5 Wisata Kuliner Nusantara di Rawamangun

5 wisata kuliner nusantara di Rawamangun -  Rawamangun termasuk wilayah di Jakarta Timur yang lumayan banyak pilihan kulinernya. Dari mulai kaki lima hingga restoran. Kali ini, saya ingin menceritakan tentang beberapa kuliner di Rawamangun yang bisa menjadi pilihan Sahabat KeNai

5 Wisata Kuliner Nusantara di Rawamangun

[Silakan baca: Kuliner Seafood ala Kaki Lima di Bos Kepiting, Rawamangun]

Saya meminta bantuan aplikasi Zomato, yang mulai menjadi sahabat saya untuk mencari info kuliner. Ternyataaa... Kuliner di Rawamangun itu lumayan lengkap! Dari mulai masakan nusantara hingga mancanegara. Rasanya jadi pengen jajan teruuuss hehehe.

Berikut, 5 Wisata Kuliner Nusantara yang ada di Rawamangun


Ayam Bakar Mas Mono


Ayam Bakar Mas Mono
Paket nasi + ayam bakar IDR20K
Ayam bakar per potong IDR15K
Ayam bakar per ekor IDR58K


Menu ayam termasuk yang paling bisa diterima oleh banyak orang. Ayam Bakar Mas Mono ini rasanya manis dan nikmat sampe ke bagian dagingnya (karena kadang ada ayam bakar yang bagian daging rasanya hambar). Sambal terasinya juga enak. Kalau pesan ayam udah termasuk lalap dan sambal di dalamnya.

Kami cukup sering membeli Ayam Bakar Mas Mono di Rawamangun. Tapi, belum pernah makan di sana, sih. Selalu dibawa pulang atau pesan delivery order. Ayamnya bisa beli per ekor atau per potong. Harganya termasuk standar tapi rasanya enak. Biasanya, kami pesan cah kangkung atau tumis toge juga di sana. Udah gitu anak-anak saya juga suka banget. Jadi, cukup sering beli.


[Silakan baca: Penasaran dengan Bakso Rusuk TemanTuli]


(Update 5/4 -21) Ayam Bakar Mas Mono sudah tidak ada. Penggantinya di lokasi yang sama adalah Ayam Bakar Mbah Somo


review ayam bakar mas mono
https://www.zomato.com/id/jakarta/ayam-bakar-mas-mono-rawamangun


Sate Mak Syukur


sate mak syukur
Sate 8 tusuk + lontong IDR30K


Sate padang, termasuk sate yang kaya akan rempah. Indonesia banget, deh, kalau ingat rempah-rempahnya. Denger-denger, ada belasan bumbu dan rempah yang dibutuhkan untuk membuat sate padang. Diantaranya adalah kunyit, adas, bawang merah, bawang putih, serai, daun kunyit, daun jeruk, dan lain sebagainya.

Baru kali ini, saya makan Sate Mak Syukur yang katanya terkenal itu. Rasanya? Hmmm... Agak di bawah ekspetasi saya, sih. Sebagai penggemar berat sate padang, lidah saya terbiasa makan sate padang yang ada jeroannya. Sedangkan sate mak syukur ini semuanya daging. Lagipula Rp30.000,00 per porsi (8 tusuk sate + lontong), rasanya agak sedikit ketinggian harganya buat saya kalau dibandingkan dengan kepuasannya. Mungkin karena menggunakan daging semua, ya, jadi agak tinggi harganya.


[Silakan baca: Shabu Tako - Warung Shabu-Shabu Murmer di Rawamangun]


review sate mak syukur
https://www.zomato.com/id/jakarta/sate-mak-syukur-rawamangun


Sate Blora Cirebon


sate blora cirebon
1 porsi sate kambing (10 tusuk) IDR45K
Kalau mau yang tanpa lemak harganya sedikit lebih tinggi, IDR50K
Ada bumbu kacang dan sambal kecap yang ditempatkan terpisah


Ini resto udah ada sejak puluhan tahun. Tapi, suami saya mengaku belum pernah sekalipun makan di sana. Suka males aja karena kelihatan rame terus, katanya. Berkat bujukan saya, 1 minggu lalu kami makan berdua di sana. Iya, berdua aja. Anak-anak gak ada yang mau ikut. Jadilah kami berdua malam mingguan kayak orang pacaran hehehe.

Kami memesan 1 porsi sate daging kambing (10 tusuk per porsi) dan 1 porsi sop kambing. Sop kambingnya lumayan rasanya, walopun agak keasinan hehe. Kalau sate kambingnya, agak kering teksturnya menurut kami. Harganya juga agak tinggi untuk satenya kalau dibandingkan dengan rasanya.

Setelah sampe rumah, kami baru baca review dari Zomato. Ternyata beberapa menjagokan tongsengnya. Yaaa... tau gitu pilih tongseng. Kapan-kapan, deh, kesana lagi buat nyobain tongsengnya.


review sate blora cirebon
https://www.zomato.com/id/jakarta/sate-blora-cirebon-rawamangun


Bakso Charles


bakso charles
Semangkok bakso komplit, IDR20K


Sebetulnya, saya sempat bingung, bakso itu termasuk kuliner Indonesia atau bukan, sih? Setelah cari di Google, ada satu jawaban yang akan saya kutip di sini.

Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa. Hal ini ditunjukkan dari istilah 'bakso' berasal dari kata Bak-So, dalam bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti 'daging giling'. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang. Tempat yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang disebut Bakso Malang. Bakso Malang dan bakso Solo adalah masakan bakso dan disajikan dengan khas Jawa. Bakso berasal dari China tetapi berbeda dengan bakso Malang dan Solo. Bakso China biasanya terbuat dari babi atau makanan laut dan warnya agak kecokelatan serta bentuknya tidak bulat sekali. Sedangkan bakso Malang dan Solo terbuat dari daging sapi, berwarna abu abu dan bentuknya bulat sekali. Bakso China biasanya tidak disajikan dengan kuah melimpah berbeda dengan bakso Malang dan Solo yang disajikan dengan kuah melimpah.

Sumber: Wikipedia

Membaca info tersebut, menurut saya bolehlah bakso dimasukkan ke dalam salah satu kuliner Indonesia. Lagipula bakso itu sepertinya Indonesia banget. Banyak sekali yang suka bakso. Selain itu, bakso juga termasuk kuliner yang paling mudah di dapat. Paling tidak yang saya tau di pulau Jawa. Dari mulai kaki lima hingga resto, tergantung kita mau makan di mana.

Seporsi bakso Charles itu lumayan banyak. Bikin kenyang, deh. Kebiasaan saya kalau makan yang berkuah adalah mencicipi kuahnya dulu tanpa dikasih tambahan ini-itu (kecap, sambal, dan lainnya). Kalau kuahnya enak, kemungkinan elemen lainnya juga enak. Kuah bakso Charles rasanya enak.

Selain menu bakso, ada juga menu lainnya seperti nasi uduk dan ayam goreng, aneka nasi goreng, hingga chinese food. Tapi, karena andalannya bakso, enaknya pesen bakso. Gak butuh waktu yang lama supaya bakso yang dipesan terhidang di meja. Kalau menu lain, lama datangnya. Tapi, nasi uduk dan ayam gorengnya lumayan enak walopun harus sabar menanti. 

[Silakan baca: Bakso Rusuk Sunan Giri Sebagai Obat Kecewa]


https://www.zomato.com/id/jakarta/bakso-charles-rawamangun


Bebek Goreng H. Slamet


Menu bebek juga mulai jadi primadona, nih. Sekarang ini mulai banyak restoran yang menawarkan menu bebek sebagai andalannya. Salah satu resto yang menawarkan menu bebek yang paling sering kami datangi adalah Bebek Goreng H. Slamet. Awalnya, suka beli yang di dekat rumah. Begitu tau di Rawamangun juga ada, kami pun sesekali beli di sana.

Dibanding ayam, kami lebih suka menu bebek. Asalkan dimasaknya benar. Karena menu bebek kalau dimasaknya kurang benar akan amis dan alot. Tapi, bebek goreng H. Slamet rasanya gurih dan lembut. Wajib cobain juga sambalnya. Bikin kita ngap-ngapan karena kepedasan dan sering minum, sih. Tapi, memang mantap banget rasa sambalnya. Mungkin ini yang disebut dengan kapok sambal. Walopun makannya sambil ngap-ngapan dan keringat bercucuran karena kepedasan, tetep aja sambalnya bikin ketagihan hehehe


bebek goreng h slamet
https://www.zomato.com/id/jakarta/bebek-goreng-h-slamet-rawamangun


Itu adalah 5 wisata kuliner yang bisa dikunjungi kalau lagi ada di Rawamangun. Memang ada beberapa yang saya kritik. Tapi, kelima makanan di atas termasuk favorit saya walopun gak harus makan di resto yang saya tulis itu. Di resto manapun atau bahkan di kaki lima menu tersebut ada yang enak. Sebetulnya di Rawamangun gak cuma 5 resto itu aja, sih. Coba aja buka aplikasi Zomato, trus klik search dan ketik Rawamangun di kolom lokasi. Banyak banget tempat yang pengen saya kunjungi.

Rumah makan padang Sederhana, Warung nasi Ampera, Soerabi Enhaii, Bebek Kaleyo, Soto Betawi Rawamangun, Pempek, Ayam Betutu Gilimanuk, dan masih banyak lagi. Aaarrgghh... Banyak ajaah yang mau saya kunjungi! Dan, Zomato benar-benar memancing saya untuk terus berwisata kuliner hihihi. Sungkem dulu sama mertua biar gak dicerewtin kalau beli makan di luar. Atau kayak minggu kemaren, mau beli soto betawi malah di sama mertua dibikin rendang. Sama-sama enak. Bikin galaaauu hahaha.

Emang bangga banget, deh, jadi bangsa Indonesia. Kaya banget kulinernya. Dan, kebanyakan dari masakan Indonesia yang pernah saya coba, rasanya itu nikmat. Malah ada yang pake banget nikmatnya. Pantesan aja, katanya sih, kalau kita jauh di negeri orang, masakan Indonesia itu bikin kangen. Ya, gimana gak kangen, kuliner Indonesia memang enak-enak, sih.

Masyarakat Indonesia wajib mencintai kuliner dari negeri sendiri. Apalagi Indonesian Foodblogger, sih, wajibnya pake banget untuk mencintai kuliner Indonesia, ya. Biar kuliner Indonesia demakin maju dan berjaya :)

Begitulah 5 wisata kuliner nusantara di Rawamangun. Sahabat KeNai, sukanya kuliner Indonesia apa, nih? Sharing, yuk!

Post a Comment

12 Comments

  1. Ngiler banget pengen cobain Sate Blora Cirebon nya :9

    ReplyDelete
  2. Wah sate mak syukur yang hits di Padang Panjang ada di sana ya, mak. Harganya emang rada mahal sih, tapi yang di Padang Panjang rasanya enak mak walau menurut saya bukan yang paling enak untuk ukuran sate Padang :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau di sana yang paling enak sate padang yang mana, Mak?

      Delete
  3. Bakso Charles enak ya? Penasaran sih, boak-balik lewat tp belom pernah mampir situ. Sama Sate Blora yang belom pernah rasain. Sate khas Senayan enak juga di sana. Jajanan pinggirnya juga enak2. Kue cubit, cakwe, batagor, beuughhhhh. Bikin laper nih malem2 mampir blogmu, Mak. >____<

    Mak Myra, nanti kita kopdaran di Rawamangun aja yuk! Aku biasanya nyalon di sana, abis itu pulangnya makan. Ahahahahha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. lumayan lah Mak rasa baksonya. Hayuk atuh kopdar di Rawamangun :)

      Delete

Terima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)