Rencananya untuk makan malam di hari kedua liburan kami di Bogor akan ke Kedai Kita. Saya tau tempat ini dari beberapa review dan banyak yang bilang makanannya enak. Terutama Pizza Bakar nya yang memang andalan Kedai Kita. Hal lain yang saya catat adalah tempatnya rame banget.Oke, berarti saya harus stok sabar hehehe.
Dari hotel, kami memilih untuk naik angkot. Kedai Kita lokasinya tepat di seberang Pia Apel. Sekitar pukul 7 malam kami sampai di sana. Suasana rame banget, memang jam makan malam. Saya pun langsung berdiri di salah satu meja yang kelihatannya udah mau selesai. Tapi, saya lihat suami dan Keke berjalan ke arah lain. Oh, ternyata kami harus ambil nomor antrean.
[Silakan baca: Keliling Bogor, Menginapnya di Padjadjaran Suites Hotel and Coference]
Bagus lah kalau begitu. Jadinya gak rebutan meja. Cuma infonya memang gak ada. Saya perhatikan beberapa pengunjung pun ada yang seperti saya. Berdiri di salah satu meja dengan harapan setelah selesai makan, mejanya bisa langsung di tempati. Tapi, saya juga mikir mungkin gak ya ada kejadian begitu? Abis kayaknya gak ada pengawasan. :)

Antreanya panjang. Tapi, sabar menunggu, kok
Gak ada ruang tunggu khusus di tempat antrean. Hanya di parkiran sehingga saya berharap jangan sampai hujan turun. Gak tau harus berteduh di mana kalau hujan sampai turun. Di dalam resto juga kayaknya bakal sumpek. Gak hujan aja berasa sedikit sumpek kalau sampai dapat tempat di dalam karena gak ada AC.
Antreannya tertib dan petugasnya juga tegas. Beberapa kali ada pengunjung yang minta didulukan antreannya dengan berbagai alasan. Biasanya sih anak yang dijadikan alasan. Tapi, dengan tegas permintaan itu tidak dituruti. Sip! Memang harus begitu.
Setelah menunggu sekitar 45 menitan, nomor kami pun dipanggil. Dan kami diantar ke meja yang posisinya dekat dapur. Lega ... akhirnya dapat giliran juga. Kami pun memilih dengan cepat. Bahkan sebelum dapat meja pun kami sudah tau apa yang akan dipesan. Di tempat antrean kan ada daftar menu. Jadi, sambil menunggu kami baca dulu menunya. Maksudnya, biar gak usah buang waktu lagi untuk pesan menu. Kasihan dengan pengunjung lainnya.
Etapi, justru dramanya di mulai di sini. Gak ada satupun pelayan yang menghampiri. Saya sampai berkali-kali mengangkat tangan paling hanya mendapat lambaian balasan yang berarti diminta menunggu. Sebagian besar pelayan malah cuma lewat aja. Kayaknya gak mungkin gak melihat lambaian tangan saya.
Posisi meja kami di dekat dapur. Pastinya banyak pelayan yang mondar-mandir ke sana. Kalau sekitar 20 menit seperti itu, rasanya lama juga, ya? Kalau ditambah mengantre di awal yang udah sekitar 45 menit, berarti lebih dari 1 jam kami habiskan untuk menunggu saja. Saya pun berinisiatif mendekati salah seorang pelayan yang sedang berdiri di dapur.
Pelayan tersebut langsung mengikuti saya ke meja dan mencatat pesanan. Terkesan sekali seperti yang terburu-buru dan tanpa senyum. Bahkan tidak mengulangi apa yang kami pesan. Langsung pergi ke dapur lagi. Semoga gak salah nyatet pesanan, ujar saya dalam hati.

Nai mulai lelah dan ketiduran
Nai sampe ketiduran karena lelah menunggu. Setelah menunggu lumayan lama dan gak juga datang, saya pun kembali menghampiri salah seorang pelayan untuk menanyakan minuman kami. Pelayan tersebut berdalih kalau mereka lagi banyak orderan. Saya pun mengatakan kalaupun memang banyak orderan, kenapa orang lain yang belakangan datang malah datang duluan pesanannya.
Ketika pelayan tersebut bersikeras dengan pendapatnya, saya pun langsung mengatakan batal order bila tidak segera datang. Dan, saya minta uangnya dikembalikan. Yup! Kalau makan di sini memang harus bayar dulu. Gak lama kemudian minuman kami pun datang. Tapi tanpa makanan. Drama masih berlanjut ceritanya. :D

Butuh waktu lama lagi untuk menunggu makanan datang. Kalau gak inget untuk minum aja lama datangnya, kayaknya minuman udah habis duluan kali. Cuma males aja nunggu lama untuk minuman baru datang kalau harus order lagi. Makanan yang ditunggu pun datang, kecuali pesanan Keke.
Suami: "Ngapain makanan dicium-cium, Bun?"
Saya: "Katanya kan pizzanya dibakar ditungku pakai kayu. Biasanya makanan yang dibakar ditungku kan wangi."

Nasi Sapi Lada Hitam, IDR36K

Pizza Bakar, IDR75K

Nasi Goreng Kambing, IDR35K
Lama sekali menunggu pesanan Tom Yam untuk Keke. Ketika sedang menunggu, tau-tau kami mendengar seorang ibu berteriak-teriak karena marah. Intinya sih ibu tersebut sangat kesal. Udah menunggu antrean masuk lama banget, begitu dapat meja gak juga ada yang nyamperin. Padahal udah sekitar setengah jam dia berkali-kali angkat tangan.
Sama sih kejadiannya kayak yang kami alami. Ya, walaupun saya tidak mendukung marah-marahnya ibu tersebut. Tetapi, memang menurut saya pun drama menunggu di Kedai Kita agak keterlaluan. Resto yang ramai sekalipun kayaknya gak separah ini menunggunya.
Ibu tersebut dan keluarganya langsung pergi meninggalkan Kedai Kita. Saya mendengar 2 orang pelayan berbisik-bisik, saling menyalahkan kenapa bisa sampai ada kejadian tersebut.
Saya pun langsung menghampiri mereka untuk menanyakan pesanan Tom Yam yang belum juga datang. Menurut mereka, orderan datang berdasarkan urutan. Siapa yang duluan order, berarti duluan disajikan. Saya pun mengatakan kalau memang seperti itu, kenapa pesanan saya yang lain sudah datang (bahkan sudah habis disantap) sedangkan seporsi Tom Yam belum juga datang? Salah seorang pelayan bertanya menu apa aja yang saya pesan. Setelah saya sebutkan, dijawab kalau dari semua pesanan tadi memang Tom Yam yang paling lama prosesnya.
Hmmm ... menurut saya rada kurang masuk akal, ya? Dalam pikiran saya, ketika pesan pizza kan harus ada proses bakarnya dulu. Tetapi, setidaknya doughnya udah jadi.
Masa iya Tom Yam dibuat dulu dari awal? Gak mungkin deh kayaknya. Paling gak kuahnya udah jadi sebelum resto buka, dong.
Saya pun mengatakan kalau rombongan keluarga yang duduk di samping kami, semua pesanannya sudah beres. Kok, bisa kami yang lebih dulu datang gak juga beres? Saya pun (lagi-lagi) mengatakan untuk membatalkan pesanan saja. Dan, meminta uang seharga seporsi Tom Yam yang sudah dibayar dikembalikan.

Tom Yam Seafood, IDR40K
Pelayan: "Batal? Gak ada laporan pembatalan, Bu."
Saya: Begitu, ya? Tapi, lucu juga ya tiap kali saya bilang mau batalin pesanan dalam sekejab orderan langsung diantar. Tadi yang urusan es teh pun begitu. Ya sudahlah."
Saya memang jadi agak sinis dan ketus di malam itu abis kesal. Hayati
lelah, Baaang hahaha. Tom Yam pun hanya disantap sedikit saja oleh Keke.
Nasinya gak disentuh. Bukan karena gak enak. Tapi perutnya sudah kenyang
makan Nasi Goreng Kambing yang seharusnya jadi pesanan saya. Sedangkan
saya cuma icip sana-sini. Udah gak mood untuk makan.
Kesimpulannya, sih semua menu yang kami order malam itu enak rasanya. Gak ada yang mengecewakan. Tapi, kayaknya enggak dulu lah ya kalau diajak makan ke sana lagi. Terlalu lama menunggunya. Bahkan lebih lama menunggu dibanding makannya. Pukul 7 kami sampai sana, pulang pukul 10. Sekitar 3 jam dihabiskan di sana dan mayoritas dipakai untuk menunggu, jelas sangat melelahkan.
Atau kalaupun ke sana lagi kayaknya gak di saat jam makan. Seperti saat kami makan di Pia Apel itu pas jam nanggung. Saya lihat Kedai Kita juga saat itu gak ramai. Oiya, Kedai Kita hanya menerima cash, ya. Jadi siapkan uang yang cukup kalau mau makan di sini :)
[Silakan baca: Special Menu di Pia Apple Pie]
Tips:
Jalan Pangrango No. 21
Bogor Tengah, Babakan
Kota Bogor, Jawa Barat 16128
Open hours: 08.00 - 22.00 WIB
Cash only
Kesimpulannya, sih semua menu yang kami order malam itu enak rasanya. Gak ada yang mengecewakan. Tapi, kayaknya enggak dulu lah ya kalau diajak makan ke sana lagi. Terlalu lama menunggunya. Bahkan lebih lama menunggu dibanding makannya. Pukul 7 kami sampai sana, pulang pukul 10. Sekitar 3 jam dihabiskan di sana dan mayoritas dipakai untuk menunggu, jelas sangat melelahkan.
Atau kalaupun ke sana lagi kayaknya gak di saat jam makan. Seperti saat kami makan di Pia Apel itu pas jam nanggung. Saya lihat Kedai Kita juga saat itu gak ramai. Oiya, Kedai Kita hanya menerima cash, ya. Jadi siapkan uang yang cukup kalau mau makan di sini :)
[Silakan baca: Special Menu di Pia Apple Pie]
Tips:
- Berpakaian casual yang menyerap keringat kalau makan di sini. Tempat gak ada AC, jadi gerah kalau pakaiannya ribet
- Sebaiknya, hindari jam makan. Mending datang di jam nanggung
- Stok sabar yang banyaaaaaaaaakk untuk menunggu :p
-
Kalau makan sama teman, mungkin menunggu lama gak terlalu masalah,
ya. Apalagi kalau sama pacar *eh* Tapi kalau bawa anak-anak memang
terlalu melelahkan
Kedai Kita
Jalan Pangrango No. 21
Bogor Tengah, Babakan
Kota Bogor, Jawa Barat 16128
Open hours: 08.00 - 22.00 WIB
Cash only
14 Comments
Wah, suami saya pasti ga mau kalau diajak makan di sini. Dia ga suka nunggu. Apalagi kalau lapar ya mbak. Bisa bikin emosi.
ReplyDeleteKami pun sebetulnya gak suka makan di tempat yang antre. Cuma pas saat itu saya lagi pengen aja :D
DeleteMbak Chi, aku pernah merasakan apa yang kau rasakan. Waktu itu malam minggu, aku dan suami ke Kedai Kita juga karena penasaran sama pizza bakarnya. Yaampun penuh banget, ngantri, dan nunggu pesanannya lama buangeeeett. Kejadiannya hampir sama, orang yang pesan dan datang belakangan lho kok dikasih duluan. Melayaninnya jadi nggak maksimal, minta tolong ambil saos aja lama banget sampai pizza kami habis. Makanannya sih aku akuin enak tapi pelayanannya nggak banget deh.
ReplyDeletebikin kesel kalau kayak begitu, ya
DeleteBeneeer Mba, aku 2x makan di kedai kita dua2nya memang riweuh bgt... cobain makan di di kedaikita yg di mall bellanova deh, itu rada mendingan sepinya daripada yg di bogor.
ReplyDeletelain kali saya cobain, deh. Karena makanannya sebetulnya lumayan enak rasanya
DeleteWiih... Tapi waktu liat di tv, kok cepet ya pesenannya dateng? Hihihihi. Maled ah ke tempat yang gitu. Saya mah orangnya gak sabaran dama makanan. Tskut keburu pingsan. :))))
ReplyDeletePencitraan mungkin huahaha
Deleteudh lama sih ga ke bogor... pie apel aku tau tempatnya.. tp kok terakhir kesana ga ada liat kedai kita ini yaa.. apa pas aku dtg dulu, kedainya blm ada? memang udh lama trakhir kesana :D..
ReplyDeleteaku sbnrnya jg kesel kalo hrs menunggu lama gitu mba.. tp selama blm coba makanannya, masih penasaran sih :D.. apa kalo kesana lbh bgs pas mereka baru2 buka kali yaa.. jd msh sepi ..
Jangan jam waktunya makan dan akhir pekan kayaknya kalau mau ke sana
DeleteEeerrrr, aku bacanya gemes bgt deh mbaaa.. Mesti punya sabar berlipat2 kyaknya ya klo makan di sana. Suami sama anak sulung aku yg pernah k sana tp take away. Hampir 2 jam mba.. Memang lama nunggunya klo pas ramai apalgi weekend..
ReplyDeletetake away aja 2 jam, ya. Keburu hilang laparnya hahaha
Deletehahahaaa..drama banget ituh Chi..
ReplyDeletelangsung bad mood ya
Jadi inget di BAndung , cafe yang baru launching, hmm service timenya engga banget deh
Duh sayang banget padahal baru launching. Semoga aja sekarang sudah lebih baik
DeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)