Tanakita Rain Forest Festival - Tanakita Rain Forest Festival adalah acara menyambut pergantian tahun baru. Untuk hari ke-1 dan 2 sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya. Sekarang lanjut ke hari ke-3 dan 4, ya.
[Silakan baca: Tanakita Rain Forest Festival, Hari ke-1 dan 2]
Rain Forest Festival, Hari ke-3

Susunan acara
Di hari ke-3 kami di Tanakita, acara mulai padat dari pagi hingga tengah
malam nanti. Seperti biasa, pagi hari diawali dengan sarapan dulu.
Beberapa aktivitas berjalan bersamaan. Sehingga tamu bisa memilih mau
ikut aktivitas yang mana. Yang membingungkan kalau pengen ikut semuanya,
tapi kan gak mungkin 😁
Setelah sarapan, acara pagi-pagi adalah tubing & trekking, sketsa alam, pondok karya, serta high rope. Biasanya Keke selalu ikut tubing tapi kali ini anak-anak sepertinya lagi malas ber-adventure. Lebih suka di Tanakita aja. Kalau high rope, Nai sebetulnya tertarik tapi masih belum cukup tingginya. Sedangkan Keke seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, dia memang kurang suka ikutan flying fox atau high rope.

Anak-anak siap berpetualang 😍

Saat anak-anak berpetualang, yang dewasa bisa ikutan tubing
Sketsa alam adalah aktivitas bagi anak-anak. Mereka akan dibawa
trekking untuk mencari berbagai serangga serta binatang lainnya yang ada
di hutan. Tidak hanya mencari tapi nanti juga akan diberikan penjelasan
binatang apa aja yang akan mereka temui. Tentunya akan ditemani dengan
crew dan guide yang andal.
Meskipun membawa berbagai peralatan, salah satunya adalah jaring, bukan berarti binatang tersebut boleh dibawa pulang, ya. Para little explorer ini hanya akan diajak untuk mengamati kehidupan serangga dan binatang kecil lainnya yang ada di sekitar Taman Nasional. Untuk yang sudah dewasa juga bisa ikut tubing.

Pagi-pagi udah main pepeletokan 😂
Bagaimana dengan Keke dan Nai yang tetap memilih di Tanakita? Mereka
tetap asik melanjutkan main pepeletokan. Kadang Nai ikut berkreasi di
Pondok Karya. Untuk hari ketiga ini pada bikin aksesoris. Sampai siang
Nai betah di sana bikin berbagai gelang *Gara-gara ini juga, begitu dari
Tanakita minta dibeliin berbagai keperluan bikin gelang. Mainlah kami ke
Thamrin City buat nyenengin Nai 😂

Ayo balapan!

Bikin gelang di Pondok Karya

Siapa yang jago main gasing? 😄

Kitiran, satu-satunya permainan tradisional yang gak disukai oleh Keke dan
Nai. Menurut mereka ngebosenin mainnya
Di hari ke-3 juga disediakan berbagai permainan tradisional. Selain
pepeletokan, disediakan juga gasing, kitiran, enggrang, dan beberapa
permainan tradisional lainnya. Dari beberapa permainan tradisional yang
disediakan, ada satu permainan yang disukai ma Keke dan Nai, yaitu main
kitiran. Menurut mereka main kitiran itu gak asik 😄 Tapi permain
tradisional lain disukai oleh Nai.
Seluruh tamu terlihat menikmati beragam permainan tradisional yang disediakan. Kami semua berbaur dan bermain bersama. Ya itulah asiknya bermain permainan tradisional karena kebanyakan mengutamakan kebersamaan. Dan jangan anggap gampang juga mainnya. Misalnya kayak main gasing kalau mainnya jago maka gasingnya akan terus tegak berdiri sambil berputar. Tidak hanya itu, gasing akan mengeluarkan suara tergantung dari bagaimana teknik kita memutarnya.



Sebagai pengganti babi hutan adalah lingkaran bambu yang digelundungkan. Nanti para peserta *kebanyakan anak-anak* akan menombak bambu yang sedang menggelinding cepat itu. Karena menggunakan tombak yang tajam, maka pengawasan untuk keamanannya pun diperhatikan. Gak dimainkan sembarangan.


Membuat camilan tadinya adalah aktivitas ibu-ibu. Kenyataannya anak-anak
hingga pria dewasa pun tertarik untuk ikutan.
Ibu-ibu pun juga ada aktivitasnya. Gak jauh-jauh dari urusan dapur.
Para ibu diajak bikin klepon, pisang coklat, dan misro. Biasanya camilan
gini udah disediakan, tamu tinggal menikmati aja. Tapi karena acara
spesial jadi para tamu pun diajak ikut bikin.Ternyata yang pengen ikutan gak cuma ibu-ibu. Anak-anak hingga remaja yang laki-laki pun pada mau ikutan bikin. Bebas aja, sih. Gak ada larangan. Termasuk hasil jadinya. Ada klepon yang bulatannya kecil hingga besar. Tergantung siapa yang bikin 😂

Main perosotan sampai menjelang maghrib
Sore hari, menjelang maghrib, acara bebas. Kebanyakan anak-anak pada
main perosotan. Apalagi Nai udah mulai dekat dengan anak-anak lain. Jadi
dia udah ngacir ke sana-sini tanpa minta saya untuk menemani.Saat makan malam, para tamu dihibur dengan musik. Karena ini malam tahun baru, hiburan musiknya pun lebih istimewa. Full band, jadi ada panggung musik. Band pembukanya asal Sukabumi tapi saya lupa namanya. Sedangkan band utama adalah Sastromoeni. Untuk menu makan malamnya selain prasmanan juga ada barbeque. Kambing guling yang paling saya tunggu 😋

Performance Sastromoeni
Sahabat KeNai alumnus atau masih jadi mahasiswa UGM mungkin tau dengan
band parodi ini. Kalau di Jawa Barat pernah ada Padhyangan yang
merupakan grup parodi gabungan 2 universitas yaitu Padjajaran dan
Parahyangan. Nah, kalau Sastromoeni juga seperti itu hanya awal mulanya
dulu grup ini membawakan lagu country.Saya memang baru tau kalau tentang Sastromoeni. Padahal grup ini sudah ada sejak lama dan sudah melakukan beberapa kali regenerasi. Lucu bangeeeeett performance mereka. Sayangnya saya tidak menonton secara full.

Setelah selesai makan malam, Nai ajak saya ke tenda karena udah ngantuk. Bener aja, gak berapa lama kemudian dia udah tidur. Saya terpaksa bolak-balik antara tenda dan panggung. Mana tenda saya ada di area bawah, lumayan ngos-ngosan kalau ke panggung. Kalau kelamaan ditinggal, Nai kadang suka bangun. Makanya saya harus bolak-balik untuk ngecek dia kemudian balik lagi nonton Sastromoeni. Lama-lama cape juga bolak-balik terus, saya pun memutuskan tetap di tenda aja.
Menjelang malam pergantian tahun, pertunjukkan berakhir. Saya pikir setelah itu akan berganti keramaiannya dengan suara terompet serta membakar kembang api. Ternyata tidak ada sama sekali. Tidak ada satupun yang meniupkan terompet atau membakar kembang api.

Menunggu moment kembang api

Saya malah bisa menikmati kembang api dari dalam tenda 😍
Tanakita yang berada di dekat area Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango
tentu berbahaya bila bermain kembang api. Tetapi bukan berarti kami
tidak menikmati kembang api, lho. Dari Tanakita, kami bisa melihat
maraknya kembang api di mana-mana. Uniknya, karena berada di area yang
cukup tinggi, kembang api bukan terlihat di langit tapi malah di seperti
di bawah. Biasanya kalau menginap di sana, saya suka menikmati
lampu-ampu rumah penduduk yang berada di bawah. Pada saat malam
pergantian tahun tidak hanya lampu rumah tetapi juga kembang api. Dan
karena lokasinya lumayan jauh, suaranya pun tidak terlalu jedar-jeder.
Nai dan Keke yang sudah terlelap sebelum tahun baru tidak terbangun sama
sekali.Hari ke-4
Di hari ke-4 sudah tidak ada lagi aktivitas khusus tahun baru. Terserah masing-masing saja. Beberapa tamu ada yang check out sebelum pukul 12 siang. Kami check out menjelang sore karena naik kereta sore. Masih bisa bersantai-santai dulu sebelum berangkat ke stasiun.

Kalau Sahabat KeNai memilih naik kereta, sebaiknya check out minimal 1,5 jam sebelum kereta datang. Pengalaman kami pernah 1 jam sebelum kereta datang, sampai stasiun mepet banget. Menuju stasiun kan melewati pasar dan jalanannya juga ada beberapa bagian yang gak bagus. Apalagi kalau beberapa sekolah lagi bikin acara. Bakal lebih lama lagi. Biasanya sih crew Tanakita akan memberi tahu kalau di jalan lebih ramai dari biasanya. Jangan sampai ketinggalan kereta.
4 hari di Tanakita, memang paling nyaman pulang naik kereta karena gak kena macet. Tinggal selonjoran trus tidur hingga stasiun Bogor. Lumayan lah 2 jam. Setelah itu lanjut lagi naik commuter line menuju Jakarta. Semoga tahun depan, acara tahun baruannya juga seru lagi kayak gini. 😘

Note: Ini harga spesial tahun baru selama 3 hari 2 malam di Tanakita, ya.
Tanakita
Jl. Kadudampit KM. 09
Kadudampit, Gede Pangrango
Sukabumi, Jawa Barat 43153
Telp: 021-7200469 (Rakata Adventure)
www.tanakita.id
56 Comments
Serius seruuu banget :D. Beneran ih aku jd pgn k tanakita.. Blm prnh rasain jg tidur di tenda2 begini :D. Aku seneng tuh kalo tahun baru ga pake petasan dan kembang api.. Kalo kembang api sih mngkin g masalah. Tp petasan aku takut.. Denger itu msh ngerasa denger tembakan kayak jaman GAM di aceh dulu.. Makanya g prnh suka ama perayaan thn baru yg ada suara2 meledak2 gt mba
ReplyDeletePetasa memang seringkali mengganggu. Bikin kaget, Mbak.
DeleteLiburannya kece banget, aku belum pernah ngerasain liburan begituan lagi makai tenda mba :-D terakhir liburan make tenda jaman pramuka dulu pas sekolah hahahah.
ReplyDeletesaya malah jaman masih sekolah gak pernah camping hehehe
DeleteSebanding banget sama harganya yah.. Kegiatannya bermanfaat dan fun banget, thanks infonya, kayaknya anak-anak bakal suka nih..
ReplyDeletekegiatannya memang menyenangkan buat segala umur :)
DeleteAaaah Chi mau lagi ke sana, sumpeeh itu kegiataannya seru abis yaa. Apalagi buat anak2 yag menyatu ke alam bikin fresh mengisi liburannya.Hmm, mencari serangga ke hutan, hahhaa gelii iih..atuut!
ReplyDeleteKApan2 pengen lagi atulah ke sana meni belon pas aja waktunya, trus si kaka nya udah jarang mau kalo di ajak2 hiii
jangan takut atuh, Teh kan jagoan hahaha
DeleteWaa..keke dan Nai pasti dapat buanyak bnget pengalaman berharga ya mba.. Soalnya klo anak2 kota jarang bisa sedemikan dekat dengan alam, kayak pas di Tanakita.
ReplyDeleteSerasa sejenak jadi Bolang ya mereka☺
iya, Mbak. Menyegarkan pikiran banget kalau udah ke sini :)
DeleteSeru banget ini mah ya mba. Itu banyak banget permainan tradisional ya mba, apalagi gasingnya, jadi ingat masa kecil. Jadi pengen ke Tanakita
ReplyDeleteJagoan main gasing ya, Lis :D
DeleteJadi makin pengen ke Tanakita :)
ReplyDeleteYang paket spesial tahun baru itu, untuk satu keluarga ya? Anaknya minimal berapa orang?
itu harga per orang, Mbak. Gak ada minimal, kok. Mau datang sendiri atau sekeluarga besar juga bisa
Deletegagal pokus liat gasing-nya hehehe
ReplyDeleteudah lama ga maen gituan, kalo ga salah sejak SD...
wah berapa tahun yang lalu, tuh? :D
DeletePanitianya asik, ya, Mbak. Kreatif membuat kegiatan yang anak-anak suka. Nginep sampe 4 hari jadi lupa menyenangkan. Tertarik yang lempar-lemparan tombak itu, kayaknya seru main rame-rame
ReplyDeletenginep 4 hari berasa kurang. Apa saya pindah aja, ya? Wkwkkw
DeleteSenang banget menikmati kegiatan kelg Jeng Chi di Tanakita. Apalagi bisa naik kereta dari Jakarta. Semoga lain kali bisa ikutan mencicip alam Tanakita. Salam hangat
ReplyDeletesemoga bisa ke sana ya, Mbak. :)
DeleteSketsa alam itu yang menarik saya, berburu binatang kecil.
ReplyDeleteSeandainya ada pesta kembang api, kira-kira apa yang terjadi ya ? kebakaran hutan kah ? serem juga ya ?
Kan lokasinya berdampingan dengan taman nasional, Mas. Bahaya lah kalau sampai kebakaran hutan :)
Deletebisa jadi wisata edukatif nih, keren banget apalagi banyak banget aktifitas seru.
ReplyDeletemakanya saya gak pernah bosan main ke Tanakita :D
DeleteTaun barunya seru bgt mba, seinget saya taun baru kmaren tidur hehe ditinggal suami ngeronda :D
ReplyDeletengeronda setahun, ya hehehe
Deletehuaaa... seru bgt acaranya! mupeenggg....
ReplyDeletememang asik banget acaranya, Mbak :)
DeleteSerunya kirain dimana ternyata di earth like city hihi
ReplyDeleteiya, gak jauh dari Jakarta hehhee
DeleteSeru amat ya ada acara bakar kambing guling segala
ReplyDeleteiya Mbak seru banget
DeleteSeruuuu udah lama gak camping, tenda jadi karatan, jadi Tanakita itu di Sukabumi ya, itu gak cuma kegiatan adventure aja, permainannya juga ada
ReplyDeleteiya, Ev. Biasanya tamu yang datang ke sana gak sekadar camping
DeleteSerunya yaa, permainannya udah langka sekarang..
ReplyDeleteSekalian mengenalkan mereka ke permainan tradisional :)
DeleteLama bgt dah g nonton sastroemoeni, teluuu papaaat.... Band ndagelnya jogja...
ReplyDeleteiya ternyata Sastromoeni lucu, ya :D
DeleteAsik banget sih. Di Jogja kok nggak ada yg perkemahan yg enak gini ya?
ReplyDeleteDulu ada camp yang konsepnya sama kayak Tanakita di Jogja kayaknya. Tapi gak tau sekarang maish ada apa enggak
DeleteJadi ingat pertama kali saya nonton Sastromoeni, band-nya anak Sastra UGM. Waktu itu tahun 1999, masih SMA kelas satu. Ya ampun tertawanya tak henti-henti. LOL
ReplyDeleteO ya, acaranya macam kemah bareng sekeluarga begini memang seru dan asyik, ya, Mak. Jadi pengen ikutan hehehe
Saya pun nontonnya ketawa terus, Mbak. Lucu banget :D
Deleteseru!!! aku pengen coba ke pengalaman gitu ah... cuma mau save koceknya dulu 2.5jt :D
ReplyDeleteitu harga tahun baru dan untuk3 hari 2 malam. Kalau harga relurenya gak segitu :D
DeleteOoh sukabumi...menarik banget mba, jadi tertarik. Wuih itu apa yang lagi dipanggang enak banget. Makin penasaran karena katanya banyak serangga *ini kok malah nyari serangga hahahaa* Terima kasih sharingnya
ReplyDeleteBiar banyak kan tetep harus dicari hehehe
Deleteseru... selalu ngiler baca tulisan mba myra tentang tanakita...
ReplyDeleteYuk main ke sana :)
DeleteWah enak banget ya buat ajak keluarga besar, tempatnya keliatan alam banget. Mana ada pepeletokan lagi mainan saya waktu SD, tp skrg udah ga pernah liat lagi hahaha
ReplyDeleteMain ke Tanakita nanti di sana ada pepeletokan hahaha
Deletewiiihhh keren banget. jadi pengen kesana. pemandangannya juga keren.
ReplyDeletesalam kenal.
okapinote.blogspot.com
iya, di sini selalu bikin betah :)
DeleteWah di sekitar Jakarta ada tempat secihuy ini? Asli, seruu banget ini mah kegiatannya, gak cuma anak2 yang betah hihi
ReplyDeleteIya Jakarta-Sukabumi memang gak jauh. Cuma macetnya aja yang suka gak nahan :D
DeleteWuih, seru banget acaranya kak.. Berharap banget di Bengkulu ada festival semacam ini >.<
ReplyDeletesemoga sekarang udah ada, ya
DeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)