"Nanti malam, kita makan di luar aja, Bun. Ayah lagi pengen makan yang
kuah. Tapi, yang kuah bening gitu. Apa ya enaknya?"
"Bakso malang?"
"Bakso malang?"

Suami langsung bilang oke. Saya sedikit heran karena tumbenan pengen
bakso. Bukan berarti gak doyan, tapi suami biasa aja gitu sama kuliner
favorit jutaan umat ini hehehe. Saya pun sebetulnya gak ada ide lagi
ketika suami bilang pengen makan berkuah yang bening. Spontan aja bilang
bakso malang hehehe.
Setelah shalat maghrib, kami pun ke luar rumah untuk makan malam. Begitu sampai parkiran, kenapa suami malah jalan ke arah di Hiroshima?
Silakan baca: Hiroshima, Makanan Jepang Kaki Lima Rawamangun
"Lha? Katanya Ayah pengen makan yang berkuah?"
"Enggak, ah! Makanan Jepang aja."
Hmmm ... Bener kan dugaan saya. Manalah suami pernah antusias pengen ngebakso hahaha.
Setelah shalat maghrib, kami pun ke luar rumah untuk makan malam. Begitu sampai parkiran, kenapa suami malah jalan ke arah di Hiroshima?
Silakan baca: Hiroshima, Makanan Jepang Kaki Lima Rawamangun
"Lha? Katanya Ayah pengen makan yang berkuah?"
"Enggak, ah! Makanan Jepang aja."
Hmmm ... Bener kan dugaan saya. Manalah suami pernah antusias pengen ngebakso hahaha.

"Yah, abis ini ke Calf, ya. Bunda pengen beli kopi yang butter apa
gitu."
Saya pernah sekali cobain coffee yang dikasih butter. Awalnya penasaran. Eh, ternyata enak. Sejak itu, jadi pengen nyobain kopi dengan butter lagi di berbagai coffee shop.
Pernah ajakin Keke ke Calf, tapi dia gak mau. Ya udah, mumpung suami ngajak makan malam di Hiroshima, sekalian aja ke Calf. Jaraknya cuma beberapa langkah dari tempat kami makan.
Saya pernah sekali cobain coffee yang dikasih butter. Awalnya penasaran. Eh, ternyata enak. Sejak itu, jadi pengen nyobain kopi dengan butter lagi di berbagai coffee shop.
Pernah ajakin Keke ke Calf, tapi dia gak mau. Ya udah, mumpung suami ngajak makan malam di Hiroshima, sekalian aja ke Calf. Jaraknya cuma beberapa langkah dari tempat kami makan.
Suasana di Calf Rawamangun

Kalau gak lihat konten-konten review Calf Rawamangun, mungkin kami gak
akan tau kalau bisa menikmati kopi di area dalam. Kirain hanya bisa pesan
aja. Pintu masuknya ada di samping dan ada kantong plastik hitam besar
yang biasa dipakai buat sampah di dekat pintu masuk. Jadi, mungkin aja ada
yang gak tau kalau di dalamnya ada tempat nongkrong.

Kami pun masuk ke dalam. Ada halaman yang gak luas dengan beberapa area
untuk duduk yang terbuat dari semen. Bangku seingat saya hanya ada 4.
Hanya ada 1 pohon besarSepertinya memang bukan untuk nongkrong saat terik
matahari atau hujan.
Suasana cukup temaram. Ada beberapa pelanggan sedang menikmati kopi di sana sambil mengerjakan tugas. Entah tugas kerjaan atau kuliah.
Suasana cukup temaram. Ada beberapa pelanggan sedang menikmati kopi di sana sambil mengerjakan tugas. Entah tugas kerjaan atau kuliah.

Pembayaran hanya bisa menggunakan QRIS
"Pesan kopinya di luar, Kak."
Ternyata, gak bisa pesan kopi dari dalam. Agak sedikit ribet sebetulnya. Kenapa gak bisa pesan dari dalam? Kan, area bikin kopinya kayak bilik gitu. Ada pintu masuk dari dalam untuk karyawannya. Juga ada jendela kecil.
Ya, mungkin jaga-jaga kalau sampai terjadi antrean panjang. Jadi, alurnya dibikin satu. Tebakan saya aja sih ini yang tentang alur.
Ternyata, gak bisa pesan kopi dari dalam. Agak sedikit ribet sebetulnya. Kenapa gak bisa pesan dari dalam? Kan, area bikin kopinya kayak bilik gitu. Ada pintu masuk dari dalam untuk karyawannya. Juga ada jendela kecil.
Ya, mungkin jaga-jaga kalau sampai terjadi antrean panjang. Jadi, alurnya dibikin satu. Tebakan saya aja sih ini yang tentang alur.
Saat Itu Hanya Ada Kopi

Kenapa saya katakan 'saat itu'? Karena pernah lihat menunya di review
Google Maps dan juga konten di medsos, ada brownies juga untuk camilannya.
Ternyata ketika kami ke sana, hanya ada kopi. Itu pun pilihannya gak
banyak.
Bahkan ketika saya mau memesan, pramusajinya udah bilang duluan. "Kami hanya ada kopi, Kak." Di daftar menu yang terpampang di kaca jendela pun memang hanya menawarkan kopi. Gak masalah sih buat saya. Karena niatannya kan memang hanya ingin cobain buttersocth macchiato.
Bahkan ketika saya mau memesan, pramusajinya udah bilang duluan. "Kami hanya ada kopi, Kak." Di daftar menu yang terpampang di kaca jendela pun memang hanya menawarkan kopi. Gak masalah sih buat saya. Karena niatannya kan memang hanya ingin cobain buttersocth macchiato.
Tambahkan Es Batu untuk Peach Honey Lemon Cold Brew

Peach Honey Lemon Cold Brew, IDR23K
Saya memesan Peach Honey Lemon Cold Brew dan Butterscotch Macchiato. Cold
brew menjadi minuman rutin saya setiap pagi setelah bangun tidur. Saya
udah lama skip sarapan. Hanya minum segelas cold brew kemudian lanjut
berolahraga.
Cold brew atau kopi seduh dingin adalah metode menyeduh kopi dengan air dingin atau suhu ruang lalu didiamkan selama 12-24 jam
"Untuk cold brew, yang paling jadi favorit yang mana?"
Biasanya saya bikin sendiri. Saya gak pernah bikin kopi seduh dingin dengan menambah rasa lain. Hanya kopi dan air. Makanya, penasaran juga nih sama rasa cold brew di Calf.
Ada 3 pilihan rasa buah untuk cold brew Calf yaitu peach, strawberry, dan pineapple. Mungkin malam itu saya lagi kurang fokus, daftar menunya pun saya baca. Tapi, yang kedengeran ma saya, pramusajinya bilang, "Honey lemon cold brew, Kak". Padahal semua cold brew di sana dikasih lemon dan honey.
Kesan pertama ketika mencoba cold brew, saya merasakan sedikit aneh. Sebetulnya saya sudah bisa menduga sejak awal. Saya, kan, kurang suka madu. Tapi, tetap memilih coldbrew hehehe.
Hanya beberapa teguk, suami ngajak pulang. Sesampainya di rumah, semua kopi saya masukkan ke kulkas. Selain perut masih kenyang banget, kayaknya akan lebih enak kalau dinikmati dingin. Sebetulnya kopi yang dipesan udah dingin. Tapi, saya pengen lebih dingin lagi.
Setelah dingin, saya coba habiskan yang cold brew. Rasa kopinya sangat light menyatu dengan rasa asam dari lemon serta manisnya madu. Peachnya malah gak berasa sama sekali.
Sebetulnya, rasa manisnya gak berlebihan. Tapi, karena saya memang kurang suka madu, cold brew yang udah dingin masih saya tambahkan lagi es batu. Baru deh mulai bisa diterima sama lidah saya karena rasa manisnya semakin samar.
Tambahkan 1 Shot Espresso untuk Butterscotch Macchiato

Butterscotch Macchiato, IDR27K
Butterscotch pada dasarnya terbuat dari gula merah dan mentega yang dilelehkan bersamaan. Ada yang menambahkan krim untuk mendapatkan kekentalan yang diinginkan.
Butterscotch berbeda dengan karamel. Kalau karamel menggunakan gula putih. Penggunaan mentega pada butterscotch juga katanya lebih banyak.
Rasa creamy langsung berasa sejak tegukan pertama. Saya juga suka dengan rasa manisnya yang tidak berlebihan. Sejak mulai ketagihan minum kopi hitam, lidah saya semakin sensitif dengan rasa manis. Menurut saya, Butterscotch Macchiato Calf ini masih pas rasa manisnya. Tapi, saya merasa ada sedikit kekurangannya, nih.
Yup! Menurut saya, kopinya kurang strong. Saya pun nambahin 1 shot espresso lagi. Baru, deh, buat saya rasanya makin pas hehehe. Hmmm ... Kira-kira kalau ke Calf lagi, bisa gak ya saya minta tambahin kopinya?

Ada toilet di area dalam (ruangan yang lampunya putih). Saya gak tau
kondisinya bersih atau enggak. Kalau dari jauh, sih, kelihatan bersih
Kopi Calf Rawamangun
Jl. Balai Pustaka Timur No.38
Rawamangun
Jakarta Timur
61 Comments
Wah, coba rumah keluarga masih di Cipinang, saya bisa nih nyobain kulineran di Balai Pustaka. Soalnya dulu rumah kami di belakang RS Persahabatan. Baru tahu bahwa Butterscotch tuh paduan gula merah & mentega dilelehin bersama. Kebayangnya manis banget ga sih? Soalnya pernah nyoba dessert cake Butterscotch, manisnya giyung.
ReplyDeleteMakanya paduannya sama Macchiato yah, jadi pas...
Giyung atau enggak kayaknya tergantung dari takaran pemanisnya, Mbak
DeleteAku belum pernah nyobain butterscotch. Mungkin nanti kapan-kapan kalau lagi khilaf mengabaikan diet
ReplyDeleteHihi, kalau kemanisan seperti ini mungkin lupakan dulu soal diabet ya...
DeleteGidaan menjalankan pola hidup sehat itu emang kuat biasa ya Mbak Parida...
Kalau saya pribadi, memang jarang minum manis. Jadi, memang bukan konsumsi harian
DeleteAghhh ini kopi kesukaan aku.. calf! Bareng bronisnya nikmatin ice coffe original less sugar beuh... mana cafenya tih homy banget yang di bandung mah ada fi jalan supratman. Kadang aku gofutan beli yang kaleng.. calf emang seenak itu kopinya
ReplyDeleteNah, yang di Rawamangun gak jual makanan waktu saya ke sana. Kalau ke Bandung, mau ah ke Calf
DeleteMpo bukan pecinta kopi. Baca blog ini jadi nambah ilmu soal kopi. Calf dekat nih dengan rumah mpo. Kalau ada kesempatan bisa nih ikutan nimbrung nongkrong cantik di sini bersama kawan-kawan.
ReplyDeleteWah ternyata ada tempat nongkrong di dalam yang nyaman..tapi benar juga pesan di luar mungkin biar satu alur pemesanan jadi ga numpuk
ReplyDeleteBtw untuk beberapa varian kopi saya juga kadang nambah extra shot karena kurang nendang kopinya dan boleh tinggal di charge lagi harganya betapa
Memang butterscotch ini lagi hype ya...Di beberapa coffe shop termasuk menu yang best seller dan disuaki pelanggan. Apalagi untuk peminum kopi yang maunya ringan
DeleteMungkin lain kali saya bakal nanya bisa extra shot atau enggak hehehe
DeleteSaya suka banget baca tulisan Mbak Myra
ReplyDeleteDulu seputar anak-anak, sekarang nyobain kulineran bareng suami
Jadi nambah bumbu Mbak, kulineran yang biasa biasa aja jadi istimewa karena Mbak Myra menikmatinya bareng suami
Heheheh hidup memang ada aja perubahannya ya, Mbak
DeleteDududu creamy banget ya pasti rasanya. Aku juga suka yang taste seperti ini, ga dominan manis, cenderung ke creamy dan gurih
ReplyDeleteYup! Tapi, saya pribadi tetap pengennya dikasih extra shot hihihi
Deleteharus di coba mbak, ke Calf lagi dan minta ditambahin kopinya.
ReplyDeleteKalau yang baru pertama ke sana, jadi kesannya ribet ya, udah masuk dan duduk di dalam, eh ternyata kalau mau pesan mesti ke luar lagi, nggak bisa pesan dari dalam
Kalau saya, jujurly, gak bisa nelen kopi yang kekinian itu. Dalam sejarah hidup yang saya suka dan bisa saya telan adalah kopi hitam, pure hitam dari gilingan. Dan kalau ingin dikasih pemanis, biasanya saya pakaian sedikit brown sugar atau gula diet. Mungkin sudah kebiasaan dari kecil kali ya.
ReplyDeleteWah ini sama kayak saya. Kadang suka pengin coba kopi ini itu, tapi favoritnya tetap kembali ke kopi hitam hehehe. Plus, kalau sesekali coba kopi kekinian, saya pasti minta less sugar.
DeleteSaya jadi ingat pernah dikenalkan teman pada kopi dingin ini, tahun 2017 lalu. Tidak ngeh banget sih ya kecuali saat dia cerita prosesnya. Baru ngeh saat baca ini. Selama ini saya tahunya kopi dingin itu kopi diseduh biasa lalu diberi es. Pantas saja pernah pesan kok katanya ga ada. ternyata saya yang benar-benar kudet.
ReplyDeleteBeneran abis baca ini jadi penasaran sama Calf. Langsung cus gas besok cari Calf terdekat deh.
ReplyDeleteKebayang deh ini pasti rasanya manis manis creamy gitu. Boleh lah nanti sesekali dicoba juga.
ReplyDeletetemen-temenku juga suka ngopi di calf, tempatnya nyaman dan bikin pewe :D
ReplyDeleteAku mungkin krn ga terlalu sering ngopi hitam, jadi pernah pas pesen calf, langsung ga bisa tidur malamnya mba🤣🤣🤣. Waktu itu yg pernah aku pesen magic tiramisu cream ama caramel Jefferson.
ReplyDeleteEnaaak sih tapiii. Aku masih mau banget utk pesen lagi. Apalagi ada banyak rasa yg lain. Penasaran juga ama americano mereka. Skr ini aku udh belajar utk bisa enjoy americano soalnya. Tp hrs es. Kalo yg panas masih hrs aku tetesin stevia cair.
suasanya cozy banget ya mba. Betah untuk berlama2
ReplyDeletetampak dari luar, kedainya kiyut ya, ternyata area duduknya juga mayan menarik nih
ReplyDeletekalau kopi campur madu, kayaknya aku belum pernah cobain, tapi menarik juga ya, penasaran perpaduan rasanya kayak gimana
kalau untuk butterscotch aku belum cobain, di kotaku kayaknya susah nemuin menu kopi ini
tempatnya cozy dan estetik banget ih. Apalagi di kawasan jakarta yang cukup padat, rasanya kalau dapat tempat nongki dengan suasana kaya gini bisa bikin happy. :D
ReplyDeleteOrang awam sama dunia perkopian termasuk minuman calf ini nambah wawasan banget buat saya. Kalau bisa buat juga peluang bikin usaha di kampung nih. Hehehe
ReplyDeleteHmm, Butterscotch Macchiato ini kayaknya minuman yang bakal bikin hati langsung hangat, ya! Saya nyobain butterscotch ini cuma di Fore. Oh iya, cara kakak cerita soal rasa manis butterscotch yang berpadu sama kopi bikin saya bisa ngebayangin betapa nikmatnya hahaa. Ditambah lagi, suasana Calf Coffee yang cozy kayaknya tempat yang pas banget buat ngopi santai atau sekadar recharge energi.
ReplyDeletePengen sih nyobain Butterscotch macchiato, tapi karena pakai butter kebayang kopinya gurih-gurih gitu, jadi males pengen nyobain. Agak aneh menurutku minum kopi gurih :D tapi masih terus penasaran sampai sekarang. Harus tetep dicoba sih sepertinya y
ReplyDeleteCobain dulu, Mbak. Menurut saya, kopi yang ada taste gurihnya tuh enak. Tapi, ya, memang kembali ke selera
DeleteSuasana bagian dalam menunjukkan kesan non formal yang kasual bersahabat, cocok untuk keluarga dan mengundang teman ngobrol.
ReplyDeleteHahahaha... Kok sama.
ReplyDeleteAku pun kalau lagi pengen makan makanan yang berkuah tapi bening, jawabannya ya bakso.
Baru kalau pengen yang agak berat, boleh deh soto atau rawon 😉
Mbak Myra udah sering skip sarapan dan hanya minum segelas cold brew aja? Lambungnya aman, Mbak. Kalau saya gak berani minum kopi karena memang takut muncul asam lambungnya.
ReplyDeleteAlhamdulillah aman. Asalkan bukan kopi sachet. Kalau kopi sachet, saya harus makan dulu baru ngopi
DeletePernah cobain butterscoch di salah satu kafe di deket stasiun malang, lebih ke kayak coffeshop dibanding kafe. Hehe, so far jadi menu favorit, tapi emang tergantung baristanya ekwk, racikannya kadang aneh di kafe lain
ReplyDeleteiya bener. Kembali ke racikan serta bahan-bahannya
DeleteBeberapa kali baca menu kopi yang butterscotch ini, tapi masih ragu2 untuk nyoba, takutnya ga sesuai dengan selera hehee.. standar sih saya tuh kesukaannya, palingan ya kopi gula aren atau kopi dengan susu kedelai, udah itu aja kayaknya yang saya suka.
ReplyDeleteSelama ini saya seringnya minum kopi hitam yg ditambah sedikit gula putih saja. Membaca tulisan ini, jadi penasaran mau cobain butterscotch deh
ReplyDeleteKalau saya gak suka gula putih untuk kopi. Kecuali, gulanya dibikin karamel dulu
DeleteKukira akan beneran makan malamnya pakai bakso malang baru mampir ke coffee shop Calf, eh tahunya berbelok ke Hiroshima. Part ini ngajakin senyum banget deh, Teh 😆 Saking terkamuflaseya itu pintu, jadi nggak terduga kalau ada area dalam yang bisa dimanfaatkan sebagai spot nongkrong tipis tipis ya. 😆
ReplyDeleteeh, aku kira Calf itu cuma ada di Surabaya wkwkwk ternyata ada di kota lain juga. aku juga suka minuman di Calf, waktu itu aku lupa pesen apa. pokoknya enak. dan aku cobain minuman temenku juga enak bangeeet. trus, aku juga cobain roti sama dimsumnya enaak huhu. enak-enak semua menu di Calf. cuma agak malesnya itu selalu ruame susah dapet tempat wkwk
ReplyDeleteSering beli kopi Calf, tapi order online belum pernah ke cafenya hihi. Yg aku suka sih Calf Premium. Endess
ReplyDeleteRawamangun itu memang sangat komplit yak. Kedai kopi Calf aja ada, walau agak temaram it's okelah buat ngopi santai sambil ngobrol hehehehe. Tapiu cara pemesanannya agak ribet dan jujur aja cold brew nya bikin penasaran, hanya saja pas dibilang peachnya malah kurang berasa jadilah munfur teratur. Kayaknya aku bakalan cocok sama calf Butterscotch tanpa ditambah lagi karena lebih suka kopi light aja. Balik lagi ke selera masing-masing memang ya.
ReplyDeleteHmmm, maafin saya, Mbak, hehehe ... nama menu kopinya malah bikin saya tringat pada merk sebuah peranti buat mencuci piring/alat dapur heheheh ...
ReplyDeletePaling enak abis makan lanjut ngopi yaa. Kyk jd kebiasaan kalau makan di luar sekarang hehe.
ReplyDeleteBaru denger Calf ini mbak. Ternyata bisa minum di sana juga tapi kyk tersembunyi gitu gak keliatan dari luar ya? Bisa jadi hidden gem tongkrongan nih ya :D
Wew mbak Myra sering skip sarapan tapi bisa ngopi ya? Aku kalau anter anak kadang kan suka ngopi pagi deket sekolah, tapi gak berani skip sarapan akhirnya maksa minimal banget roti sebelum ngopi.
Sebetulnya, saya jarang abis makan trus ngopi. Tapi, karena lagi makan di luar trus di dekat situ ada Calf. Jadi sekalian aja deh dimampirin hehehe
DeleteSaya belum pernah coba minum cold brew saat pagi dan perut kosong. Memang infonya metode penyeduhan yang dilakukan tanpa panas ini bikin asam yang dihasilkan pun lebih sedikit. Jadi, untuk mencegah asam lambung naik, mengonsumsi kopi cold brew menjadi alternatif yang disarankan. Jadi pengin coba juga saya
ReplyDeleteWah, Butterscotch Macchiato dari Calf Coffee ini bikin penasaran banget! ☕ Kombinasi rasa manis karamel dengan kopi pahitnya pasti nagih.
ReplyDeleteBaca pengalaman Mbak Myra jadi makin paham dunia perkopian. Suamiku yang doyan kopi tapi kurang suka kopi macem-macem gini. Maunya ya kopi hitam, double shot espresso udah paling cocok.
ReplyDeleteAku kok ga bisa menikmati kopi dengan ramuan rasa-rasa selain susu dan gula aren ya, wkwkkw. Jadul lidahku, tapi memang seperti itu. Suamiku malah maunya kopi hitam saja, tapi sejak menikah sama aku dia sudah ga doyan kopi, ga tahu kenapa. Jadi aku gak pernah pergi berdua hanya menikmati kopi, habis yang minum aku sendiri kan ga asyik
ReplyDeleteIni sih kopi favoritku juga, karena dekat dari rumah dan waktu itu memang iseng pengin nyobain. Eh akhirnya ketagihan juga sama Calf dan selalu jadi nyari Calf.
ReplyDeleteKalau gak terlalu strong jadi pengen nyobain Butterscotch Macchiato Calf, karena daku lebih demen kopi yang gak strong, biar bisa bobo malam haha.
ReplyDeleteMbaaa, kalo ke Bakso Malang sini langsung ke Malang aja lahh. Berbezzaaa lho rasanya ama yang di luar kota. Hasseekk.
ReplyDeleteBtw aku juga kurang suka sih Butterscotchnya Calf yah karena terlalu creamy. Ak suka yang signature aja, ato yang Brewmalt ituu. Lebih pas dan hmmm endul.
Pesan kopinya harus di luar, tapi bisa nikmati di dalam karena ada tempat nongkrong. Agak lain juga konsepnya, tapi cukup menarik meski aku bukan pecinta kopi
ReplyDeleteWah jadi penasaran kenapa mbak suka minum cold brew buat sarapan? Trus itu bikin kopinya pakai mesin kopi atau gimana mbak?
ReplyDeleteKebiasaan setiap orang pasti beda, saya udah jarang ngopi sih, bukan berarti nggak suka kopi tapi memang lagi ngurangin konsumsi kopi aja. Belum berani ngopi dengan perut kosong karena pernah kena maag sih. Malahan saya ngopinya itu siang sih habis maksi malahan. Pagi always sarapan berat.
ReplyDeleteJadi penasaran, kenapa cold brew itu selalu ada rasa seger-segernya dari buah-buahan?
ReplyDeleteBagi pecinta kopi, kudu nyobain sendiri nih.. main ke Calf Coffee.. karena ada banyak ragam seduhan kopi yang nikmat dan suasana cafe-nya yang cocok untuk deep talk.
Aiih!
Mbak Myra penikmat kopi banget ya, aku sukanya es kopi susu standar banget..penasaran butterscoth ini kayak nggak nyambung dengan kopi tapi ternyata enak yaa..
ReplyDeleteWah, ada kopi Calf juga ya di Jakarta
ReplyDeleteAku sudah cobain yang di Surabaya mbak
Emang enak kopinya
Dan varian Butterscotch Macchiato ini emang favorit
wah tempat tempat kayak gini jadi incaran kalau mau ngopi plus ngerjain draft sih. pas banget suasananya malam jadi semakin aduhai.. btw gimana rating rasanya mba?
ReplyDeleteHahaha. Aku juga bukan fans berat bakso tapi selalu mau kalau diajakin.
ReplyDeleteNgopi tanpa makan atau sekadar cemilan itu kurang afdol buat saya. Pernah terjebak di cafe seperti itu, dan akhirnya saya beli roti dua ribuan di warung depan hahaha.
Terima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)