5+ Langkah Persiapan Menjadi Travel Blogger Profesional

Bekerja sebagai freelancer yang bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cara remote merupakan impian banyak milenial. Menengok kemajuan teknologi yang makin berkembang dari waktu ke waktu, pekerjaan semacam ini banyak dimanfaatkan oleh mereka yang tidak ingin terikat jam kantor. Salah satunya adalah dengan menjadi travel blogger.

Langkah Persiapan Menjadi Travel Blogger Profesional
Photo by Haley Black from Pexels


Untuk mereka yang memiliki hobi jalan-jalan, privilege seperti ini bisa dimanfaatkan untuk mengeksplorasi tempat-tempat baru dan mencoba berbagai macam hal baru yang unik. Dengan menjadi seorang travel blogger, tetap bisa bekerja di mana saja dengan waktu yang terbilang fleksibel. Selain memuaskan hasrat plesiran, angka rupiah di rekening bank pun tetap terjaga.

Walau begitu, profesi ini bukanlah untuk semua orang. Sebuah blog memerlukan waktu yang terbilang tidak singkat untuk bisa di-monetize dan menghasilkan profit. Layaknya sebuah bisnis, blog yang ingin dibangun sebagai sebuah travel blog pun memerlukan modal dan dedikasi khusus hingga akhirnya bisa menjadi sumber pendapatan yang cukup menghidupi.

Lalu, cara apa saja yang perlu dilakukan seseorang jika ingin menjadi seorang travel blogger?


1. Mulai dari Potensi Wisata Lokal


Jangan berpikir terlalu rumit untuk pergi ke tempat-tempat “hits” yang membuat Sahabat KeNai pusing dengan masalah budgeting. Apakah Sahabat KeNai merasa tempat-tempat tersebut sudah terlalu banyak dibicarakan netizen? Cari sudut pandang yang berbeda untuk mengangkat cerita-cerita lain dari tempat tersebut. Inilah yang nantinya membedakan travel blog Sahabat KeNai dengan travel blog yang lain.

Bisa juga dengan memulai membuat konten dengan mengeksplorasi tempat-tempat di sekitar lokasi Sahabat KeNai tinggal. Tidak perlu merasa gengsi untuk berkunjung dan membagikan cerita Sahabat KeNai mengenai tempat-tempat rekreasi, event lokal, maupun wisata kuliner yang ekonomis. Malah yang seperti itulah yang akan banyak orang cari.


2. Gunakan Hosting Sesuai Kebutuhan


Sebagai blogger, data-data penting menyangkut konten seperti tulisan, gambar, audio, hingga video harus dijaga dengan baik. Layaknya sebuah harta, data-data tersebut sangatlah berharga dan bernilai investasi tinggi. Disebut investasi karena konten traveling akan selalu dibutuhkan dan dicari melalui mesin pencarian. Sehingga untuk menjaganya, Sahabat KeNai perlu menggunakan layanan web hosting Indonesia terpercaya.

Sebagai “rumah” dari sebuah website, kapasitas dari hosting akan sangat mempengaruhi performanya. Untuk para travel blogger, utamakan penggunaan hosting yang tidaknya berkapasitas besar, namun juga menyediakan fitur seperti backup harian dan SSL untuk menjaga keamanan akses para pembaca.


3. Tentukan nama Blog dan Domain Sesuai Niche


Pencarian nama yang cocok untuk sebuah blog bukanlah sesuatu yang sulit. Tapi jangan sampai Sahabat KeNai menyepelekannya karena urusan nama blog dan domain adalah hal yang krusial, terutama kaitannya dengan personal branding. Perlu pemikiran yang matang sebelum pada akhirnya memutuskan untuk beli domain harga terjangkau dan memakainya sebagai bagian dari branding travel blog Sahabat KeNai.

Dalam pemilihan nama blog, impact jangka panjangnya juga perlu diperhatikan. Hindari nama yang mengandung penggunaan umur, misalnya. Jika travel blog Sahabat KeNai ingin bertahan hingga 10 tahun, tidak mungkin Anda terus menggunakan nama semacam “20s Adventurer”.

Untuk nama domain, usahakan untuk tidak menggunakan angka maupun tanda (-) sebagai pemisah. Tujuannya agar domain blog lebih mudah diingat oleh para pembaca dan memudahkan mereka saat ingin mengakses blog Sahabat KeNai kembali.


4. Manfaatkan Template yang responsif


Jenis template yang responsi lebih mudah terindex oleh Google dan bisa mengakomodir akses dari berbagai macam perangkat digital dengan kecepatan yang sama. Perangkat-perangkat yang dimaksud terdiri dari komputer, tablet, dan mobile phone.

Penggunaan template yang responsif tidak bisa disamakan dengan template yang minimalis saja. Template yang responsif bisa dinilai dari seberapa cepat load dari template blog tersebut hingga akhirnya seluruh halaman URL yang diakses benar-benar terbuka sempurna.

Kenyamanan pengunjung blog juga akan semakin meningkat dengan menggunakan template yang responsif. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh pada presentase bounce rate, di mana semakin kecil angkanya, semakin bagus pula kualitas dari travel blog Sahabat KeNai. Waktu load yang singkat juga membuat pengunjung lebih nyaman untuk mengeksplorasi konten-konten lain yang ada pada travel blog Sahabat KeNai. 


5. Branding dengan Desain Logo yang Sesuai


Saat berbicara mengenai logo yang digunakan, para pengunjung blog pun bisa menilai seperti apa karakteristik blog dan pribadi Sahabat KeNai. Logo yang eye-catching tidak hanya mengandung nilai dari brand travel blog yang Sahabat KeNai miliki, namun juga menarik pengunjung blog untuk kembali lagi berkunjung ke blog Sahabat KeNai.

Sebagai sebuah identitas, logo memiliki pengaruh yang signifikan dalam merepresentasikan citra sebuah brand. Hal ini juga berlaku untuk sebuah travel blog. Sebuah logo berfungsi untuk membedakan identitas travel blog Sahabat KeNai dengan travel blog lainnya.

Elemen terpenting pada sebuah blog adalah konten. Untuk permulaan, Sahabat KeNai bisa menggunakan platform-platofrm desain gratis seperti Canva, Fiverr, atau 99 Designs untuk membuat logo travel blog Sahabat KeNai sendiri secara sederhana. Setelah konten berkembang dan travel blog Sahabat KeNai dirasa cukup menghasilkan, Sahabat KeNai bisa mencoba untuk memberikan fokus lebih kepada desain blog, termasuk pada logo yang diinginkan.


6. Update konten Secara Berkala


Butuh ketelatenan dan jangan berharap apapun pada setahun pertama Sahabat KeNai memulainya. Fokus saja pada pengembangan konten yang dibuat secara rutin dari waktu ke waktu. Walau mungkin Bandung Bondowoso bisa mewujudkan keinginan Roro Jonggrang dalam satu malam, akan tetapi tidak demikian dengan sebuah travel blog.

Jadi, sudah siap menjemput impian Sahabat KeNai untuk jalan-jalan sambil bekerja sebagai travel blogger?

Post a Comment

6 Comments

  1. Insyaallah 1 sampai 5 sudah siap, nomer 6 yang mangu-mangu.... hehehe

    ReplyDelete
  2. Terima kasih banyak informasinya. Mudah-mudahan saya juga bisa menjadi blogger profesional seperti teman teman lainnya

    ReplyDelete
  3. Cita-cita saya nih, jadi travel blogger. Tapi memerdekakan diri dari kerja kantoran ternyata susah ya...

    ReplyDelete

Terima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)