Melihat berbagai koleksi perbankan di Museum Bank Mandiri
Museum Bank Mandiri merupakan bangunan cagar budaya yang menempati area seluas 1.039 m². Pada awalnya, gedung yang dibangun tahun 1929 dengan gaya arsitektur Neiuw-Zakelijk ini merupakan bangunan yang digunakan untuk kantor Nederlandsche Handel Maatschappij NV di Batavia. Berbagai koleksi perbankan diantaranya perlengkapan operasional bank, surat berharga, numismatik, buku besar, mesin hitung uang, brankas, dan lain-lain. Semua koleksi tersebut dapat kita nikmati di ruang tata pamer yang didesain menarik sehingga kita dapat merasakan nuansa perbankan tempo dulu.
Sumber: wisatamuseum.com
Dalam perjalanan menuju stasiun Kota, Jalan-Jalan KeNai menyempatkan berkunjung ke museum Bank Mandiri. Lokasi museum bank Mandiri tepat bersebelahan dengan museum Bank Indonesia. Nyarinya juga gampang, kok. Kalau kita menggunakan transportasi umum (Trans Jakarta atau Commuter Line) pasti akan melewati kedua museum ini ketika berjalan kaki menuju taman Fatahillah.
Petugas loket: "Punya kartu Bank Mandiri, Pak?"
Suami: "Punya, Pak"
Kami kurang mengerti maksud pertanyaan itu. Karena setelah suami saya bilang punya, kami pun langsung dipersilakan masuk. Tanpa dikenakan bayaran sama sekali. Suami saya memang punya kartu ATM Bank Mandiri.
Ukuran (P x L x T) : 66 x 52 x 13cm
Jumlah halaman : 370 lembar
Berat : 32kg
Suasana di museum Bank Mandiri agak remang-remang. Mungkin biar terkesan
tempo dulu, ya. Saya sempat khawatir kalau anak-anak tidak akan nyaman
disana. Ternyata kekhawatiran saya tidak terbukti. Anak-anak saya
menikmati museum Bank Mandiri.
Barang-barang koleksi perbankan yang kuno bikin anak-anak tertarik. Mereka terheran-heran dan banyak bertanya. Bagaimana tidak terheran-heran, zaman sekarang serba praktis berbanding terbalik dengan zaman dulu. Kalau dipikir-pikir, ada untungnya juga hidup di zaman sekarang :D
Banyak sekali koleksi perbankan tempo dulu yang dipajang disana yang terbagi ke dalam beberapa ruangan. Memang gak semua barang yang dipajang adalah barang zaman Belanda. Karena di museum Mandiri itu seperti sebuah mesin waktu sejarah perbankan. Contohnya, ukuran mesin tik dari mulai yang gede banget sampe lama-lama mengecil. Komputer juga begitu. Ukurannya berbading terbalik dengan zaman sekarang. Kalau zaman dulu, CPUnya yang gede banget, monitornya kecil. Sedangkan zaman sekarang, ukuran monitor semakin besar, CPU mengecil.
Selain menikmati barang-barang kuno, saya terkagum-kagum dengan furniture yang ada di Museum Bank Mandiri. Museum yang masih terlihat kokoh tersebut terbuat dari kayu jati berkualitas tinggi dari Rembang, Jawa Tengah. Supaya tidak aus, bagian bawahnya diberi karet yang diimpor dari singapur. Benar-benar kualitas terbaik.
Ada sebuah cafe kecil di salah sudut Museum Bank Mandiri. Saya gak terlalu
memperhatikan makanan dan minuman apa saja yang dijual disana. Hanya
terlihat ada pedagang tradisional kerak telor yang juga jualan di sana.
Jadi, kalau sudah berkeliling museum yang lumayan luas dan ingin
beristirahat sejenak untuk bersantap, kafe kecil di museum ini bisa jadi
pilihan.
Museum Bank Mandiri
Lapangan Stasiun 1, Jakarta Barat 11110
Tel. +62 21 690-2000
Fax. +62 21 690-0993
Open Hours: 08.00 - 16.00 wib (Senin tutup)
Lokasinya benar-benar dekat dengan stasiun Kota dan halte busway. Jadi, mudah dan nikmat sekali aksesnya :)
Stasiun Kota dari
balik kaca museum Bank Mandiri
Tel. +62 21 690-2000
Fax. +62 21 690-0993
Open Hours: 08.00 - 16.00 wib (Senin tutup)
Lokasinya benar-benar dekat dengan stasiun Kota dan halte busway. Jadi, mudah dan nikmat sekali aksesnya :)
0 Comments
Terima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)