Pura-pura jadi pilot di wahana transportasi udara, PPIPTEK - TMII
Keinginan Nai untuk naik kereta gantung di TMII, gak dipenuhi. Kami
sepakat, lebih baik mengunjungi Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (PPIPTEK) saja yang lokasinya juga masih di Taman Mini
Indonesia Indah (TMII). PPIPTEK merupakan science center di Indonesia
yang diprakarsai oleh Menteri Riset dan Teknologi pada zaman
pemerintahan Soeharto, yaitu Prof. Dr. B.J. Habibie.
Selama ini science dianggap suatu ilmu yang membosankan bahkan mengerikan karena terasa rumit. Dengan didirikan PPIPTEK ini tujuannya adalah untuk mengenalkan kepada masyarakat kalau kita juga bisa belajar science dengan cara menyenangkan. Kehidupan sehari-hari pun berkaitan erat dengan science.
Ada banyak sekalu alat peraga yang dipamerkan di PPIPTEK. Ada yang di indoor dan outdoor. Berbagai alat peraga yang dipamerkan ditempatkan di beberapa wahana.
Wahana Taman Jurasic
Di wahana ini, pengunjung bisa melihat patung beraneka dinosaurus yang bisa bergerak dan bersuara. Ada juga area foto 3D. Dan, beberapa info tentang aneka dinosaurus beserta fosilnya.
Wahana Listrik dan Magnet
Belajar kelistrikan tidak hanya tentang bagaimana lampu on/off. Di wahana ini, pengunjung bisa belajar bagaimana listrik bisa menghasilkan cahaya dan juga suara. Selain listrik, pengunjung juga belajar tentang magnet dan translator
Harpa tanpa dawai
Walopun tanpa dawai, harpa ini akan tetap menghasilkan bunyi karena
adanya sensor cahaya infra merah. Dalam kehidupan sehari-hari, sensor
cahaya infra merah juga digunakan untuk remote, kran otomatis, pintu
otomatis, alaram pencuri, dan lainnya
Generator Pedal
Bisa dimainkan oleh 1-2 orang. Di depannya 4 tingkat bola lampu. Pedal
yang dikayuh akan menggerakkan generator.Semakin kuat kita mengayuh,
maka bola lampu yang menyala pun akan semakin banyak.
Piano Angklung
Angklung adalah alat musik tradisional yang bisa berbunyi dengan cara
digetarkan. Tapi, apabila angklung dihubungkan dengan sistem Mekatronik
(mekanik-elektronik) dan diprogram pada sebuah mikrokontroler, bunyi
angklung akan terdengar bukan dnegan cara digetar melainkan dipencet
seperti bermain piano. Dalam kehidupan sehari-hari, sistem ini ada pada
printer, mesin cuci, dan lainnya
Di area indoor, banyak sekali wahana yang ada karena PPIPTEK ini memang
lumayan luas. Di setiap wahana bisa terbagi dalam beberapa klaster. Gak
semua wahana saya ingat namanya. Jadi, untuk sisa wahana lainnya,
saya akan share foto-fotonya aja, ya.
Wahana transportasi udara. Dari mulai badan pesawat, mesin, hingga
bagaimana cara kerja pesawat, ada di sini
Nai jadi lebih tinggi daripada bundanya :)
Bersyukurlah kita semua karena ban itu bentuknya bulat. Karena kalau
kotak kayak gini, beraaat :D Di wahana matematika, juga ada beberapa
teka-teki yang seru untuk diselesaikan
Ada wahana untuk balita juga. Isinya perpustakaan mini dengan berbagai
buku cerita yang menarik. Ada juga laboratorium komputer khusus buat
anak balita
Penerangan di wahana ilusi sebetulnya lumayan gelap. Efek foto aja yang
bikin kelihatan jadi rada terang :)
"Pak Belulang" akan mengikuti pergerakan tulang kita ketika sedang
mengayuh sepeda
Jadi scientist :D
Nai jadi banyak :D
Alat peraga ini disebut juga "Si Muka Tegang," karena memang untuk bisa
membuat selaput tipis sabun seperti ini gak selalu berhasil. Harus
sangat hati-hati. Apabila berhasil, maka selaput tipis yang dilalui
cahaya akan menghasilkan efek dispersi cahaya
Ini ceritanya ada di dalam tenggorokan manusia. Di sini, pengunjung
belajar tentang sistem pernapasan, influenza, hingga flu burung
Di PPIPTEK juga ada beberapa program reguler yang terjadwal. Supaya gak
ketinggalan, sebaiknya kita mengetahui jadwal program-program tersebut
dilaksanakan. Karena gak setiap saat ada. Waktu itu kami menonton demo
sains dan simulasi rumah gempa.
Di demo sains, ada beberapa percobaan yang menggunakan nitrogen cair.
Keke dan Nai ikutan maju ketika biskuit dicelupkan ke dalam nitrogen
cair dan beberapa anak diminta mencicipi. Menurut Keke dan Nai, rasanya
gak berubah. Cuma, ketika baru dimakan, akan keluar asap dari mulut
mereka
Selain foto-foto di atas, masih banyak sekali alat peraga yang kami
nikmati baik yang di dalam atau di luar ruangan. Gak terasa kami berada
di sana selama 2 jam lamanya. Itupun berasa kurang, tapi kami harus
segera pulang. Selain sudah mulai sore, kami belum makan siang. Perut
rasanya udah sangat lapar. Keke malah udah mulai sakit perutnya. Gak
bakal bagus kalau kami berada di sana lebih lama lagi. Bisa-bisa
perutnya tambah sakit.
Kelebihan:
- Berada di area TMII, jadi gak sulit dicari
- Tujuan PPIPTEK untuk mengenalkan ke masyarakat kalau sains itu sesuatu yang asik, tercapai. Banyak alat peraga yang anak-anak saya menikmatinya.
- Ruangannya nyaman, sejuk, dan bersih
- Alat peraga yang ada snagat banyak. Jadi, gak perlu lama antre untuk menikmati sebuah alat peraga
- Antar alat peraga jaraknya cukup luas. Gak bikin desak-desakan
- Gedungnya terdiri dari beberapa tingkat. Tapi, ramah terhadap pengguna kursi roda
- Toilet bersih
- Ada beberapa alat peraga yang gak berfungsi. Walaopun yang berfungsi masih banyak, tapi buat saya jumlah yang gak berfungsi juga agak mengganggu
- Hanya ada kantin yang menjual camilan. Kalau boleh, sih, ada juga kantin yang menjual makanan berat. Biar pengunjung kelaparan kayak kami gak harus terpaksa keluar buat cari makan. *Dan, jadi rezeki rumah makan padang Sederhana hihihi*
- Perhatikan jam operasional dan juga jam program reguler
- Sebaiknya perut dalam keadaan kenyang ketika berada di PPIPTEK. Karena kalau kita menikmati PPIPTEK, gak akan cukup kalau cuma sebentar.
Oiya, dari dulu saya selalu ingin mencoba sepeda kabel yang ada di PPIPTEK. Tapi, setiap kali kesana, gak pernah kesampaian. Nah, waktu itu, saya bilang ke suami kalau kali ini beneran harus naik Sepeda Kabel. Suami cuma bilang, "Emang boleh? Beratnya masuk?" *sambil nyengir*
Tapi, apa yang terjadi? Salah satu syarat dan ketentuan untuk bisa menaiki sepeda kabel adalah berat badan tidak boleh melebihi 50 kg! Suami langsung ngakak guling-guling pas bacanya. Saya juga ikut ngakak, sih. Walopun harus menutup rapat-rapat keinginan naik sepeda kabel sejak kecil hahaha *Dieeett*
Ya, walopun gak jadi naik sepeda kabel. Saya tetep merekomendasikan tempat ini. Anak-anak saya juga pengen lagi di ajak ke sini :)
PPIPTEK - TMII
Telp: 021-8401488
Fax: 021-8401487
Web: http://ppiptek.ristek.go.id/
Email: ppiptek@ristek.go.id
HTM
- Umum - Rp16.500,00
- Rombongan, minimal 40 orang - Rp14.850,00/orang
- Dibawah 3 tahun - free
- Senin - Jum'at : 08.30 - 16.00
- Sabtu - Minggu : 09.00 - 16.30
12 Comments
sru nih anak-anak bisa mencoba langsung ya myr
ReplyDeleteya, asik banget Lid :)
DeleteAku pikir tepat sih tidak ada restoran makanan berat mak. Karena orang Indonesia suka jorok. Nanti malah kotor tempat sekeren ini
ReplyDeleteiya, sih. Tapi jadinya lapar dan gak bisa berlama-lama. Masa' harus ke luar dulu trus beli tiket lagi hehhe
DeleteSeru ya main di sini anak2 pasti suka. Btw belum ada yang jual makanan berat, peluang tuh mak :D :D
ReplyDeletesaya bagian makannya aja, Mak :D
Deletewah, saya baru tahu ada ppiptek.
ReplyDeletentah mengapa setelah beberapa kali saya ke daerah situ, baru tau ada ppitek.
tapi, untuk sekedar ilmu pengetahuan, harga masuknya cukup bersahabat lah.. :)
ayo dong main ke PPIPTEK :)
Deletewah..jadinya pengen kesini juga nih mak, bener2 ilmu nih...
ReplyDeleteyuk, main ke siniii ^_^
DeleteAku juga senang banget pernah ke PPIPTEK, Mak. Meski baru kesampaian setelah dewasa, hehe. Tapi PPIPTEKnya aja luas, belum kalau mau menjelajah area TMII yg lain. Memang harus dijadwalin & fokus. Beberapa wahana yg disebutin disini ada yg belum sempat kujelajahi. Dan emg sayang, ada byk peralatan peraga yg tak berfungsi. Aku sempat keasyikan di area peragaan berbau fisika :D
ReplyDeleteyup! kalau ke TMII gak bisa sekaligus. Luas banget areanya :)
DeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)