“Yah, besok kalau gak hujan, kita ke jalan Surabaya, yuk!”
“Ngapain?”
“Iseng aja. Bunda udah lama penasaran pengen ke sana.”
Sekali lagi saya membuktikan untuk diri sendiri, kalau tempat yang
dekat rumah selalu jarang atau gak pernah dikunjungi. Tapi, giliran udah
jauh malah bikin penasaran.
Masa kecil saya di daerah Menteng, Jakarta. Jadi tentu aja gak asing
dengan jalan Surabaya. Lokasinya dekat banget sama rumah. Lumayan sering
jalan kaki lewat jalan ini.
Pasar barang antik ini udah ada sejak tahun 1970an. Diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin. Saya tau, tempat ini pernah ramai pada masanya, terutama oleh wisatawan mancanegara. Tetapi, karena dekat banget ma rumah, jadi dulu saya merasa biasa aja. Ketika pindah rumah, baru penasaran. Pengen banget mengulik Pasar Antik ini. Gak sekadar numpang lewat.
Pasar barang antik ini udah ada sejak tahun 1970an. Diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin. Saya tau, tempat ini pernah ramai pada masanya, terutama oleh wisatawan mancanegara. Tetapi, karena dekat banget ma rumah, jadi dulu saya merasa biasa aja. Ketika pindah rumah, baru penasaran. Pengen banget mengulik Pasar Antik ini. Gak sekadar numpang lewat.
Teringat pelajaran mengetik di sekolah hehehe
Saya jarang keluar rumah selama pandemi. Apalagi untuk berwisata.
Alhamdulillah kondisi pandemi semakin terkendali. Mulai ada sinyal
pariwisata pulih setelah selama 2 tahun ini lumayan terhempas. Makanya,
saya jadi ingin jalan-jalan lagi. Tapi, pilih yang deket-deket dulu
jelajah negerinya, deh. Jalan-jalan di kota sendiri.
Cara Menuju Pasar Antik Jalan Surabaya, Jakarta Pusat
Lihat penataan begini di salah satu kios, jadi pengen mengeluarkan koleksi
barang antik peninggalan mertua. Cakep juga ya dekorasi begini di
rumah
Alhamdulillah, Sabtu siang cuaca cerah, tapi gak terik. Lumayan adem.
Setelah beberapa hari diguyur hujan. Kami pun menjadikan rencana untuk
jalan-jalan ke pasar barang antik ini naik motor.
Kalau Sahabat KeNai memilih transportasi umum juga mudah aksesnya. Turun
di halte SMPN 8 kalau naik TransJakarta. Atau turun di Stasiun Cikini
bila naik KRL. Setelah itu tinggal jalan atau naik ojol.
Hati-Hati dengan Barang Palsu di Pasar Barang Antik
Yang terpikirkan ketika ke pasar barang antik adalah mencari
barang-barang jadul. Berasa menemukan harta karun ketika mendapatkan
barang yang langka. Apalagi harganya juga ramah di kantong.
Kabarnya gak semua yang dijual adalah barang-barang jadul. Ada juga
barang baru, tetapi dibikin terlihat jadul. Kalau sekadar untuk pajangan
mungkin gak masalah, ya. Nah, harus hati-hati kalau Sahabat KeNai adalah
seorang kolektor. Tentu harus bisa membedakan mana yang asli dan palsu.
Ada lebih dari 100 toko membentang di sepanjang Jalan Surabaya. Cukup
adem karena masih banyak pohon besar di sana. Meskipun setiap kios padat
dengan barang, tetapi lumayan bersih. Masih nyaman lah belanja di sini.
Beraneka ragam barang antik diperdagangkan. Ada beraneka barang dari
kuningan, kap lampu, kain/pakaian, vinyl, koin kuno, patung, lukisan,
dan masih banyak lagi.
“Ini, mah, banyak barang-barang kesukaan Mamah ya, Yah.”
Saya langsung teringat almarhumah mamah mertua. Lemari-lemari berukir
dari kayu jati tua berukuran besar dan kecil, kap lampu gantung jadul,
guci berbagai ukuran, jam dinding kuno, dan lain sebagainya. Koleksi
mamah mertua banget, deh.
Sedangkan saya ketika di sana lebih suka melihat alat masak, mesin
kopi, berbagai kamera jadul, buku kuno, dan lain-lain. Sama-sama bisa
untuk mempercantik rumah. Tapi, memang beda style aja di rumah.
[Silakan baca: JakBook Pasar Kenari, Tempat Berburu Buku Murah di Jakarta]
[Silakan baca: JakBook Pasar Kenari, Tempat Berburu Buku Murah di Jakarta]
Berbagai kamera kuno yang dijual di pasar antik jalan Surabaya,
mengingatkan saya ke Gold3 Boutique Hotel di Bukit Bintang Malaysia.
Hotelnya unik banget karena dipenuhi dengan berbagai koleksi kamera dari
zaman ke zaman.
[Silakan baca: Menyimpan Memori di Gold3 Boutique Hotel, Bukit Bintang]
[Silakan baca: Menyimpan Memori di Gold3 Boutique Hotel, Bukit Bintang]
Pengen beli wajan besi ini. Tapi, bingung bawa pulangnya kalau naik
motor. Gak hanya ukurannya yang lumayan besar. Tapi, juga beratnya lumayan
😂
Saya tertarik dengan tempat air panas. Pengen ngopi cantik pakai alat
ini. Cakep buat difoto hihihi. Tertarik juga dengan wajan dari besi.
Sekarang, kan, udah jarang alat masak dari besi. Tapi, karena hari itu
niatan kami memang gak untuk belanja, jadinya diurungkan dulu. Lagian
bingung juga bawa pulangnya. Kapan-kapan balik ke sini lagi, deh.
Pasar Antik Jalan Surabaya Jakarta Pusat ini sejak dulu selalu menarik perhatian wisatawan mancanegara. Waktu kami ke sana pun ada beberapa turis asing yang sedang asik melihat barang-barang yang dijajakan. Semoga aja bila pariwisata pulih terus, semakin ramai yang datang, ya.
Di Jalan Surabaya juga ada beberapa kios yang menjual koper baru maupun
second. Saya dan suami lebih suka pakai ransel ke mana pun. Tapi,
sebelum menikah, saya selalu bawa koper. Makanya, tadi saya tanya harga
salah satu koper second. Meskipun barang bekas, barangnya masih
bagus. Harganya juga masih masuk akal.
[Silakan baca: Belanja Baju Bekas di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat]
[Silakan baca: Belanja Baju Bekas di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat]
Oiya, kalau di sini jangan sungkan untuk menawar. Entah kebetulan atau
enggak, saya gak nemuin pedagang yang jutek. Saya cuma nanya-nanya atau
sekadar izin mau foto pun dibolehkan dengan ramah.
Selain itu, kami lihat ada sepasang calon pengantin yang sedang foto
prewedding. Suasana Pasar Antik Jalan Surabaya ini memang asik juga sih
buat foto-foto.
Ngajakin suami ngopi. Tapi, dia malah lagi pengen es campur hehehe
Di seberang kios barang antik, ada beberapa resto dan coffee shop. Saya
ajak suami untuk ngopi. Tapi, suami malah ngajak cari es campur. Oke
siap! Saya langsung browsing. Asik kalau internet stabil, jadi cari info
yang dibutuhkan dengan cepat.
Jalan-Jalan Udah Boleh Lepas Masker, Nih
Semakin modern, ukuran kamera semakin kecil. Bahkan sekarang bisa sekalian
dengan smartphone
Sahabat KeNai sudah tau kebijakan lepas masker yang baru-baru ini
diumumkan Presiden Jokowi? Jadi lepas masker atau tetap pakai, nih?
Bebas sih kalau kata saya. Asalkan ikutin aturannya. Presiden mengatakan
sudah boleh lepas masker di luar ruangan yang tidak banyak orang.
Berarti kalau lagi ramai, tetap harus pakai. Di dalam ruangan dan
transportasi umum tetap harus pakai masker.
Saya pribadi sudah terlanjur nyaman pakai masker. Makanya ketika coba
lepas masker saat di Pasar Antik, masih berasa agak canggung. Apalagi
pipi lagi tembem-tembemnya hahaha!
Mau memilih tetap pakai masker atau enggak, pernyataan Presiden tersebut
saya sikapi dengan rasa syukur dan gembira. Karena itu artinya pandemi
mulai terkendali. Roda ekonomi mulai bisa berjalan seperti sebelum
pandemi.
Suka banget sama tempat air panas yang di sebelah kiri di foto
Setelah ini asiknya jalan-jalan ke mana lagi?
Udah ada sih beberapa rencana. Pengen ke luar kota juga. Tetapi, mungkin
sekarang keliling di dalam kota dulu. Keke lagi persiapan ujian masuk
perguruan tinggi. Jadi, ditunda dulu jalan-jalan yang jauhnya.
Sambil mengurus sekolah Keke, cari-cari informasi juga berbagai tempat
wisata yang menarik. Enaknya kalau sekarang tinggal cari info lewat
internet. SahabatKeNai bisa lihat promo menarik dari paket IndiHome,
nih.
Bangkit Bersama IndiHome
dari TelkomGroup juga membantu pariwisata pulih kembali. Yuk, kita mulai
berwisata lagi. Tapi, tetap dengan tertib, ya. Supaya angka kasus gak
bertambah lagi.
Pasar Barang Antik
Jl. Surabaya, Menteng
Jakarta Pusat
Open hours (Sunday closed): 08.00 s/d 17.00 wib
41 Comments
Wih, banyak banget ya, lebih dari 100 toko? 😲
ReplyDeleteKalau kolektor ke pasar antik itu pasti butuh waktu lama soalnya harus teliti ya mengecek harangnya, asli atau palsu.
iya, Mbak. Lumayan banyak toko di sana. Nah, iya kalau kolektor harus hati-hati. Banyak-banyak nanya sebelum membeli
DeleteBuat cuci mata pun lumayan ya Mbak Chi jalan-jalan melihat-lihat pasar barang antik Jalan Surabaya ini. Siapa tahu nemu harta karun berharga murah ... lumayan :D
Deleteaduh itu mesin tik sama telepon jadulnya kok estetik sekali yaaa, lucu buat properti foto wkwkwkk
ReplyDeleteAku lagi bongkar simpenan barang antik almarhum & almarhumah mertu nggak selesai2. Coba di Jogja ada pasar barang antik seperti itu ya, mesti cepat beres. Soalnya nggak semua barang antik penting untuk disimpan. Yg tidak ada kenangan & tidak mahal sebaiknya dikeluarkan.
ReplyDeletemelihat barang barang antik seperti ini saya jadi teringat ketika hunting di pasar beringharjo sisi utara dan event pasar kangen di jogja
ReplyDeleteYa ampun mbak, aku bacanya mba mau ke Surabaya. Ternyata jalan Surabaya di Jakarta. Tapi senang sih ya kalau berburu barang antik, apalagi pas ada kebutuhan untuk di rumah juga. Tapi memang harus pintar-pintar menawar harga ya
ReplyDeleteWahh barang-barangnya memang jadul-jadul banget yaa, selain di jogja juga ada di jakarta nih... Wah nambah lagi lokasi buat cari barang-barang antik nih :D
ReplyDeleteEh jadi naksir gramaphone-nya. Oh iya itu yang lingkaran warna merah di foto kedua, apa bener alat pembuat es campur a la jadul itu ya? Kok kereeeen...
ReplyDeleteWaktu ke Roh Projects, aku lewatin Jalan Surabaya ini. Aku kira nggak ada yang jual buku bekas. Ternyata ada, toh! Waahh ... aku jadi penasaran, deh. Thank you ya, Mbak, infonya.
ReplyDeleteAda berbagai macam barang antik di Pasar Barang Antik ya, Mbak. Kalau lihat barang antik tuh seperti kembali ke masa lalu ya, Mbak.
ReplyDeleteSaya baru mendengar pasar barang antik jalan Surabaya ini aja baru, belum pernah yang benar2 singgah dan melihat-lihat. Kapan-kapan berkunjung juga ahh. Toko yg menyewakan barang juga banyak ya mba. Suasananya nyaman, mungkin yg datang krn memang niat berkunjung ya.
ReplyDeleteKayaknya sebelum hunting barang antik harus cari tau dulu ya mbak. Supaya ga ketipu dan apes dapat barang antik yang palsu. Aku seneng banget liat barang2 antik kaya gini, tapi suka males untuk cari2 nya hehehe
ReplyDeleteAahh, seru banget sih Chi jalan2 ke Pasar Antik dengan barang2 yang antik, kuno meski tampak jadul tapi bernilai. Nah ini menjadi sasaran buat mereka yang suka koleksi barang2 antik.
ReplyDeleteWkakaka, mesin tik, Karel, haduuh emang ya suka kalap lihatnya.
Btw nanti lagi ngajak aku aja, biar ditemenin ngopi. Sstt, jangan ngajak si Ayah..
wah keren bisa nemu kamera jadul :D jadi pengen mampir juga kesana
ReplyDeletePasti nda terasa lelah untuk eksplore karena banyak barang unik dan menarik yang ditemui. Biasanya kalau beruntung ada barang barang limited edition yang jadi incaran kolektor ya kak, serasa menemukan harta karun
ReplyDeleteJalan ke pasar barang antik kaya gini seru. Berasa nostalgia ya. Aku sendiri bukan penggemar barang antik, tapi suka nonton. Kemungkinan gak beli karena harga tentu lumayan. Di semarang ada kaya gini juga
ReplyDeleteBeneran berasa nemu gua harta karun nih di tempat begini. Bakal bisa jadi spot rutin kunjung, buat seseruan bareng anak-anak, berburu barang jadul.
ReplyDeleteKlo di Jakarta pusat jualan barang antik namanya jalan Surabaya.
ReplyDeleteKalau di Surabaya, pusatnya buku bekas nanya jalan Semarang, mbak, hehe..
Selalu menyenangkan lihat-lihat barang kuno ya. Walaupun gak beli, ngeliatin aja udah seneng. Seperti masuk ke museum
Aku kalo ke Jakarta sebenrnya pingin kesini. Tapi temenku ngga ada yang tertarik jadinya belum pernah jadi kesini. Mau kesini sendiri kok kayanya kurang seru, hehee. Suka banget sama lampu-lampu hiasnya. Tapi kalo misal dibeli bingung bawanya ke Medan :D
ReplyDeleteDulu sebelum nikah hobbyku jalan-jalan ke Jalan Surabaya demi hunting aksesoris kuno dan antik, Mba, dulu dapat cincin perak berbatu hitam, dapat gelang thailand dll, sama sahabatku dulu. Duh jadi kangen
ReplyDeletemungkin kalau ke sana, aku bakalan tertarik ama piring2 dan gelas keramik deh mba.. seneng aja gitu dengan kesan jadul pada desain tableware nya
ReplyDeleteSaya belum pernah ke pasar barang antik di jalan Surabaya ini, lewat sih pernah ya...Wah surga banget buat yang suka barang antik ya...bisa pepotoan atau ditawar jika suka. Memang mesti hati-hati sih, kuatir palsu.
ReplyDeleteKalau ke situ jadi berasa waktu ke ruamh Mbah Yut saya dulu, banyak barang seperti ini
Lucu ya, ada jalan Surabaya di Jakarta, sama juga ada jalan Jakarta di Surabaya, cuman di sini letaknya dekat pelabuhan :)
ReplyDeleteAsyik juga nih kalau cari barang antik kayak gini, kadang malah kayak mengenang masa kecil, di mana barang yang kita pakai masa kecil, udah jadi barang antik :D
Mba, tadi sempet galfok kupikir di Surabaya. Ternyata jalan Surabaya di Jekardah yaa hehehhe. Hmmmm mau tuh teko air panas jadul...
ReplyDeleteAku baru tau tnyata ada pasar barang antik di Jakarta. Berasa cupu atau kudet hahaha. Nanti kpn2 mau coba main deh soalnya ga jauh jg lokasinya dari rumah.. thanks for sharing
ReplyDeletewaaaa.....jadi pingin bongkar gudang dan menata
ReplyDeleteagar bisa punya sudut cantik nan eksentrik seperti fotonya Mbak Myra\
Tapi kebayang harus mengeluarkannya dari boks berdebu
rasanya kok ...... ::D
Sering lewat, lihatin koper, lampu antik, unik banget. Tapi belum terpikir beli. Kalau nawar sampai segimana nih? Khawatir kejauhan nawarnya
ReplyDeleteWkwkwkwkkk saya jadi keinget pengalaman sendiri. Tapi bukan beli melainkan dikasih saudara dari Bekasi yg mau pindah ke Yogyakarta. Wajan gedenya saya bawa pulang ke Cianjur dengan cara diikat dulu setiap telinganya lalu dibuat seperti tas ransel. Saya gendong gitu sambil boncengan motor.
ReplyDeleteTapi orang pada tertawa karena katanya saya seperti kura-kura ninja. Hahaha
Ini tempat nongkrongku waktu SMA mba... sehabis pulang sekolah aering bangt jalan2 kesana sekedar shoping window
ReplyDeleteSemogga ya umkm terus berkembang dn program jne jakan teeruss
Semoga Keke lancar ujian masuk perguruan tingginya...dimudahkan semua. Aamiin
ReplyDeleteAku bacanya jalan Surabaya tapi di Jakarta..hihi, surga barang antik yang lengkap ini. Bisa jadi jujugan wisata di dalam kota saja
Aku udah lama banget ke bursa barang antik di Jl.Surabaya, ada sekitar 10 tahun yang lalu. Puas memang belanja disini, banyak yang klasik, unik tapi tetap menarik ya mom
ReplyDeleteSuka lewat tapi belum pernah singgah.
ReplyDeleteBtw kak, walaupun barang antik ternyata ada juga ya yang imitasinya?
Wah kudu cerdas memilih dan menelitinya ya sebelum beli
Ya ampuuun mbak aku jadi mau googling didaerahku sini ada gak ya yg jual barang² antik gitu🤩 gak kepikiran aku tentang tempat yang jual barang² antik. Kalau buku² pernah dulu pas kuliah, buku² bekas tapi banyak yang nyari
ReplyDeleteIni nih impianku sejak dulu Chi! Punya rumah dengan nuansa vintage, putiiih semua dan pake beton concrete untuk lantainya
ReplyDeleteapa daya, suami bertolak belakang jauuuh deh sama keinginan he he heee
ntar deh semoga rumah kedua bisa bernuansa vintage
Nanti kalau main ke Surabaya kudu mampir ke pasarnya ahh, lumayankan untuk jadi oleh-oleh. Jadi hiasan rumah juga cakep nihh.
ReplyDeleteSaya dah lama banget pengen kesini. Mau nyari properti foto. Supaya bisa motret dengan nuansa etnik, antik dan dengan sentuhan yang berbeda. Alhamdulillah sekarang dah buka lagi ya. Cus ah atur waktu untuk bisa kesini
ReplyDeleteseru ya hunting barang antik di sepanjang jalan Surabaya di Jakarta, masa-masa SMP dan SMA pasti melewati jalan ini karena rute bus saat itu
ReplyDeleteFavorit saya nih kalau ke daerah Menteng pasti belok ke jalan Surabaya Jakarta ini seneng aja liat barang antik dan kuno..mana penjualnya juga ramah2 ..karena saya hanya melihat2 aja tapi mereka ijinin hehehe tempat terbaik emang ini untuk penggemar barang antik
ReplyDeleteMelihat barang-barang antik tu berasa flashback ke masa lalu. Meski kadang bukan eranya kita. Tapi kita jadi kepikiran gimana sih ketika kondisi ketika barang antik itu sedang berjaya. Iya nggak sih?
ReplyDeleteAh iya, jalan Surabaya ini emang tempatnya berburu barang antik ya mbak
ReplyDeleteAda banyak toko di sini
Bisa seharian nih kalau jalan jalan ke sini
Terima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)