"Nanti mampir dulu ke Kong Djie Coffee, Yah."
"Di mana, tuh?"
"Pasar Modern BSD."
"Gak makan aja di rumah Inong? Pasti udah masak di sana."
Masih lanjutan dari cerita pernikahan sepupu saya kurang lebih setahun yang lalu. Sebelum berangkat ke BSD, sempat terjadi perbedaan pendapat di keluarga kami. Saya pengen mampir dulu ke sana untuk menikmati segelas kopi susu yang legendaris asal Belitung itu. Alasan saya, mumpung lagi di BSD. Kopi Kong Djie terdekat dengan rumah tante saya ada di Pasar Modern BSD. Kalau disengajain mampir suka malas karena lumayan jauh.
Sedangkan suami berpikir kalau nanti mampir dulu, bisa-bisa gak makan lagi di rumah tante saya. Padahal sebagai yang punya hajat pasti udah masak. Gak enak 'kan kalau menolak.
Anak-anak malah kepengennnya lain lagi. Mereka pengennya check ini dulu begitu sampai BSD. Alasannya supaya bisa beli McDonald's yang lokasinya memang persis di samping hotel POP.
Permintaan saya yang dikabulkankarena paling ngotot hehehe. Saya bilang kalau di
Kong Djie Coffee paling sekadar ngopi dan cemal-cemil. Yakin deh
bakal tetap makan di rumah om dan tante. Saya juga bilang ke
anak-anak tetap bisa makan McDonald's kapan pun.
[Silakan baca: Table Service di McDonald's Bukit Bintang, Malaysia]
Rencananya berangkat sebelum makan siang. Tetapi, ada beberapa hal yang harus diurus membuat keberangkatan jadi mundur. Udah gitu tiap kali mau ke BSD, kami suka salah keluar pintu tol terus. Suka gak kepikiran juga buat minta bantuan Google maps kalau belum salah jalan hahaha.
Lagi-lagi kami salah keluar pintu tol. Saya jadi agak gak enak hati. Tapi, tetap keukeuh mau ke Kong Djie Coffee. Padahal ya kalau gak salah keluar tol, gak ribet cari lokasi Pasar Modern BSD ini.
Kedai kopi ini berukuran kecil dan terlihat sepi. Mungkin karena kami ke sana sudah cukup sore. Seperti kedai kopi sederhana dan tanpa AC.
Es Kopi Susu, IDR18K
Badak (Sarsaparilla), IDR12K
Pilihan pertama saya tentu saya es kopi susu. Kami sempat agak
bingung saat memilih makanan. Pukul 3 sore, agak nanggung kalau mau
makan berat. Tetapi, mau pilih camilan juga perut rasanya lapar
karena belum makan siang.
Warung Kopi Kong Djie Belitung sudah ada sejak tahun 1943. Berarti dari sebelum zaman kemerdekaan, ya. Saat ini cabangnya sudah banyak tersebar di Indonesia. Tetapi, sistem usahanya waralaba.
Nai dan ayahnya memilih mie ayam. Keke hanya pesan minuman karena dia sudah makan dulu sebelum berangkat. Hanya saya yang memilih mie udang belitung. Sambil menunggu pesanan kami datang, saya melihat ke sekeliling. Teko-teko besar untuk merebus kopi yang menjadi ciri khas Kong Djie terlihat di depan.
Ada nuansa lain yang berasa. Saya merasakan nuansa Sunda di sini. Sepertinya, semua karyawannya berdarah Sunda. Terdengar dari obrolan mereka yang cukup meramaikan suasana kedai kopi. Saat itu, pembelinya hanya kami sekeluarga. Saya mengerti apa yang mereka omongin. Hanya obrolan dan candaan biasa aja sesama teman.
Katanya akan segera dibuatkan 1 porsi lagi. Tetapi, ternyata memakan waktu cukup lama juga. Saya dan Nai hampir selesai makan, belum juga datang makanannya. Duh, saya jadi tambah gak enak hati sama suami. Udahlah dia maunya makan di rumah yang punya hajat, salah keluar tol, dan malah dia yang terakhir makan.
Saya sampai harus manggil pramusaji lagi untuk menanyakan makanan yang belum datang. Soalnya lumayan lama nunggunya. Padahal makanan dan minuman yang duluan datang gak selama itu. Lagi-lagi kayak yang bingung gitu ekspresinya. Pengennya saya batalin aja. Tapi, berarti suami gak makan. Nanti dia jadi mangkel ma saya. 😅
Terlepas dari drama mie ayam yang kelamaan itu. Rasa makanannya enak juga. Mie ayam khas Belitung gitu, deh. Kalau saya sih mikirnya mirip mie ayam Bangka. Ya memang mirip-mirip, kan. Minimalis rasanya, tetapi enak dan gurih.
Saya pesan es kopi susu. Sengaja pilih yang dingin karena cuaca lagi berasa gerah bener. Memang enak kopinya. Masih terasa pahit di lidah dan tidak terlalu manis. Pas lah kalau buat saya.
Kami gak berlama-lama di sini. Papah juga menelpon minta kami check ini duluan ke hotel POP sebelum ke rumah tante. Lagian memang udah kesorean juga. Gak pengen kekenyangan juga. Tetap menyediakan sedikit ruang buat makan lagi di rumah tante hehehe.
[Silakan baca: Drama Kamar Mandi di Hotel POP, BSD City]
Setidaknya udah tuntas rasa penasaran saya untuk mencicipi kopi legendaris ini. Mudah-mudahan aja suatu saat bisa mencicipi langsung di Kong Djie Coffee Belitung. Aamiin Allahumma aamiin.
"Di mana, tuh?"
"Pasar Modern BSD."
"Gak makan aja di rumah Inong? Pasti udah masak di sana."
Masih lanjutan dari cerita pernikahan sepupu saya kurang lebih setahun yang lalu. Sebelum berangkat ke BSD, sempat terjadi perbedaan pendapat di keluarga kami. Saya pengen mampir dulu ke sana untuk menikmati segelas kopi susu yang legendaris asal Belitung itu. Alasan saya, mumpung lagi di BSD. Kopi Kong Djie terdekat dengan rumah tante saya ada di Pasar Modern BSD. Kalau disengajain mampir suka malas karena lumayan jauh.
Sedangkan suami berpikir kalau nanti mampir dulu, bisa-bisa gak makan lagi di rumah tante saya. Padahal sebagai yang punya hajat pasti udah masak. Gak enak 'kan kalau menolak.
Anak-anak malah kepengennnya lain lagi. Mereka pengennya check ini dulu begitu sampai BSD. Alasannya supaya bisa beli McDonald's yang lokasinya memang persis di samping hotel POP.
Permintaan saya yang dikabulkan
[Silakan baca: Table Service di McDonald's Bukit Bintang, Malaysia]
Rencananya berangkat sebelum makan siang. Tetapi, ada beberapa hal yang harus diurus membuat keberangkatan jadi mundur. Udah gitu tiap kali mau ke BSD, kami suka salah keluar pintu tol terus. Suka gak kepikiran juga buat minta bantuan Google maps kalau belum salah jalan hahaha.
Lagi-lagi kami salah keluar pintu tol. Saya jadi agak gak enak hati. Tapi, tetap keukeuh mau ke Kong Djie Coffee. Padahal ya kalau gak salah keluar tol, gak ribet cari lokasi Pasar Modern BSD ini.
Kedai kopi ini berukuran kecil dan terlihat sepi. Mungkin karena kami ke sana sudah cukup sore. Seperti kedai kopi sederhana dan tanpa AC.
Es Kopi Susu, IDR18K
Badak (Sarsaparilla), IDR12K
Warung Kopi Kong Djie Belitung sudah ada sejak tahun 1943. Berarti dari sebelum zaman kemerdekaan, ya. Saat ini cabangnya sudah banyak tersebar di Indonesia. Tetapi, sistem usahanya waralaba.
Kong Djie Coffee Menu
Nai dan ayahnya memilih mie ayam. Keke hanya pesan minuman karena dia sudah makan dulu sebelum berangkat. Hanya saya yang memilih mie udang belitung. Sambil menunggu pesanan kami datang, saya melihat ke sekeliling. Teko-teko besar untuk merebus kopi yang menjadi ciri khas Kong Djie terlihat di depan.
Ada nuansa lain yang berasa. Saya merasakan nuansa Sunda di sini. Sepertinya, semua karyawannya berdarah Sunda. Terdengar dari obrolan mereka yang cukup meramaikan suasana kedai kopi. Saat itu, pembelinya hanya kami sekeluarga. Saya mengerti apa yang mereka omongin. Hanya obrolan dan candaan biasa aja sesama teman.
Mie Ayam Belitung, IDR20K
Katanya akan segera dibuatkan 1 porsi lagi. Tetapi, ternyata memakan waktu cukup lama juga. Saya dan Nai hampir selesai makan, belum juga datang makanannya. Duh, saya jadi tambah gak enak hati sama suami. Udahlah dia maunya makan di rumah yang punya hajat, salah keluar tol, dan malah dia yang terakhir makan.
Saya sampai harus manggil pramusaji lagi untuk menanyakan makanan yang belum datang. Soalnya lumayan lama nunggunya. Padahal makanan dan minuman yang duluan datang gak selama itu. Lagi-lagi kayak yang bingung gitu ekspresinya. Pengennya saya batalin aja. Tapi, berarti suami gak makan. Nanti dia jadi mangkel ma saya. 😅
Terlepas dari drama mie ayam yang kelamaan itu. Rasa makanannya enak juga. Mie ayam khas Belitung gitu, deh. Kalau saya sih mikirnya mirip mie ayam Bangka. Ya memang mirip-mirip, kan. Minimalis rasanya, tetapi enak dan gurih.
Mie Udang Belitung, IDR25K
Saya pesan es kopi susu. Sengaja pilih yang dingin karena cuaca lagi berasa gerah bener. Memang enak kopinya. Masih terasa pahit di lidah dan tidak terlalu manis. Pas lah kalau buat saya.
Kami gak berlama-lama di sini. Papah juga menelpon minta kami check ini duluan ke hotel POP sebelum ke rumah tante. Lagian memang udah kesorean juga. Gak pengen kekenyangan juga. Tetap menyediakan sedikit ruang buat makan lagi di rumah tante hehehe.
[Silakan baca: Drama Kamar Mandi di Hotel POP, BSD City]
Setidaknya udah tuntas rasa penasaran saya untuk mencicipi kopi legendaris ini. Mudah-mudahan aja suatu saat bisa mencicipi langsung di Kong Djie Coffee Belitung. Aamiin Allahumma aamiin.
Kong Djie Coffee BSD
Pasar Modern BSD City
Jl. Letnan Sutopo, Blok R no 23
Serpong, Tangerang Selatan 15310
Open hours: 07.00 - 21.30 wib
Jl. Letnan Sutopo, Blok R no 23
Serpong, Tangerang Selatan 15310
Open hours: 07.00 - 21.30 wib
29 Comments
mie udangnya enak ya mba? krn yg dibelitung sana aku ga terlalu doyan, cendrung manis soalnya. ga cocok ama lidahku. tp kalo yg di bsd udh di modif jd gurih, sepertinya aku bakal suka :). 2 minggu lagi akj mau staycation daerah tangerang soalnya. kalo sempet aku datangin deh, sekalian ngopi
ReplyDeleteManisnya masih ada. Tapi, cukup ketutup lah kalau dikasih kucuran jeruk dan sambal. Saya masih bisa makan. Kalau cenderung manis juga saya gak bakal suka
DeleteKepo sama mie udangnya, dikasih sambel seger pedesnya pasti ya mbak.
ReplyDeleteBelum pernah nyobain mie belitung. Liat kuah ya kayak gitu kayaknya enak buat disantap.
ReplyDeletePenasaran sama mie ayamnya hehehe :) Mie udangnya kelihatan banyak porsinya, tapi udangnya ga begitu nampak :D Belum pernah ke Pasmod. Kapan2 boleh juga nyobain ke Kong Djie ah.
ReplyDeleteSaya makan mie udang belitung di Belitung. Emang enak rasanya. Kong Djie memang terkenal banget di Belitung, tapi pas saya ke Belitung ngopi-ngopinya di warung pinggiran di Manggar. Jadi malah belum nyobain kopi Kong Djie. Jadi penasaran nih. Tapi BSD jauh dari rumah ya...
ReplyDeleteAku belum pernah mampir ke sini, tapi kalau Kong Djie yang di Alam Sutera, aku sering.
ReplyDeleteYang membedakan, di Kong Djie Alam Sutera itu tidak ada teko-teko yang besar seperti di sini :)
Setuju sih,makanan yang ada udangnya itu emang enak. :D
ReplyDeleteAku suka ke kedai-kedai kopi sederhana kayak gini asal waktunya pagi atau sore-sore. Ada
ReplyDeletesuasana dan kenikmatan tersendiri yang nggak bisa ditemukan di cafe atau coffee shop modern. Warna es kopi susunya kok nyaris hitam gitu ya, mbak? Kayak es kopi hitam.
Hm, kalau stafnya Sunda semua jadi agak merusak "ambience" ya, kecuali kalau mereka bisa menyembunyikan kesundaannya. Karena ada embel-embel Belitung di namanya, aku harap suasana melayu yang kuat bisa didapat di sini :)
Aku pernah diajakin ke sini sama Mbak Oren, jadi nostalgia Belitung ya, enak kopi susunya..di Ungaran juga baru buka, penasaran..
ReplyDeleteMie Ayam Belitung, terlihat mirip Cwi Mie Malang...ahaay...
ReplyDeleteKopi Belitung apalagi yg pakai es, huuuf...enak banget lhah...
Es kopi susunya segar sekali, dan mie ayam belitung nya memang bikin ngiler, pasti aslinya enak banget.
ReplyDeleteBlack coffee gitu ada gak ya.. udh sering denger kopi belitung tapi belom nemu di coffeeshop lain.. keknya kudu nyoba di sini
ReplyDeleteKudu ke sini ah kalau ke BSD. Udah nggak bener ini cuma baca doang sambil lap iler saking pengennya. Mie Ayam Belitung itu menurutku enak banget sik.
ReplyDeleteEmang kenapa pingin banget ke sini? Ternyata beneran enak, ya. Ga sia2 deh, ngototnya
ReplyDeleteaku ya suka ngomel mba kalau kelamaan gitu apalagi kalau perut kosong bawaannya esmosay hahahaha :D
ReplyDeleteSebagai pevinta mie ayam. Aku ngiler ini.
ReplyDeleteTapi klo pelayanannya lama bisa bikin bete buat lanjutun makan. Bikin esmosiii
KEmarin ini aku lewat samping MM baca ada Kong Dije juga nih jadi penasaran, mau mampir udahkelewatan gak bisa mundur lagi muternya jauh :) Baca postingan Myra jadi penasaran, eh tapi minggu depan aku mau nyobain Kong DIje di Belitung
ReplyDeleteAku jadi ingat minum di Kong Dji COffe di Belitung itu pengalaman yang menarik bagiku mba. Tempatnya masih sederhana tapi rapi dan bersih. lalu pas pulang, suamiku suka ama coklatnya jadi beli beberapa kali
ReplyDeleteBerarti sudah lama banget ya Kong Djie Coffee ini kalau sudah ada sejak tahun 1943, pantasan kopinya jadi legendaris. Apalagi cabangnya juga sudah tersebar di berbagai daerah, cuma gak tahu ya kalau di daerah saya sepertinya gak ada kafe ini.
ReplyDeleteada sarsaparillaaa ya mba...minuman masa kecil yang penuh kenangan hehehehe. Yang pasti tempatnya memang oke yaaa
ReplyDeleteIni kopinya legendaris banget ya mak chi. Banyak fansnya ini kopi
ReplyDeletePengen cobain kopinya huhuhu. Sayangnya jauh di BSD, kalo di Bekasi kusamperin deh siang ini juga. Mudah mudahan bisa buka cabang di banyak tempat ya kak
ReplyDeleteAduh jadi pengen ngopi liat ini, btw aku penasaran sama Badak ( Saparila ) itu pasti seger ya kalau pakai es.
ReplyDeletekedai kopinya kayak di tempatku, disini juga pake teko yang corongnya panjang itu. tapi seru jadi berasa vintage
ReplyDeleteMie Ayamnya mbak buat lapar banget, jadi pengen merasakan mie ayam ini dan es kopi nya. Tempatnya juga asik mbak.
ReplyDeleteMakin penasaran dengan kopi Kong Djie ini. Ternyata ada cabangnya di BSD Tangerang ya.
ReplyDeleteChi, kok aku malah tertarik sama Badak-nya ya. Minuman sarsaparila gitu aku seneng banget, kayak minum AW gitu ya hehehe... Penasaran nih sama mie ayam khas Belitung, kayak apa siy rasanya.
ReplyDeleteAduh nggak kopinya nggak mie ayamnya bikin ngiler semua mba.
ReplyDeletesemoga kapan-kapan bisa main ke mari, nyobain langsung kenikmatannya.
Terima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)