Cara Membuat Catatan Keuangan untuk UMKM

Beberapa tahun terakhir ini, coffee shop bak jamur yang tumbuh di musim hujan. Di mana-mana coffee shop. Dari yang kecil hingga besar.

pelaku usaha memanfaatkan teknologi pencatatan keuangan
Pelaku usaha memanfaatkan teknologi pencatatan keuangan.
Sumber: https://www.pexels.com/photo/woman-in-black-and-white-striped-long-sleeve-shirt-sitting-in-front-of-her-store-4619764/


Banyak sekali coffee shop yang menawarkan konsep unik. Instagramable kalau istilah zaman sekarang. Malah gak hanya bikin cakep konten Instagram. Di Tiktok pun banyak konten tentang coffee shop estetik.

Tapi, Sahabat KeNai perhatiin gak? Dari segitu banyak coffee shop, paling hanya beberapa yang bisa bertahan hingga bertahun-tahun. Bahkan terus berkembang. Sedang kebanyakan hanya sesaat. Kalaupun mau eksis lagi, salah satu caranya adalah berganti konsep.

Sebetulnya dengan banyaknya coffee shop bisa dibilang menggembirakan juga. Banyak tenaga kerja yang terserap dari UMKM ini. Tetapi, kan, kasihan juga ya kalau bertahannya hanya sebentar.

Saya pernah melihat salah satu konten di Tiktok. Katanya, sih, salah satu kemungkinan penyebab coffee shop gak bertahan lama karena pencatatan keuangan yang masih berantakan.

Hmmm … Sepertinya ini gak hanya dialami oleh coffee shop. Banyak UMKM yang amburadul catatan keuangannya. Makanya usahanya gak bertahan lama. Padahal sebetulnya punya produk atau konsep yang menarik


Catatan keuangan adalah catatan formal dari aktivitas keuangan sebuah usaha atau bisnis. Catatan finansial tersebut berfungsi memberikan lanskap perjalanan bisnis, membantu merencanakan bisnis di masa depan, serta meneguhkan tentang visi perusahaan.


Manfaat Catatan Keuangan untuk Bisnis


Secara umum ada 3 pencatatan keuangan yang bisa dilakukan oleh UMKM yaitu neraca keuangan, lembaran pendapatan, dan laporan arus kas. Ada 2 manfaat utama dari aktivitas ini, yaitu

  1. Sebelum memberi modal bantuan usaha, biasanya investor dan kreditur akan melihat pencatatan keuangan perusahaan.
  2.   Dari pencatatan keuangan bisa dilihat apakah perusahaan dikelola dengan baik atau tidak. Sehingga pemilik usaha bisa membuat berbagai rencana ke depan. Memproyeksikan keuntungan usaha hingga pengembangan.
 

Apa yang Harus Dimasukkan dalam Pencatatan Keuangan?


Catatan keuangan akan dibutuhkan oleh pihak internal maupun eksternal. Oleh karena perlu pencatatan yang baik. Sehingga bisa membuat berbagai pertimbangan yang tepat berdasarkan data yang ada. Beberapa hal di bawah ini harus diperhatikan ketika membuat catatan keuangan, yaitu:

  1. Aset 
  2. Pendapatan komprehensif/perubahan ekuitas (aset bersih)
  3. Distribusi aset ke pemilik 
  4. Ekuitas
  5. Pengeluaran 
  6. Keuntungan 
  7. Investasi oleh pemilik 
  8. Kewajiban 
  9. Kerugian 
  10. Pendapatan 


Cara Membuat Catatan Keuangan bagu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah


1. Buatlah Perkiraan Penjualan

Buatlah aktivitas penjualan dalam lembar Google Spreadsheet/Ms. Excell. Dalam lembaran tersebu buatlah 3 blok yaitu penjualan unit, penetapan harga, dan menghitung biaya penjualan (mengalikan unit dengan biaya unit).

Buat juga blok biaya penjualan dalam perhitungan penjualan. Supaya bisa menghitung margin kotor yang didapat (penjualan dikurangi biaya penjualan).


2. Buat Anggaran Pengeluaran

Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan penjualan? Buatlah anggaran yang tepat dengan memperkirakan biaya tetap (sewa tempat, gaji, dll) serta biaya varabel (iklan, promosi, dll)

Selain itu, perhitungkan juga variabel bunga dan pajak. Hitunglah taksiran laba dengan perkiraan tarif pajak untuk memperkirakan pajak yang harus dibayar. Hitung juga taksiran saldo utang usaha dengan taksiran suku bunga untuk memperkirakan bunganya.


bisnis dengan teknologi catatan keuangan
Bisnis dengan teknologi catatan keuangan usaha.
Sumber: https://www.pexels.com/photo/man-behind-the-counter-3738387/


3. Kembangkan Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah pernyataan keuangan yang menunjukkan masuk dan keluarnya uang fisik dalam bisnis. Idealnya, berdasarkan pada perkiraan penjualan, item di neraca keuangan, dan sejumlah asumsi bisnis lainnya.

Bisnis yang baik harus memiliki laporan keuangan yang tersusun secara sistematis dan historis. Pada banyak kasus usaha kecil yang baru dirintis, laporan arus kas sebaiknya dipecah dalam 12 bulan. Alasannya karena akan ada saja konsumen atau pelanggan yang mengajukan pembayaran di belakang.

Pada sejumlah pelanggan yang melakukan pembelian dalam jumlah banyak, mereka akan mengajukan pembayaran dalam waktu 30 hingga 90 hari setelah mendapat barang. Padahal, pelaku UMKM mengandalkan pembayaran tagihan pelanggan untuk membayar berbagai jenis pengeluaran. Oleh karenanya, sejumlah program perangkat lunak menawarkan layanan catatan keuangan usaha yang juga memberikan skema dan formula bisnis untuk membantu mengembangkan laporan arus kas yang sesuai realita.


4. Laporan Laba Bersih

Laba bersih adalah margin kotor dikurangi biaya, bunga, dan pajak. Di dalamnya memuat laporan laba-rugi usaha yang bisa digunakan untuk memproyeksikan performa untung-rugi bisnis selama tiga tahun ke depan.


5. Hitung Aset dan Kewajiban Perusahaan

Pemilik UMKM juga wajib membuat perhitungan aset dan kewajiban. Laporan aset dan kewajiban ini tidak ada dalam laporan laba rugi. Laporan aset dan kewajiban ini berfungsi untuk memproyeksikan kekayaan bersih bisnisyang dimiliki pada akhir tahun.


6. Temukan Titik Impas (Break Even Point)

Titik impas adalah ketika pengeluaran bisnis sesuai dengan volume penjualan. Proyeksi pendapatan usaha seharusnya memungkinkan memperoleh analisis ini. Jika bisnis yang sedang dijalani ini layak, pendapatan keseluruhan pada akhirnya harus melebihi pengeluaran.

Informasi dan laporan mengenai titik impas adalah informasi penting bagi calon investor atau kreditur. Mereka ingin mengetahui berinvestasi di perusahaan yang sedang berkembang baik dan exit strategy terukur.

Membuat catatan keuangan memang pekerjaan yang tidak bisa dibilang mudah, terutama bagi mereka yang baru merintis usaha. Oleh sebab itu, memanfaatkan teknologi bisa menjadi salah satu solusi terbaik. Sejumlah software catatan keuangan usaha akan memberi kemudahan bagi pelaku UMKM untuk menjalankan bisnis dengan lebih sederhana sekaligus terukur. Pada akhirnya berfungsi untuk memikat datangnya modal baru.

BukuWarung adalah platform untuk UMKM yang menyediakan pembukuan dan memfasilitasi pembayaran, layanan finansial dan perdagangan melalui satu aplikasi. Aplikasi ini dapat membantu mencatat keuangan lebih rapi. Sahabat KeNai bisa install di https://play.google.com/store/apps/details?id=com.bukuwarung&hl=in&gl=US 

Post a Comment

0 Comments