Nasi Tutug Oncom Sambal Jontor Lengkong Culinary Night: Pedasnya Bikin Ketagihan!

Suasana warung tenda Nasi Tutug Oncom Sambal Jontor di Lengkong Culinary Night, Jalan Lengkong Kecil Bandung, dengan spanduk merah dan gerobak kayu berisi bahan makanan.

Penggemar pedas, merapat! Saat di Bandung, petualangan kuliner kami membawa kami ke salah satu kuliner di Lengkong Culinary Night: Nasi Tutug Oncom Sambal Jontor. Namanya saja sudah terasa menjanjikan sensasi pedas yang ekstrem. Menarik! Ternyata gak hanya rasanya yang membuat ketagihan, tempat ini juga bersih. Bahkan, minyak goreng yang digunakan selalu terlihat bening, menandakan kualitas yang terjaga.


Lengkong Culinary Night (LCN): Antara Hening Malam dan Riuh Kuliner


Suasana malam di lokasi kuliner Lengkong Culinary Night Bandung, tampak beberapa pengunjung sedang duduk di meja makan dikelilingi tenda-tenda penjual makanan.

Ketika tante mengajak ke Lengkong Culinary Night, saya pikir sedang ada event di sana. Ternyata, bukan event, tapi memang ramai berbagai penjual kuliner kaki lima dari mulai sore hingga malam setiap harinya di sepanjang jalan Lengkong Kecil. Resto juga ada, tapi untuk penjual kaki limanya kebanyakan buka mulai sore hari.

Memang terasa cukup kontras dengan suasana di sebelahnya yaitu jalan Asia Afrika. Ramai dengan kendaraan yang bergerak cepat, tapi tetap berasa heningnya malam. Sedangkan di jalan Lengkong Kecil riuh penjual kuliner dan jalanan pun padat dengan kendaraan.

Riuhnya suasana di LCN sedikit mengingat saya ketika kulineran di jalan Alor, Kuala Lumpur. Bedanya, di Alor tertutup untuk kendaraan bermotor. Sedangkan di Lengkong kecil masih bisa lalu lalang meskipun agak macet.


Nasi Tutug Sambal Jontor, Pedasnya Nampol Tapi Bikin Ketagihan!


🍽️ Berbagai Pilihan Lauk yang Disusun Rapi: Pelengkap Nasi Tutug Oncom

Berbagai pilihan lauk pendamping Nasi Tutug Oncom Sambal Jontor seperti ayam goreng, cumi goreng, dan sate-satean yang disajikan di gerobak kayu.

Kenikmatan dari Nasi Tutug Oncom yang dipadukan dengan Sambal Jontor di Lengkong Culinary Night, tentu tidak akan lengkap tanpa lauknya. Berbagai pilihan lauk yang disusun rapi di gerobak tampak menggiurkan.

Deretan lauk, terutama ayam, sudah diungkep terlebih dahulu. Terlihat dari warnanya yang agak kekuningan. Kemudian kita memilih lauk apa aja, lalu serahkan ke penjual untuk digoreng.

  1. Ayam goreng: Di sini penataannya per bagian ayam. Sahabat KeNai bisa memilih mau paha, dada, ati, ampela, bahkan kepala ayam pun ada. Keluarga saya penggemar kepala ayam, makanya pilih agak banyak hehehe.
  2. Tahu/Tempe: 2 protein nabati ini juga selalu kami pilih, terutama tahu.
  3. Ikan Asin Peda dan Cumi Asin: Om saya tidak suka ayam. Untungnya di Nasi Tutug Oncom Sambal Jontor ada pilihan ikan asin sepat.


🥥 Nasi Tutug Oncom Serundeng Kelapa: Kenikmatan Gurih Kaya Tekstur

Hidangan Nasi Tutug Oncom dengan taburan serundeng dan kerupuk putih, disajikan bersama lauk ayam goreng di Lengkong Culinary Night.

Sambil menunggu lauknya digoreng, kami mencari tempat duduk. Sepertinya kami pelanggan pertama di hari itu. Suasana masih sepi membuat kami leluasa memilih tempat duduk. Tante memilih duduk di luar. Ya udah, saya sekeluarga ikut aja.

Tidak lama, nasi tutug oncom disajikan. Nasinya sudah disajikan perporsi ditaruh di piring anyaman yang dialas kertas nasi. Di atas nasi diberi taburan serundeng kelapa. Lalu masing-masing juga diberi 1 kerupuk.

Nasinya pulen dan terlihat bintik-bintik hitam itu oncomnya. Karena pakai oncom Bandung yang memang warnanya hitam dan lebih berasa teksturnya dibandingkan oncom orange. 

Nasi Tutug Oncom adalah makanan tradisional Tasikmalaya. Nasi hangat ditutug (dicampur) dengan oncom yang telah dibumbui. Ada yang bilang dicampur sambal oncom. Makanya terkadang suka ada nasi tutug oncom yang memiliki sedikit citarasa pedas.
 
Nasi Tutug Oncom yang saya tau biasanya ada sedikit rasa kencur. Tapi, di sini saya kurang atau bahkan gak merasakan sama sekali. Malah baru kali ini saya makan nasi tutug oncom pakai serundeng kelapa.

Rasa serundengnya mirip seperti kuliner ketan serundeng khas Betawi. Gurih dengan sedikit rasa manis. Ternyata saya sekeluarga memiliki perbedaan seleran. Bagi saya dan Nai, enak aja rasa serundengnya. Sedangkan Keke dan ayahnya kurang suka dengan rasa manisnya. Maunya mereka gurih aja tanpa rasa manis. Agak sedikit lucu karena biasanya saya satu selera ma Keke, sedangkan Nai ma ayahnya. Tapi, untuk serundeng ini, saya dan suami tukeran selera hehehe.

Yang diberi taburan serundeng gak hanya nasi tutug oncom. Semua lauk yang dipesan, termasuk tahu/tempe, atasnya ditaburi serundeng. Jadi, buat yang suka dengan serundengnya bakal puas banget, deh. Sedangkan Keke dan ayahnya menyingkirkan serundeng, termasuk yang ditabur ke nasi.


🔥 Gurihnya Tutug Oncom dan Sambal Jontor: Perpaduan yang Sempurna

Penampakan lengkap Nasi Tutug Oncom dengan ayam goreng, lalapan, dan dua porsi Sambal Jontor yang terlihat pedas di atas meja merah.

Sambal disajikan bersama dengan lalap. Dalam satu wadah ada berbagai lalap dan 2 macam sambal. Seingat saya, yang pertama ini sambal terasi atau sambal goreng. Sedangkan yang kedua sambal bawang yang pedasnya nampol. 

Saya agak sedikit lupa untuk sambal yang pertama karena rasanya agak manis. Untuk sambal kedua lah yang disebut sambal jontor karena rasanya pedas banget. Tapi, apakah bikin bibir saya jadi jontor? Hehehe.

Gak juga. Saya tetap masih cukup santai makannya. Mungkin karena memang suka banget pedes. Tapi, di keluarga saya juga ada yang sampai kelimpungan ketika mencoba sambal jontor. Makanya lebih suka sambal yang satunya.

Nah, sepertinya karena rasa sambalnya pedas banget, jadinya saya suka aja nasi tutug oncomnya dikasih serundeng kelapa. Jadi ada gurih dan sedikit manis yang berpadu di lidah gitu. Perpaduan sempurna!


Tips Kulineran di Lengkong Culinary Night


Ruangan makan indoor Nasi Tutug Oncom Sambal Jontor di Lengkong Culinary Night, terlihat deretan meja dan kursi rotan dengan dekorasi mural pada dinding.

Pertama kali datang ke sana sekitar pukul 5. Suasana masih sepi. Kami masih leluasa memilih tempat duduk. Semakin malam semakin ramai. 

Tadinya memilih di area dalam, tapi tante minta pindah ke luar. Katanya biar lebih adem. Padahal menurut saya biasa aja alias gak gerah juga kalau di dalam. Tapi, saya ngikut aja, lah. Tapi, kalau di luar itu kan posisi lantainya agak miring. Jadi meja kami pun agak miring gitu hehehe.

Sambil menunggu makanan disajikan, saya jajan kaloci, Nai dan ayahnya jajan kue bentuk ikan, Keke juga jajan (tapi, saya lupa nama jajanannya). Memang ya kalau di LCN itu bisa banyak banget godaan buat jajan.

Fasilitas tempat cuci tangan portabel di kedai Nasi Tutug Oncom Sambal Jontor, Lengkong Culinary Night, disediakan untuk kebersihan pengunjung sebelum dan sesudah makan.

Makanan disajikan cukup cepat. Kalau Sahabat KeNai ingin menambah nasi, kerupuk, atau sambal juga bisa. Saya lupa minumannya ada pilihan apa aja. Karena kami semuanya pesan teh hangat dan es teh. Untuk harga makan di sini, saya gak tau.

Beberapa kali makan di Nasi Tutug Oncom Sambal Jontor selalu ditraktir hehehe. Saya tidak melihat ada daftar menu dan harga. Jadi, kalau Sahabat KeNai khawatir, sebaiknya tanya harga dulu sebelum memesan, ya.

Nasi Tutug Oncom Sambal Jontor berlokasi di jalan Lengkong Kecil. Berseberangan dengan Pegadaian dan Sister Grill. Kalau Sahabat KeNai ke LCN menggunakan kendaraan pribadi, disediakan beberapa kantong parkir. Tidak parkir di pinggir jalan. Tapi, kalau Sahabat KeNai sedang menginap atau tinggal di sekitaran sana, memang enakan jalan kaki aja. Macet apalagi saat akhir pekan.

Jalan Lengkong Kecil ini masih di pusat kota Bandung. Gak jauh dari Simpang Lima dan Alun-Alun Bandung. Kalau berkesempatan kulineran di Lengkong Culinary Night, mampir deh ke Nasi Tutug Oncom Sambal Jontor. Siap-siap aja pedasnya bikin ketagihan!


Nasi Tutug Oncom Sambal Jontor


Jl. Lengkong Kecil No.49
Kota Bandung, Jawa Barat 40261

Jam Buka: 17.30 s/d menjelang tengah malam WIB


Post a Comment

0 Comments