreasi dengan keluarga tidak harus dengan biaya yang besar ya...benar-benar mantap...liburan menambah pengalaman dan bisa sambil belajar

    ReplyDelete
  6. Maak...ngintip postingan ini lagi. Besok rencananya mau ajak boyz naik kereta ke kota tua. TFS yaa :)

    ReplyDelete
  7. wahhh seru abis mbak kenei jalan-jalan sama kelauarganya wah saya kapan yah bsia jalan sama keluarga T.T sedih mode on hehe....

    ReplyDelete
  8. Memang asyik ya Mba di Kota Tua. Murah dan ada yg gratis museumnya.
    Sy seringnya naik CL, Depok ga ada busway :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. jalan-jalan naik CL ke Kota Tua. Dari Kota tua, puas2in keliling Jakarta pake trans jakarta hehe

      Delete

Terima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)