Menginap di Rumah Hobbit, Grafika Cikole ternyata menjadi solusi penyelamat saat kami mendadak harus mencari penginapan di Lembang. Teringat saat kami menghadiri acara Pelantikan Dasar Wanadri 2012. menginap di Bandung, rencana awalnya menginap di Bandung. Tapi, karena khawatir akan terlambat datang ke acara, kami langsung memutuskan menginap di Lembang. Bayangkan, dengan keputusan yang serba mendadak, kami nyaris tidak mendapatkan tempat bermalam, dan hanya tersisa satu villa yang lokasinya paling dekat dengan Tangkuban Perahu.
🏕️ Mencari Penginapan Ideal Dekat Tangkuban Perahu untuk Pelantikan Dasar Wanadri 2014
Gak mau kejadian yang sama terulang lagi. Beberapa bulan sebelum acara Pelantikan Pendidikan Dasar Wanadri 2014 dimulai, saya dan suami sudah mulai berburu penginapan di sekitar Tangkuban Perahu secara serius. Sebetulnya, penginapan yang kami tempati pada tahun 2012 (Cikole Jayagiri Resort) lokasinya sangat strategis karena paling dekat dengan area acara. Namun, posisi vila yang terlalu dekat dengan jalan raya membuat kami nyaris tidak bisa tidur semalaman; suara kendaraan yang lalu-lalang sangat jelas terdengar dari dalam kamar. Agak sulit mencari akomodasi yang benar-benar dekat dengan titik acara, sekaligus menawarkan ketenangan. Pilihannya sangat terbatas, kalau bukan tempat kami menginap dulu, ya pilihannya jatuh ke Grafika Cikole.
Silakan baca: Pendidikan Dasar Wanadri 2014
6 gelas jus strawberry sebagai welcome drink. Menurut saya rasanya
terlalu manis
🏡 Keputusan Akhir: Alasan Memilih Pondok Wisata Grafika Cikole (Bentuk Rumah Hobbit yang Menarik)
Suami sempat agak ragu, karena lokasinya terasa masih "agak jauh" dari Tangkuban Perahu—padahal sebenarnya tidak terlalu jauh. Tapi, mengingat risiko kebisingan di penginapan yang lebih dekat, dan karena memang tidak ada pilihan akomodasi lain yang ideal, kami pun sepakat untuk mencari tahu lebih lanjut tentang Pondok Wisata di Grafika Cikole.
Kalau villa yang ini ada di area depan. Dekat dengan parkiran
✨ Daya Tarik Pondok Wisata Alam Grafika Cikole (Si Rumah Hobbit)
Ternyata, tempat ini menawarkan tiga jenis penginapan: hotel, camping, dan Pondok Wisata Alam. Alasan utama kami menjatuhkan pilihan pada pondok adalah karena daya tariknya yang unik. Banyak orang bilang, model pondokannya menyerupai Rumah Hobbit yang lucu dan menarik! Tak buang waktu, saya langsung menelepon dan beruntung, hanya tersisa satu pondokan saja. Daripada kembali pusing mencari, kami langsung booking saat itu juga.🛣️ Patokan Lokasi dan Kesan Pertama Terminal Wisata Grafika Cikole
Secara navigasi, Terminal Wisata Grafika Cikole ini sama sekali tidak sulit ditemukan. Lokasinya sangat strategis, tepat di pinggir Jalan Raya Tangkuban Perahu. Jika Sahabat KeNai datang dari arah Bandung menuju Lembang, letaknya berada di sebelah kiri jalan. Plang besar Terminal Wisata Grafika Cikole terpampang jelas di bagian depan. Karena namanya mengandung kata 'Terminal', saya sempat mengira ini adalah semacam terminal bus sungguhan! Apalagi area parkirannya memang sangat luas dan kerap dipenuhi oleh rombongan bus besar. Ini menjadi patokan yang sangat mudah dikenali saat Sahabat KeNai mencari penginapan.
🎭 Lebih dari Sekadar Penginapan: Grafika Cikole sebagai Terminal Wisata dan Tempat Outbound
Grafika Cikole memang lebih dari sekadar tempat menginap biasa. Area ini adalah Terminal Wisata terpadu yang dilengkapi dengan beragam permainan outdoor yang seru, outbound, hingga fasilitas restoran yang memadai. Tidak heran jika saat kami menginap, suasananya sangat ramai dan hidup. Kami menyaksikan beragam pengunjung, mulai dari rombongan sekolah yang sedang melakukan kegiatan outbound, acara gathering perusahaan, hingga pengunjung pribadi yang hanya menikmati suasana seperti keluarga kami. Keramaian ini adalah bukti bahwa Terminal Wisata Grafika Cikole adalah destinasi lengkap di Lembang.🔇 Ketenangan di Pondok Rumah Hobbit: Terisolasi dari Keramaian dan Bebas Suara Kendaraan
Untungnya, Pondok Wisata Alam alias Rumah Hobbit yang kami sewa memiliki lokasi yang sedikit tersembunyi, agak masuk ke dalam area Grafika Cikole. Meskipun sampai malam hari kami masih bisa mendengar suara riuh dari rombongan gathering yang sedang melakukan game atau bernyanyi bersama, isolasi lokasi ini ternyata sangat efektif. Seiring larutnya malam, suasana berangsur-angsur menjadi sepi total. Yang paling penting, berbeda dengan pengalaman kami sebelumnya, suara kendaraan lalu-lalang sama sekali tidak terdengar dari dalam pondok. Suasana tenang inilah yang menjadi nilai plus utama, memastikan kami bisa beristirahat dengan nyaman.
Di depan pondokan juga ada jalan beraspal. Tapi kami lebih suka
lewat jalan berumput ini. Sama-sama nanjak juga :D
🎒 Tips Logistik: Akses Menanjak ke Pondok Rumah Hobbit dan Kesejukan Hutan Pinus
Perlu diperhatikan, saat menginap di Pondok Wisata Alam atau area camping Grafika Cikole, area parkir kendaraan berada di bagian depan kompleks. Artinya, tamu harus bersiap berjalan kaki ke dalam menuju pondokan karena lokasinya yang menanjak. Meskipun tersedia jalan beraspal, jalan tersebut tetap tidak bisa dilewati mobil, sehingga membawa koper besar akan merepotkan. Kami sangat menyarankan untuk membawa ransel atau duffle bag agar perjalanan lebih mudah. Setibanya di sana, Anda akan langsung disambut oleh suasana yang sangat adem dan asri, karena area Pondok Rumah Hobbit dikelilingi rimbunnya pohon pinus yang menenangkan.
Begitu buka pintu langsung kamar dengan 4 kasur besar
Pemandangan dari teras, kayak jurang kecil di depan teras. Mungkin
yang bikin agak berkurang cakepnya karena lumayan banyak sampah di
jurangnya. Kesannya jadi terlihat agak kotor dan cukup merusak
pemandangan
Nih, lebih jelas kan wajah saya pemandangan dari
teras :p
🛌 Fasilitas dan Kapasitas Pondok Rumah Hobbit: 4 Kasur King dan Air Panas
Bentuk pondokan di Grafika Cikole ini memang sangat unik, benar-benar menyerupai Rumah Hobbit yang ikonik. Walaupun ukurannya tidak terlalu besar, suasana di dalamnya terasa lumayan nyaman. Setiap pondokan sudah dilengkapi dengan fasilitas lengkap yaitu satu kamar besar yang berisi empat kasur berukuran King, satu kamar mandi dengan air panas—yang sangat penting di udara dingin Lembang—dan juga teras. Secara resmi, satu pondokan dirancang untuk kapasitas 6 orang, tetapi faktanya, kami bisa menampung sekitar 12 orang (campuran dewasa dan anak-anak). Meskipun tidur harus berdempetan, justru terasa hangat dan nyaman. Hal ini jauh lebih baik dibandingkan pengalaman menggigil kedinginan kami di tahun 2012.
Jalan-jalan sore dulu di dalam area aja, yuk!
⛺ Mengintip Area Camping Grafika Cikole: Kapasitas Tenda, Kasur, dan Fasilitas Listrik
Menjelang sore, kami memutuskan untuk jalan-jalan mengelilingi area Grafika Cikole, termasuk meninjau area camping atau perkemahan. Lokasi area perkemahan ini memang berada agak terpisah, lebih jauh ke belakang dari deretan pondokan. Karena sepertinya sedang ada acara gathering yang ramai, kami hanya mengamati dari jauh. Tentu saja rasanya tidak etis jika orang asing tiba-tiba masuk ke tengah-tengah acara rombongan lain. Setidaknya, kami bisa melihat sekilas gambaran area berkemah di Terminal Wisata Grafika Cikole ini.
Salah satu tenda yang ada di depan pondokan kami
Ini musholanya. Rasanya adem kalau sholat di sini 😍
Ini pondokan lain di Grafika Cikole. Saat kami di sana, pondokan
ini sedang full. Kelihatannya ada gathering dari salah satu
perusahaan juga karena saya mendengar mereka sedang melakukan
berbagai ativitas game.
Camp area
🔥 Alternatif Makan Malam, Api Unggun, dan Tips Sukses Membakar Jagung
Untuk urusan makan malam, kami memilih alternatif yang lebih hemat dengan membeli nasi bungkus dan Pop Mie di luar area, meskipun sebenarnya di Grafika Cikole tersedia restoran. Mengingat daerah Lembang dan sekitarnya adalah area ramai, sangat mudah menemukan penjual makanan di luar.Sebagai fasilitas tambahan, kami juga mendapatkan seikat kayu bakar dan enam buah jagung mentah dari pihak pengelola. Lokasi api unggun permanen sudah tersedia dan letaknya tidak jauh dari Pondok Rumah Hobbit kami. Namun, kami sempat bingung dengan cara membakar jagungnya. Staf penginapan hanya memberikan jagung mentah tanpa tusukan atau peralatan bantu lainnya, yang membuat kami harus memikirkan strategi membakar agar jagung matang sempurna.
Bakar jagung dulu di api unggun
Lumayan, lah. Gak gosong amat 😄
Awalnya, bibi mencoba membakar jagung tersebut seperti biasa, setelah
kulit dan rambutnya dibersihkan. Hasilnya? Jagung malah
gosong merata! Kami juga kesulitan mengambilnya dari
api unggun karena panas hahaha! Untungnya, suami saya berbagi
tips bakar jagung
yang efektif dalam situasi ini: jagung harus
dibakar bersama kulitnya. Metode ini sangat berhasil, karena
kulit luar bertindak sebagai pelindung alami. Kulit yang gosong,
sedangkan jagung di dalamnya tetap matang dengan sempurna dan
layak makan. Ini adalah solusi praktis yang wajib Sahabat KeNai
ketahui jika mendapat jagung mentah tanpa alat bakar saat menginap di
Grafika Cikole.
😴 Kesiangan dan Dilema Sarapan Pagi di Pondok Grafika Cikole (Catatan Penting Early Breakfast)
Setelah perut kenyang dan suasana di Pondok Wisata Grafika Cikole semakin sunyi, kami pun mulai beristirahat. Tampaknya, suasana tenang di penginapan dan perut kenyang membuat tidur kami sangat nyenyak. Alhasil kami semua kesiangan! Rencana awal kami adalah bangun sebelum subuh untuk bersiap menuju Tangkuban Perahu sesegera mungkin. Sayangnya, kami baru terbangun tepat saat waktu subuh. Langsung grabak-grubuk!Sebagai fasilitas standar, Pondok Wisata ini seharusnya mencakup jatah enam porsi menu sarapan. Namun, karena harus segera berangkat pagi-pagi menuju Tangkuban Perahu, kami memutuskan untuk tidak mengambil hak sarapan tersebut. Ini adalah catatan penting bagi calon tamu, berdasarkan kebijakan harga di Grafika Cikole, biaya yang kami bayarkan tetap sama, baik menggunakan fasilitas sarapan tersebut maupun tidak.
Sebagai upaya terakhir, saat melakukan check-in, saya sempat menanyakan apakah pihak Grafika Cikole menyediakan layanan early breakfast untuk tamu yang harus berangkat pagi-pagi. Sayangnya, mereka menginformasikan bahwa layanan early breakfast tidak dapat dipenuhi. Ya sudahlah, kami harus merelakan jatah sarapan tersebut. Hal ini menjadi informasi penting yang patut diperhatikan bagi pengunjung yang memiliki jadwal keberangkatan atau kegiatan pagi hari di luar area penginapan.
Usai hadir di acara pelantikan Pendidikan Dasar Wanadri 2014, kami kembali ke pondokan. Suasana rame banget. Ada rombongan anak sekolahan yang sedang outbound di belakang pondokan kami. Ramai terdengar suara teriakan dan keriuhan mereka. Ada juga rombongan gathering lain yang sedang bernyanyi. Hmmm ... ternyata lagu Kemesraan masih jadi lagu penutup sebuah acara, ya 😂
Lumayan banyak pilihan permainan outbound di sini :)
Etapi, di Grafika Cikole juga lumayan banyak, kok. Ada flying fox, berkuda, ATV, paintball, dan berbagai aktivitas outbound lainnya. Restorannya juga lebih dari 1. Jadi, kalau gak mau kemana-mana juga di sana tuh udah cukup komplit. Cuma, anak-anak memang udah punya tempat favorit. Makanya kami gak bermain dan makan siang di sana 😎
Secara keseluruhan, pengalaman menginap di Pondok Rumah Hobbit Grafika Cikole selama satu malam terasa sudah cukup dan memuaskan. Selain akomodasi yang nyaman, Terminal Wisata Grafika Cikole juga menawarkan beragam aktivitas outbound lengkap, seperti flying fox, berkuda, dan paintball. Catatan penting, kalau Sahabat KeNai tidak berencana menginap, tempat ini dapat dikunjungi seharian penuh. Saya menyarankan untuk datang sejak pagi, terutama saat musim liburan atau bersama rombongan, supaya terhindar dari antrean panjang di area wisata Lembang ini.
Silakan baca: Hotel Grafika Gombong dan Pantai Suwuk
Sumber:
web Grafika Cikole
Terminal Wisata Grafika Cikole
www.grafikacikole.com
Jl. Raya Tangkuban Perahu Km 8
Cikole Lembang, Jawa Barat
Email : info@grafikacikole.com
*update per tanggal 2 Maret 2016, setelah saya ke web Grafika Cikole karena ternyata nomornya sudah berubah*
Telp. (022) 8278 2441
Fax. (022) 8278 05 05
PIN BB 74D33BD2 / 2B5D6DBF
Mobile phone : 081 322 500 284 atau 0817 426 244
Jl. Raya Tangkuban Perahu Km 8
Cikole Lembang, Jawa Barat
Email : info@grafikacikole.com
*update per tanggal 2 Maret 2016, setelah saya ke web Grafika Cikole karena ternyata nomornya sudah berubah*
Telp. (022) 8278 2441
Fax. (022) 8278 05 05
PIN BB 74D33BD2 / 2B5D6DBF
Mobile phone : 081 322 500 284 atau 0817 426 244



16 Comments
mbak bersih yaaa tempatnya ternyata...itu baca review kok bilang g bersih dll ya..
ReplyDeletejadi pengen kesana
Yang banyak samoah bagian yang tanahnya menjorok ke bawah, Cha. Yang ada saya di foto itu. Memang kalau dari depan gak kelihatan karena ada di belakang villa. Lagipula bukan tempat lalu-lalang orang. Tapi kalau kita yang nginep di sana jadi kurang sedap aja pemandangan belakangnya :)
DeleteMbk..misal 1 villa terisi 9 org kena charge gak sm pihak grafika nya??
ReplyDeleteSempit bgt gk sih klo 1 kasur isi 3 org? Biasa acara kantor maminimalkan budget hahahahha
Saya malah sampai 12 orang hahaha. Tapi, kebanyakan anak-anak. Kayaknya kalau dewasa semua 6-7 orang aja. Gak ada biaya tambahan sama sekali :)
Deleteharganya lumayan juga yah untuk nginap di pondokan, smoga ada program discount :D
ReplyDeletesemoga, ya :)
DeleteHi mbak maaf saya mau tanya.. Waktu menginap disitu dapetnya pondokan yang mana ya mbak? Krn saya mau reservasi tp biar amannya mau nyamain aja kaya punya mbak, sepertinya enak. hehe...
ReplyDeleteDi sana ada 3 tipe penginapan, yaitu hotel, pondok wisata, dan camping. Saya memilih tipe pondok wisata, Mbak :)
DeleteMba kalau buat gathering perusahaan pernah ngak disana ?
ReplyDeletebukan cuma karyawan, tapi juga dengan keluarganya (istri dan anak) sama-sama camping disana ? budgetnya berapa ? camping semalam, organ tunggal istirahat bangun pagi disambung game dan doorprize makan 4 x
Banayk yang gahtering di sana. Tetapi, untuk harganya mending tanya langsung ke Grafika, ya
DeleteMba myra minta nomer person penginapan doang klw ad..sya hub marketing smua nomer gk di angkt rencana mau boking buat bulan dpn
ReplyDeleteSudah saya tuliskan di artikel ini. Tetapi, saya gak tau juga kalau memang gak bisa ditelpon
DeleteHuhuuyyy...ngebayangin betapa dinginnya ya hawa di Cikole situ, Chi. Kok malah jadi kangen nenda lagi yaaaa...udah belasan tahun enggak camping nih. :))
ReplyDeleteDingin banget kalau udah malam, Mbak :)
DeleteMba wkt nginep pondokan tipe apa? Kok bisa dapat 4 kasur King. Soalnya saya booking buat bulan depan pondokan cemara cuma 3 kasur. Kalau ada 4 kasur mau saya tuker pondokan lain aja.
ReplyDeleteDuh saya lupa nama tipe pondokannya. Kalau gak pinus ya damar. Tetapi, kayaknya bukan cemara. Karena kalau info yang saya share di artikel ini masih sama, pondokan yang saya sewa itu gak ada balkon.
DeleteKayaknya yang cemara yang ada di belakang. Pondokan yang bertingkat seperti yang ada di foto ini. Sedangkan pondokan saya waktu itu di area depan. Bentuknya kayak rumah hobbit
Terima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)