Alasan yang Bikin Takut Berobat ke Luar Negeri
- Wajar kiranya apabila kebanyakan orang ketika ditawari untuk berobat ke
luar negeri akan menolak tawaran tersebut. Hal ini dikarenakan berobat ke
negara orang itu butuh paspor, penunjuk jalan, dan tentunya dana yang
tidak sedikit. Tak heran apabila mereka lebih memilih untuk berobat ke
rumah sakit di daerah mereka sendiri atau di luar kota.
Sebenarnya, ketakutan atau kekhawatiran ini bisa diatasi dengan cukup mudah apabila sudah tahu bahwa rumah sakit di luar negeri memiliki fasilitas yang canggih dan dokter yang berkualitas sehingga memperbesar kemungkinan untuk sembuh. Sayangnya, fakta ini masih jarang diketahui dan kebanyakan orang masih tetap merasa takut berobat ke luar negeri karena alasan-alasan ini:
Tersesat dan Berurusan dengan Pihak Berwenang
“Saya gak tahu jalan dan belum pernah ke luar negeri sama sekali. Nanti
yang ada saya tersesat di sana.”
Rasanya ketakutan tersesat di era digital saat ini bisa didapatkan solusinya dengan memanfaatkan GPS di smartphone. Bila memang masih khawatir, silakan cek rute perjalanan yang biasanya disediakan di bandara. Bisa tanya ke petugas di bandara atau orang-orang di sekitar Sahabat KeNai.
Lalu, tidak perlu pula merasa takut dan khawatir bila berurusan dengan pihak berwenang selama Sahabat KeNai membawa paspor dan mematuhi semua peraturan yang diterapkan di negara tujuan. Bisa googling mengenai hal apa saja yang tidak boleh dilanggar di negara orang, khususnya di negara-negara yang punya aturan ketat. Sebagai contoh, jika Sahabat KeNai ingin ke Singapura, salah satu peraturannya adalah tidak boleh buang sampah atau merokok sembarangan, kecuali ingin didenda. Pastinya tindakan yang kurang baik jangan dilakukan jika tidak ingin berurusan dengan pihak berwenang.
Rasanya ketakutan tersesat di era digital saat ini bisa didapatkan solusinya dengan memanfaatkan GPS di smartphone. Bila memang masih khawatir, silakan cek rute perjalanan yang biasanya disediakan di bandara. Bisa tanya ke petugas di bandara atau orang-orang di sekitar Sahabat KeNai.
Lalu, tidak perlu pula merasa takut dan khawatir bila berurusan dengan pihak berwenang selama Sahabat KeNai membawa paspor dan mematuhi semua peraturan yang diterapkan di negara tujuan. Bisa googling mengenai hal apa saja yang tidak boleh dilanggar di negara orang, khususnya di negara-negara yang punya aturan ketat. Sebagai contoh, jika Sahabat KeNai ingin ke Singapura, salah satu peraturannya adalah tidak boleh buang sampah atau merokok sembarangan, kecuali ingin didenda. Pastinya tindakan yang kurang baik jangan dilakukan jika tidak ingin berurusan dengan pihak berwenang.
Biaya Berobat Sangat Mahal
Jika Sahabat KeNai ingin mendapatkan fasilitas dan layanan medis yang
lebih baik, maka harus bayar lebih mahal. Nah, di luar negeri, fasilitas
dan layanan medis bisa dikatakan jauh lebih baik sehingga wajar jika
Sahabat KeNai butuh dana lebih banyak dibandingkan berobat di dalam
negeri.
Meskipun demikian, ini bukanlah sebuah patokan atau momok menakutkan bahwasannya berobat ke negara orang itu harus menghabiskan banyak uang. Jika berobat ke Kuala Lumpur, Melaka, Kuching, Johor Baru, atau Penang biayanya kurang lebih sama seperti berobat di tanah air bahkan kadang lebih terjangkau dan fasilitas maupun layanan yang didapatkan juga memuaskan. Tak heran apabila ada banyak orang yang berobat ke tempat-tempat tersebut tanpa khawatir soal dana.
Meskipun demikian, ini bukanlah sebuah patokan atau momok menakutkan bahwasannya berobat ke negara orang itu harus menghabiskan banyak uang. Jika berobat ke Kuala Lumpur, Melaka, Kuching, Johor Baru, atau Penang biayanya kurang lebih sama seperti berobat di tanah air bahkan kadang lebih terjangkau dan fasilitas maupun layanan yang didapatkan juga memuaskan. Tak heran apabila ada banyak orang yang berobat ke tempat-tempat tersebut tanpa khawatir soal dana.
Bahasa Inggris Harus Lancar
Ini tergantung negara tujuan berobat. Jika ke Amerika, sudah pasti
harus lancar berbahasa Inggris. Namun, jika berobat ke Malaysia, tidak
tahu/lancar berbahasa Inggris tidak menjadi masalah karena baik suster
atau pun dokternya bisa berhasa Melayu dan tentunya mereka bisa
berkomunikasi dengan baik dengan setiap pasien asal Indonesia. Ini
artinya bahwa Sahabat KeNai tidak harus kursus, membawa kamus, atau bawa
penerjemah jika ingin berobat ke luar negeri, khususnya Malaysia.
Sulit Ketemu Dokter
Sebenarnya, hal ini juga bisa terjadi di Indonesia. Jika pasien tidak
membuat janji terlebih dahulu dengan dokter yang ingin dituju, ya
dokternya memang sulit untuk ditemui. Sama halnya jika ingin ketemu
dokter di luar negeri, harus bikin janji terlebih dahulu agar mudah
bertemu dokternya. Lalu, bagaimana bisa tahu dokter yang mau dituju jika
baru pertama kali berobat dan bagaimana pula cara membuat janjinya?
Tidak perlu mengkhawatirkan hal ini karena Sahabat KeNai bisa
menghubungi
https://www.medisata.com
yang dapat membantu untuk:
Bagian terbaik lainnya adalah semua layanan bisa didapatkan secara GRATIS. So tidak ada lagi alasan untuk takut berobat keluar negeri 😊
- Menemukan rumah sakit dan dokter spesialis yang sesuai dengan keluhan.
- Mengecek jadwal dokter.
- Membuat appointment agar Anda pasti bisa bertemu dokter saat sampai di sana nanti.
- Memberikan estimasi biaya berobat.
- Mengatur penjemputan dari bandara ke rumah sakit. Sesampainya di bandara, akan ada tim yang langsung menjemput.
- Memesan hotel.
- Membantu pengurusan dokumen untuk klaim asuransi.
- Membantu melakukan evakuasi medis dengan pesawat charter.
- Mempermudah transfer uang ke rumah sakit dari Indonesia melalui bank Mandiri International Remmittance.
Bagian terbaik lainnya adalah semua layanan bisa didapatkan secara GRATIS. So tidak ada lagi alasan untuk takut berobat keluar negeri 😊
2 Comments
dulu mamaku berobat untuk operasi tumornya di malaysia malah. kita lbh prcaya ama rs di sana, krn kapok ama rs di Medan tmpat mama berobat. ya kali tanpa periksa lengkap tuh dokter enak aja bilang mama cm sakit perut biasa. bolak balik ke beberapa rs, bilangnya ga parah dan yg tumbuh di perut mama cm hal biasa yg nanti bisa kempes.
ReplyDeleteakhirnya pindah rs ke malaysia, dan ternyata itu tumor. hrs diangkat semua, termasuk rahim. kita sekeluarga lgs setuju, toh mama jg ga mau punya anak lg. sempet geleng2 tuh dokter, tumor udh selama itu msh dibiarin. apalagi pas tau komentar dokter2 di medan. sejak itu kalo utk penyakit gawat, udhlah, mnding LN aja . lbih terpercaya.
Agak sedih sebetulnya kalau membaca fakta ini ya, Mbak. Tetapi, memang harus jadi bahan evaluasi juga untuk RS di Indonesia
DeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)