Negro Brand, Toko Selai Legendaris di Bandung

poster ilustrasi buah murbei nanas lobi lobi dan strawberry di toko selai homemade negro brand bandung serta foto sejarah pendiri toko selai legendaris

Sahabat KeNai, pernah dengar atau bahkan mencicipi kelezatan selai homemade Bandung yang sudah eksis sejak zaman kolonial? Saya sendiri awalnya tidak menyangka, di balik fasad rumah tua di Jalan Veteran itu, tersimpan kisah Negro Brand, toko selai legendaris di Bandung yang berdiri sejak tahun 1930. Toko ini adalah harta karun kuliner bagi teman-teman yang mencari oleh-oleh khas Bandung dengan cita rasa premium dan autentik. Mari kita telusuri mengapa selai Negro Brand bertahan lebih dari sembilan dekade!


Mengapa Negro Brand Dijuluki Toko Selai Legendaris Bandung?


Lucunya, saya baru tau setahun terakhir ini. Padahal udah ada sejak tahun 1930, makanya pas banget kalau Negro Brand dijuluki toko selai legendaris. Waktu saya bersekolah di Bandung, setiap hari melewati tokonya ketika berjalan kaki menuju sekolah. Almarhum tante saya juga pelanggan selai strawberrynya untuk dibikin kue kering. Tapi, saya memang gak pernah nanya ke tante. Kirain selainya beli di supermarket hehehe.

lokasi toko selai legendaris negro brand bandung di rumah tua jalan veteran tampak depan pintu terbuka dengan stiker nama toko dan papan dilarang parkir

Tokonya memang tanpa plang nama. Hanya rumah tua tanpa halaman di jalan Veteran. Kalau yang gak tau memang akan menganggap sekadar rumah. Ada stiker kecil bertuliskan Negro Brand di salah satu pojok jendela. Beneran kecil ukurannya. Jadi, gak keperhatiin juga kalau gak dideketin. Di jalan Veteran Bandung, ada Batagor Kingsley. Negro Brand hanya berjarak 100 meter dari resto batagor terkenal ini. 


suasana interior toko selai homemade negro brand bandung memperlihatkan kemasan produk siap jual di keranjang dan poster ilustrasi buah lobi lobi di dinding dekat jendela


Varian Selai Unggulan Negro Brand Bandung dan Harganya


Negro Brand menjual berbagai selai yaitu coklat, kacang (untuk bumbu sate, gado-gado. dll), kacang (untuk roti dan kue), strawberry, lobi-lobi, murbei, strawberry + lobi-lobi (dicampur), nanas, dan mustard. Semuanya dibuat sendiri, bukan selai pabrikan. Dijual dalam kemasan 250 gr, 500 gr, dan 1 kg.

kemasan plastik selai kacang dan selai coklat curah siap jual di keranjang toko selai legendaris negro brand bandung menunjukkan produksi homemade

Saya: "Saya bisa minta tolong ditulis keterangannya untuk kacang?"
Karyawan Negro Brand: "Dari teksturnya beda kok, Bu. Untuk yang bumbu lebih padat."
Saya: "Tapi, gimana kalau saya simpan di kulkas? Tetap kelihatan bedanya?"
Karyawan Negro Brand: "Sebaiknya jangan disimpan di kulkas, Bu."

Ada 2 jenis selai kacang yang dijual di Negro Brand. Satu untuk bumbu seperti gado-gado, sate, dan lainnya. Satunya lagi untuk isian atau topping roti dan kue. Teksturnya memang terasa berbeda. Selai kacang untuk bumbu lebih terasa padat. Sedangkan yang untuk kue dan roti lebih cair dan berminyak.

Semua selainya tidak disarankan disimpan di kulkas. Katanya, akan menurunkan citarasa kalau di kulkas. Lagipula awet sekitar 2-3 bulan di suhu ruangan. Bahkan untuk cuaca Jakarta yang lebih panas dari Bandung, selainya tetap awet di suhu ruang.

area dapur produksi selai homemade negro brand bandung memperlihatkan timbangan panci dan wadah bahan baku toko selai legendaris

Di antara berbagai selai buah homemade di Bandung yang ditawarkan Negro Brand, selai strawberry dan lobi-lobi memiliki penampilan yang mirip. Paling mudah membedakan dari rasanya. Selai lobi-lobi lebih asam dari strawberry. Ada juga yang dicampur. Tingkat keasamannya tentu di tengah-tengah dari 2 selai ini.

Saya beli semua selainya, kecuali mustard dan nanas. Karena pembelian perdana, saya beli yang 250 gram dulu per selai. Saya perhatikan, kalau pelanggan lama biasanya beli di ukuran lebih besar. Tokonya tidak ramai, tapi selama saya di sana, ada aja pembeli yang datang.

meja kasir pembayaran toko selai legendaris negro brand bandung dengan sekat kaca dan petunjuk selai di dalam menekankan sistem pembayaran tunai

Sempat juga saya diajak ngobrol salah seorang ibu yang sedang membeli. Katanya, salah seorang owner cafe. Ibu ini cerita, pembeli di Negro Brand banyak yang pelanggan lama. Rasa selainya premium.
 
Semua selai yang saya beli, bahan utama yang dominan rasanya. Maksudnya, gak ada yang kemanisan. Semua menonjolkan rasa asli bahan utama. Untuk yang buah, teksturnya tidak terlalu halus. Masih berasa serat tipis buahnya. Saya suka selai yang teksturnya seperti ini. Setuju juga saya kalau dibilang rasanya premium.

struk pembelian berisi daftar harga selai homemade negro brand bandung yang menunjukkan harga per varian toko selai legendaris

Kemasannya masih sederhana banget. Hanya diplastikin dan tanpa merk. Bahkan pembayarannya pun hanya menerima tunai. Mungkin memang lebih fokus ke mempertahankan rasa. Saya pernah lihat salah satu konten, katanya rasa selai Negro Brand dari dulu hingga sekarang masih sama meskipun sudah generasi ketiga. 
 
etalase kecil berisi aneka makanan ringan dan produk untuk oleh oleh khas bandung di toko selai legendaris negro brand

 

Pengalaman Belanja dan Tips Penyimpanan Selai Homemade Bandung


Tidak hanya tampilan luar yang terlihat vintage. Bagian dalamnya pun masih berasa klasik. Dan, yang juga jadi nilai plus dari saya, tempatnya bersih sekali. Terlihat masih sangat terawat. Jadi, membuat saya yakin kalau produksi selainya juga bersih dan berkualitas.

Di area penataan juga menyatu dengan tempat packing. Jadi, Sahabat KeNai bisa melihat prosesnya. Terlihat rapi dan bersih.

Negro Brand juga menjual aneka oleh-oleh. Ada di area paling depan. Begitu Sahabat KeNai masuk ke toko. Tapi, hanya etalase kecil. Gak banyak pilihan. Jualan utamanya selai. Oleh-oleh sekadar pilihan aja sepertinya.
 
Jadi, benar adanya bahwa Negro Brand lebih dari sekadar menjual selai; mereka menjual sejarah dan kualitas yang teruji waktu. Citarasa premium yang tidak terlalu manis, tekstur berserat alami, dan varian unik seperti lobi-lobi menjadikan toko ini destinasi wajib bagi pencinta kuliner dan baker sejati. Jika Sahabat KeNai sedang mencari oleh-oleh khas Bandung yang otentik dan berkesan, atau ingin merasakan sendiri selai buatan rumahan legendaris sejak 1930, pastikan mampir ke toko selai Negro Brand di Jalan Veteran. Jangan lupa cek jam operasional di bawah, dan bagikan pengalaman Sahabat KeNai menemukan harta karun kuliner Bandung ini di media sosial!


Negro Brand


Kota Bandung


Jam operasional: 

Post a Comment

24 Comments

  1. pengen nyobain selainya ini
    bisa jadikan oleh2

    ReplyDelete
  2. Jujur baru tau ada toko selai legend di Bandung. Masak, plis buka jastip dong, aku koq pengen banget ngerasainnya deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya di e-commerce suka ada deh yang jastip selai Negro Brand

      Delete
  3. Kek nemu jarum di antara jerami ya Myra. Toko-toko legendaris dengan bisnis yang sudah jalan puluhan tahun tuh pasti punya sesuatu yang istimewa. Jadi memang fokus pada satu range produk yang terus dipertahankan kualitasnya. Tidak berubah rasa dan presentasinya. Keren betul. Surga banget ini sih buat para baker. Dengan sajian yang ditawarkan dan lamanya beroperasi, pasti NEGRO BRAND ini sudah jadi rujukan.

    Jadi kepikiran pengen mampir. Mau nyobain selai buah-buahannya buat sarapan dengan roti. Kalau kenyataannya gak terlalu manis dengan taste buahnya dipertahankan, sepertinya cocok nih sama lidahku dan suami.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ibarat pepatah "Gajah di pelupuk mata tak nampak, semut di seberang lautan nampak". Karena dulu saya bisa setiap hari lewat jalan ini kalau pulang pergi ke sekolah. Tapi, gak pernah tau ada toko selai hahaha

      Delete
  4. iya, selai Negro Brand yang udah masuk kulkas, teksturnya berubah
    Kalo saya langganan beli bumbu spekuknya yang "gak ada obat" :D
    Sayang faskes 2 saya pindah ke RS Boromeus, sebelumnya di RS Bungsu, jadi kalo pulang bisa mampir ke sini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya baru tau juga di sana jual bumbu spekulas. Kayaknya bakal saya mampirin lagi.

      Delete
  5. Mantap dan lebih praktis kalo tersedia berbagai rasa selai mulai dari selai nanas, lobi-lobi, murbei, kacang dll. Bisa langsung tinggal disesuaikan dengan jenis makanan yang hendak diberi selai. Kalo di tempatku biasanya yang umum dibuat adalah selai nanas, mangga, atau durian, karena teksturnya yang lembut dan biasanya dipakai untuk bikin roti-rotian saat lebaran. Btw, thanks informasinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya baru tau ada mangga dijadiin selai. Menarik nih buat dicoba

      Delete
  6. Keren nih, pasti kualitasnya terjamin banget, makanya tanpa harus kasih plang gede, selalu terkenal dan didatangi pelanggannya ya.
    Bisa jadi alternatif oleh-oleh nih, cuman emang sayang sih kalau kemasannya masih sederhana, agak kurang gimana gitu kalau buat oleh-oleh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya target pasarnya memang untuk para pelanggan setia atau yang udah tau kualitas dari rasa selai ini. Makanya kalau pun tanpa kemasan spesial, tetap bakal seneng dikasih oleh-oleh selai Negro Brand

      Delete
  7. Aku kalap nih kalau sudah bahas selai, soalnya aku di rumah suka makan roti. Nah kalau pakai selai itu jadi bikin suasana makan roti tidak membosankan. Kalau beli online bisa ga ya mbak ? coba aku cari media sosialnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya masih bener-bener konvensional. Belum menambah ke dunia digital. Kalaupun ada setahu saya penjual yang jastip. Cmiiw

      Delete
  8. Ini sih type selai favoritku. Masih ada tekstur berseratnya. Rasanya juga dominan buah. Bukan yang kena manis dari pemanis buatan.

    Kayaknya aku bakalan beli yang strawberry dah kalau main ke Bandung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! Makanya citarasanya juga lebih fresh. Karena dominan buah dan masih ada seratnya

      Delete
  9. Menarik, ini tuh homemade selai gitu ya mbak. Yg homemade gini biasanya yang bahan dan rasanya otentik. Sayang cuman ada di bandung. Kalau di online udh ada apa blm mbak

    ReplyDelete
  10. Selama ini kalau pohon lobi-lobi berbuah jatuh begitu aja dan busuk dimana mana. Ternyata kalau tau ilmunya ini bisa dibuat selei ya
    Di tangan ahli malah citarasanya tuda diragukan lagi...
    Harga terjangkau padahal saya yakin ilmunya (resep) itu yang mahal

    ReplyDelete
  11. Bicarain soal rasa sama kualitas,pasti gak perlu diragukan lagi ya. Apalagi toko nya legendaris udah dari dulu, pasti pelanggan tetapnya gak kan berpaling.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget, Mbak. Kalau udah selama itu biasanya udah punya pelanggan setia.

      Delete
  12. Wah menarik sekali di Bandung, ada toko selai homemade. Pasti sudah nggak diragukan lagi rasanya yang legendaris. Semoga ada kesempatan bisa ke sana. Terima kasih rekomendasinya, Kak

    ReplyDelete
  13. Di bandung emang banyak banget ya toko kue, roti, kopi, dan bahkan toko selai yang legendaris kayak gini. Yang wujud tokonya seadanya, tapi pelanggannya berjubel karena emang rasanya dah terbukti oke belasan taun. Tapi jujur, aku baru tau juga toko selai ini, makasih yaa infonya.

    ReplyDelete

Terima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)