“Yah, besok kalau gak hujan, kita ke jalan Surabaya, yuk!”
“Ngapain?”
“Iseng aja. Bunda udah lama penasaran pengen ke sana.”
Sekali lagi saya membuktikan untuk diri sendiri, kalau tempat yang
dekat rumah selalu jarang atau gak pernah dikunjungi. Tapi, giliran udah
jauh malah bikin penasaran.
Masa kecil saya di daerah Menteng, Jakarta. Jadi tentu aja gak asing
dengan jalan Surabaya. Lokasinya dekat banget sama rumah. Lumayan sering
jalan kaki lewat jalan ini.
Pasar barang antik ini udah ada sejak tahun 1970an. Diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin. Saya tau, tempat ini pernah ramai pada masanya, terutama oleh wisatawan mancanegara. Tetapi, karena dekat banget ma rumah, jadi dulu saya merasa biasa aja. Ketika pindah rumah, baru penasaran. Pengen banget mengulik Pasar Antik ini. Gak sekadar numpang lewat.
Pasar barang antik ini udah ada sejak tahun 1970an. Diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin. Saya tau, tempat ini pernah ramai pada masanya, terutama oleh wisatawan mancanegara. Tetapi, karena dekat banget ma rumah, jadi dulu saya merasa biasa aja. Ketika pindah rumah, baru penasaran. Pengen banget mengulik Pasar Antik ini. Gak sekadar numpang lewat.
Teringat pelajaran mengetik di sekolah hehehe
Saya jarang keluar rumah selama pandemi. Apalagi untuk berwisata.
Alhamdulillah kondisi pandemi semakin terkendali. Mulai ada sinyal
pariwisata pulih setelah selama 2 tahun ini lumayan terhempas. Makanya,
saya jadi ingin jalan-jalan lagi. Tapi, pilih yang deket-deket dulu
jelajah negerinya, deh. Jalan-jalan di kota sendiri.
Cara Menuju Pasar Antik Jalan Surabaya, Jakarta Pusat
Lihat penataan begini di salah satu kios, jadi pengen mengeluarkan koleksi
barang antik peninggalan mertua. Cakep juga ya dekorasi begini di
rumah
Alhamdulillah, Sabtu siang cuaca cerah, tapi gak terik. Lumayan adem.
Setelah beberapa hari diguyur hujan. Kami pun menjadikan rencana untuk
jalan-jalan ke pasar barang antik ini naik motor.
Kalau Sahabat KeNai memilih transportasi umum juga mudah aksesnya. Turun
di halte SMPN 8 kalau naik TransJakarta. Atau turun di Stasiun Cikini
bila naik KRL. Setelah itu tinggal jalan atau naik ojol.
Hati-Hati dengan Barang Palsu di Pasar Barang Antik
Yang terpikirkan ketika ke pasar barang antik adalah mencari
barang-barang jadul. Berasa menemukan harta karun ketika mendapatkan
barang yang langka. Apalagi harganya juga ramah di kantong.
Kabarnya gak semua yang dijual adalah barang-barang jadul. Ada juga
barang baru, tetapi dibikin terlihat jadul. Kalau sekadar untuk pajangan
mungkin gak masalah, ya. Nah, harus hati-hati kalau Sahabat KeNai adalah
seorang kolektor. Tentu harus bisa membedakan mana yang asli dan palsu.
Ada lebih dari 100 toko membentang di sepanjang Jalan Surabaya. Cukup
adem karena masih banyak pohon besar di sana. Meskipun setiap kios padat
dengan barang, tetapi lumayan bersih. Masih nyaman lah belanja di sini.
Beraneka ragam barang antik diperdagangkan. Ada beraneka barang dari
kuningan, kap lampu, kain/pakaian, vinyl, koin kuno, patung, lukisan,
dan masih banyak lagi.
“Ini, mah, banyak barang-barang kesukaan Mamah ya, Yah.”
Saya langsung teringat almarhumah mamah mertua. Lemari-lemari berukir
dari kayu jati tua berukuran besar dan kecil, kap lampu gantung jadul,
guci berbagai ukuran, jam dinding kuno, dan lain sebagainya. Koleksi
mamah mertua banget, deh.
Sedangkan saya ketika di sana lebih suka melihat alat masak, mesin
kopi, berbagai kamera jadul, buku kuno, dan lain-lain. Sama-sama bisa
untuk mempercantik rumah. Tapi, memang beda style aja di rumah.
[Silakan baca: JakBook Pasar Kenari, Tempat Berburu Buku Murah di Jakarta]
[Silakan baca: JakBook Pasar Kenari, Tempat Berburu Buku Murah di Jakarta]
Berbagai kamera kuno yang dijual di pasar antik jalan Surabaya,
mengingatkan saya ke Gold3 Boutique Hotel di Bukit Bintang Malaysia.
Hotelnya unik banget karena dipenuhi dengan berbagai koleksi kamera dari
zaman ke zaman.
[Silakan baca: Menyimpan Memori di Gold3 Boutique Hotel, Bukit Bintang]
[Silakan baca: Menyimpan Memori di Gold3 Boutique Hotel, Bukit Bintang]
Pengen beli wajan besi ini. Tapi, bingung bawa pulangnya kalau naik
motor. Gak hanya ukurannya yang lumayan besar. Tapi, juga beratnya lumayan
😂
Saya tertarik dengan tempat air panas. Pengen ngopi cantik pakai alat
ini. Cakep buat difoto hihihi. Tertarik juga dengan wajan dari besi.
Sekarang, kan, udah jarang alat masak dari besi. Tapi, karena hari itu
niatan kami memang gak untuk belanja, jadinya diurungkan dulu. Lagian
bingung juga bawa pulangnya. Kapan-kapan balik ke sini lagi, deh.
Pasar Antik Jalan Surabaya Jakarta Pusat ini sejak dulu selalu menarik perhatian wisatawan mancanegara. Waktu kami ke sana pun ada beberapa turis asing yang sedang asik melihat barang-barang yang dijajakan. Semoga aja bila pariwisata pulih terus, semakin ramai yang datang, ya.
Di Jalan Surabaya juga ada beberapa kios yang menjual koper baru maupun
second. Saya dan suami lebih suka pakai ransel ke mana pun. Tapi,
sebelum menikah, saya selalu bawa koper. Makanya, tadi saya tanya harga
salah satu koper second. Meskipun barang bekas, barangnya masih
bagus. Harganya juga masih masuk akal.
[Silakan baca: Belanja Baju Bekas di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat]
[Silakan baca: Belanja Baju Bekas di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat]
Oiya, kalau di sini jangan sungkan untuk menawar. Entah kebetulan atau
enggak, saya gak nemuin pedagang yang jutek. Saya cuma nanya-nanya atau
sekadar izin mau foto pun dibolehkan dengan ramah.
Selain itu, kami lihat ada sepasang calon pengantin yang sedang foto
prewedding. Suasana Pasar Antik Jalan Surabaya ini memang asik juga sih
buat foto-foto.
Ngajakin suami ngopi. Tapi, dia malah lagi pengen es campur hehehe
Di seberang kios barang antik, ada beberapa resto dan coffee shop. Saya
ajak suami untuk ngopi. Tapi, suami malah ngajak cari es campur. Oke
siap! Saya langsung browsing. Asik kalau internet stabil, jadi cari info
yang dibutuhkan dengan cepat.
Jalan-Jalan Udah Boleh Lepas Masker, Nih
Semakin modern, ukuran kamera semakin kecil. Bahkan sekarang bisa sekalian
dengan smartphone
Sahabat KeNai sudah tau kebijakan lepas masker yang baru-baru ini
diumumkan Presiden Jokowi? Jadi lepas masker atau tetap pakai, nih?
Bebas sih kalau kata saya. Asalkan ikutin aturannya. Presiden mengatakan
sudah boleh lepas masker di luar ruangan yang tidak banyak orang.
Berarti kalau lagi ramai, tetap harus pakai. Di dalam ruangan dan
transportasi umum tetap harus pakai masker.
Saya pribadi sudah terlanjur nyaman pakai masker. Makanya ketika coba
lepas masker saat di Pasar Antik, masih berasa agak canggung. Apalagi
pipi lagi tembem-tembemnya hahaha!
Mau memilih tetap pakai masker atau enggak, pernyataan Presiden tersebut
saya sikapi dengan rasa syukur dan gembira. Karena itu artinya pandemi
mulai terkendali. Roda ekonomi mulai bisa berjalan seperti sebelum
pandemi.
Suka banget sama tempat air panas yang di sebelah kiri di foto
Setelah ini asiknya jalan-jalan ke mana lagi?
Udah ada sih beberapa rencana. Pengen ke luar kota juga. Tetapi, mungkin
sekarang keliling di dalam kota dulu. Keke lagi persiapan ujian masuk
perguruan tinggi. Jadi, ditunda dulu jalan-jalan yang jauhnya.
Sambil mengurus sekolah Keke, cari-cari informasi juga berbagai tempat
wisata yang menarik. Enaknya kalau sekarang tinggal cari info lewat
internet. SahabatKeNai bisa lihat promo menarik dari paket IndiHome,
nih.
Bangkit Bersama IndiHome dari TelkomGroup juga membantu pariwisata pulih
kembali. Yuk, kita mulai berwisata lagi. Tapi, tetap dengan tertib, ya.
Supaya angka kasus gak bertambah lagi.
Pasar Barang Antik
Jl. Surabaya, Menteng
Jakarta Pusat
Open hours (Sunday closed): 08.00 s/d 17.00 wib
108 Comments
Wih, banyak banget ya, lebih dari 100 toko? 😲
ReplyDeleteKalau kolektor ke pasar antik itu pasti butuh waktu lama soalnya harus teliti ya mengecek harangnya, asli atau palsu.
iya, Mbak. Lumayan banyak toko di sana. Nah, iya kalau kolektor harus hati-hati. Banyak-banyak nanya sebelum membeli
DeleteBuat cuci mata pun lumayan ya Mbak Chi jalan-jalan melihat-lihat pasar barang antik Jalan Surabaya ini. Siapa tahu nemu harta karun berharga murah ... lumayan :D
DeleteBerarti matanya kudu jeli ya, Mbak. Aku sih belum bisa bedain barang antik atau bukan. Gak ada temen, ya waspada kalau kena prank
DeleteIya, Mbak. Apalagi kalau belinya bertujuan untuk koleksi barang antik
Deleteaduh itu mesin tik sama telepon jadulnya kok estetik sekali yaaa, lucu buat properti foto wkwkwkk
ReplyDeleteiya Mbak hehehe
DeleteAku lagi bongkar simpenan barang antik almarhum & almarhumah mertu nggak selesai2. Coba di Jogja ada pasar barang antik seperti itu ya, mesti cepat beres. Soalnya nggak semua barang antik penting untuk disimpan. Yg tidak ada kenangan & tidak mahal sebaiknya dikeluarkan.
ReplyDeleteYup! Biar gak nambah banyak barang di rumah juga
Deletemelihat barang barang antik seperti ini saya jadi teringat ketika hunting di pasar beringharjo sisi utara dan event pasar kangen di jogja
ReplyDeleteMenarik, nih. Ternyata di Beringharjo ada pasar barang antik juga, ya
DeleteYa ampun mbak, aku bacanya mba mau ke Surabaya. Ternyata jalan Surabaya di Jakarta. Tapi senang sih ya kalau berburu barang antik, apalagi pas ada kebutuhan untuk di rumah juga. Tapi memang harus pintar-pintar menawar harga ya
ReplyDeleteHihihi iya ini lokasinya ada di Jakarta
DeleteWahh barang-barangnya memang jadul-jadul banget yaa, selain di jogja juga ada di jakarta nih... Wah nambah lagi lokasi buat cari barang-barang antik nih :D
ReplyDeleteJadi pengen lihat yang di Jogja
DeleteEh jadi naksir gramaphone-nya. Oh iya itu yang lingkaran warna merah di foto kedua, apa bener alat pembuat es campur a la jadul itu ya? Kok kereeeen...
ReplyDeleteiya bener itu buat es campur
DeleteAda berbagai macam barang antik di Pasar Barang Antik ya, Mbak. Kalau lihat barang antik tuh seperti kembali ke masa lalu ya, Mbak.
ReplyDeleteIya, Mbak. Seperti jalan-jalan pakai mesin waktu
DeleteSaya baru mendengar pasar barang antik jalan Surabaya ini aja baru, belum pernah yang benar2 singgah dan melihat-lihat. Kapan-kapan berkunjung juga ahh. Toko yg menyewakan barang juga banyak ya mba. Suasananya nyaman, mungkin yg datang krn memang niat berkunjung ya.
ReplyDeleteIya ada banyak, Mbak. Bisa puas jalan-jalan ke sini
DeleteAahh, seru banget sih Chi jalan2 ke Pasar Antik dengan barang2 yang antik, kuno meski tampak jadul tapi bernilai. Nah ini menjadi sasaran buat mereka yang suka koleksi barang2 antik.
ReplyDeleteWkakaka, mesin tik, Karel, haduuh emang ya suka kalap lihatnya.
Btw nanti lagi ngajak aku aja, biar ditemenin ngopi. Sstt, jangan ngajak si Ayah..
Kopdar berdua aja kita, ya. Biar seru ngobrolnya hahaha
Deletewah keren bisa nemu kamera jadul :D jadi pengen mampir juga kesana
ReplyDeleteCuzz main ke sini
DeletePasti nda terasa lelah untuk eksplore karena banyak barang unik dan menarik yang ditemui. Biasanya kalau beruntung ada barang barang limited edition yang jadi incaran kolektor ya kak, serasa menemukan harta karun
ReplyDeleteYup! Berburu harta karun di sini
DeleteJalan ke pasar barang antik kaya gini seru. Berasa nostalgia ya. Aku sendiri bukan penggemar barang antik, tapi suka nonton. Kemungkinan gak beli karena harga tentu lumayan. Di semarang ada kaya gini juga
ReplyDeleteSepertinya di setiap kota ada pasr barang antik, ya
DeleteHo oh Mbak. Kayanya menyesuaikan daerah masing-masing juga barang yang dijual ini
Deleteudah lamaaa aku ngga mampir ke sini mba. Ada resto di seberang toko - toko ini yang aku suka banget mba Chie.. dan kalau berburu banrang antik bisa kalaap aku hahaha
ReplyDeleteBeneran berasa nemu gua harta karun nih di tempat begini. Bakal bisa jadi spot rutin kunjung, buat seseruan bareng anak-anak, berburu barang jadul.
ReplyDeleteSeru deh kalau bawa anak-anak
DeleteAku kalo ke Jakarta sebenrnya pingin kesini. Tapi temenku ngga ada yang tertarik jadinya belum pernah jadi kesini. Mau kesini sendiri kok kayanya kurang seru, hehee. Suka banget sama lampu-lampu hiasnya. Tapi kalo misal dibeli bingung bawanya ke Medan :D
ReplyDeleteHarus dipaketin kalau ke Medan kayaknya hehehe
DeleteDulu sebelum nikah hobbyku jalan-jalan ke Jalan Surabaya demi hunting aksesoris kuno dan antik, Mba, dulu dapat cincin perak berbatu hitam, dapat gelang thailand dll, sama sahabatku dulu. Duh jadi kangen
ReplyDeleteAyo jalan-jalan lagi ke sini ^_^
DeleteSaya belum pernah ke pasar barang antik di jalan Surabaya ini, lewat sih pernah ya...Wah surga banget buat yang suka barang antik ya...bisa pepotoan atau ditawar jika suka. Memang mesti hati-hati sih, kuatir palsu.
ReplyDeleteKalau ke situ jadi berasa waktu ke ruamh Mbah Yut saya dulu, banyak barang seperti ini
yang pre wedding di sini pun ada, Mbak ^_^
DeleteLucu ya, ada jalan Surabaya di Jakarta, sama juga ada jalan Jakarta di Surabaya, cuman di sini letaknya dekat pelabuhan :)
ReplyDeleteAsyik juga nih kalau cari barang antik kayak gini, kadang malah kayak mengenang masa kecil, di mana barang yang kita pakai masa kecil, udah jadi barang antik :D
Tuker-tukeran nama jalan, Mbak hehehe
DeleteMba, tadi sempet galfok kupikir di Surabaya. Ternyata jalan Surabaya di Jekardah yaa hehehhe. Hmmmm mau tuh teko air panas jadul...
ReplyDeleteTernyata ada beberapa yang berpikir lokasinya di Surabaya, ya hehehe
DeleteAku baru tau tnyata ada pasar barang antik di Jakarta. Berasa cupu atau kudet hahaha. Nanti kpn2 mau coba main deh soalnya ga jauh jg lokasinya dari rumah.. thanks for sharing
ReplyDeleteNah, tinggal jalan tuh kalau deket hehhee
Deletewaaaa.....jadi pingin bongkar gudang dan menata
ReplyDeleteagar bisa punya sudut cantik nan eksentrik seperti fotonya Mbak Myra\
Tapi kebayang harus mengeluarkannya dari boks berdebu
rasanya kok ...... ::D
Biar makin cakep ruangannya ya, Mbak ^_^
DeleteSering lewat, lihatin koper, lampu antik, unik banget. Tapi belum terpikir beli. Kalau nawar sampai segimana nih? Khawatir kejauhan nawarnya
ReplyDeleteYa asal jangan terlalu sadis aja kali ya tawarannya
DeleteWkwkwkwkkk saya jadi keinget pengalaman sendiri. Tapi bukan beli melainkan dikasih saudara dari Bekasi yg mau pindah ke Yogyakarta. Wajan gedenya saya bawa pulang ke Cianjur dengan cara diikat dulu setiap telinganya lalu dibuat seperti tas ransel. Saya gendong gitu sambil boncengan motor.
ReplyDeleteTapi orang pada tertawa karena katanya saya seperti kura-kura ninja. Hahaha
hahahha! Padahal bagus ya wajan kayak gitu
DeleteSemoga Keke lancar ujian masuk perguruan tingginya...dimudahkan semua. Aamiin
ReplyDeleteAku bacanya jalan Surabaya tapi di Jakarta..hihi, surga barang antik yang lengkap ini. Bisa jadi jujugan wisata di dalam kota saja
Aamiin Allahumma aamiin
DeleteSuka lewat tapi belum pernah singgah.
ReplyDeleteBtw kak, walaupun barang antik ternyata ada juga ya yang imitasinya?
Wah kudu cerdas memilih dan menelitinya ya sebelum beli
Iya katanya begitu
DeleteIni nih impianku sejak dulu Chi! Punya rumah dengan nuansa vintage, putiiih semua dan pake beton concrete untuk lantainya
ReplyDeleteapa daya, suami bertolak belakang jauuuh deh sama keinginan he he heee
ntar deh semoga rumah kedua bisa bernuansa vintage
Nanti kalau main ke Surabaya kudu mampir ke pasarnya ahh, lumayankan untuk jadi oleh-oleh. Jadi hiasan rumah juga cakep nihh.
ReplyDeleteSaya dah lama banget pengen kesini. Mau nyari properti foto. Supaya bisa motret dengan nuansa etnik, antik dan dengan sentuhan yang berbeda. Alhamdulillah sekarang dah buka lagi ya. Cus ah atur waktu untuk bisa kesini
ReplyDeleteseru ya hunting barang antik di sepanjang jalan Surabaya di Jakarta, masa-masa SMP dan SMA pasti melewati jalan ini karena rute bus saat itu
ReplyDeleteFavorit saya nih kalau ke daerah Menteng pasti belok ke jalan Surabaya Jakarta ini seneng aja liat barang antik dan kuno..mana penjualnya juga ramah2 ..karena saya hanya melihat2 aja tapi mereka ijinin hehehe tempat terbaik emang ini untuk penggemar barang antik
ReplyDeleteMelihat barang-barang antik tu berasa flashback ke masa lalu. Meski kadang bukan eranya kita. Tapi kita jadi kepikiran gimana sih ketika kondisi ketika barang antik itu sedang berjaya. Iya nggak sih?
ReplyDeleteAh iya, jalan Surabaya ini emang tempatnya berburu barang antik ya mbak
ReplyDeleteAda banyak toko di sini
Bisa seharian nih kalau jalan jalan ke sini
Kota Surabaya memang tempatnya berburu barang antik, mertua saya juga orang jawa timur, di sidorjo masih jauh sih ke surabaya. bisa seharian penuh berburu barang antik
ReplyDeletePernah lewat sini tapi gak mampir, masih takut.. Ternyata luas juga ya, ada ratusan toko, koleksinya juga berasa vibe jaman dulu nginep di rumah kakek
ReplyDeleteSudah telanjur nyaman pakai masker! Ahaha.... samaan kita, Mbak.
ReplyDeleteBtw, kalau pas lagi di Bandung, mampir deh ke Pasar Antik Cikapundung. Mudah-mudahan sekarang udah rame lagi. Aku terakhir ke sana Januari 2021. Sepiiii. Dampak pandeminya bikin muram.
Saya dulu pas magang di Jakarta tiap hari lewat jalan ini mbak, tapi cuma lihatin barang dagangan dari balik kaca aja, belum pernah mampir dan lihat dari dekat.
ReplyDeleteHihi... lumayan pegel juga tuh mbak kalau bonceng motor sambil nenteng wajan besi yang berat itu.
Saya dari rumah ke kantor, karena naik motor masih pakai masker. Sampai parkiran kantor, masker di lepas. Tapi teman-teman kantor saya masih lebih banyak yang pakai masker dibanding yang lepas masker, katanya sudah terlanjur nyaman
Menarik sekali ya mb myra jalan2nya melihat2 barang antik bkin mata gk berhenti memandang aku tuh penasaran mba sma pemutar piringan musik pengen kesana deh melihat piringan musik dari deket pastinya ada kan ya mba
ReplyDeleteMain2 ke pasar barang antik di Jalan Surabaya suka bikin keki hahahah. Keki akrena kepengen beli semua tapi dompet maunya mewek wkwkwkwkwk :) Bagus2 ya barang2 antiknya ada juga yang bersejarah sekali. Berfoto2 di ni juga diperbolehkan kok, para pedagangnya baek2.
ReplyDeletePasar barang antiknya sudah ada sejak tahun 1970-an, ya ... sudah lama banget. Kebayang isinya makin beragam saja karena usianya yang sudah matang.
ReplyDeleteSemoga dengan informasi boleh lepas masker ini kondisi negara kita sudah semakin baik ya. Aman terkendali dan kesejahteraan yang selama ini terganggu pandemi bisa kita raih lagi
ReplyDeleteMbak, anakku tuh suka banget sama barang-barang antik gini, entah mengapa. Padahal dia baru usia 7 tahun. Haha. Aku kasih lihat foto-foto di blog ini dan dia tertarik banget pengin ke Jalan Surabaya juga. Cuss aku langsung suruh dia bilang ke papinya untuk jalan-jalan ke sini.
ReplyDeleteSoal lepas masker, aku sekarang masih pakai masker sih. Gimana, ya, udah kebiasaan sulit diubah LOL.
Di daerah menteng ya pasar barang antiknya, padahal deket ya tapi aku malah belum tau kl di Jakarta juga ada ternyata. Seru sih ya kalau jalan-jalan ke pasar antik jadi berasa nostalgia.
ReplyDeleteWah itu ada setrikaan arang juga ya kayanya, aku juga punya nih dulu
barang antik unik cakep buat pajangan, emang waspada barang palsu sih ya... kalo buat pajangan gak apa asal sesuai harga, takutnya palsu mahal pula...
ReplyDeleteWajannya minta dibawa pulang itu hahaha. Aku suka banget wajan besi hitam kayak gitu. Enak banget untuk masak2
ReplyDeleteSeru banget deh bisa main ke tempat ini. Aku sering lewat-lewat aja. Belom sempat lihat-lihat. Nanti kalo ke Jakarta lagi, kudu deh kayaknya nyempetin mampir. Seru berasa berburu harta karun ya.
ReplyDeleteWah di jalan Surabaya ya ternyata tempat jual barang antik aku baru tau mba, udah lama pengen lihat-lihat barang antik. Sebelum pandemi aku oernah lihat kolelsi barang antik di salah satu toko di flavor bliss alsut, lumayan juga koleksi nya
ReplyDeleteBagus-bagus banget yaa, kak Chie..
ReplyDeleteMeski judulnya barang antik, tapi kalau terawat dengan baik, pasti jadi bermanfaat dan "bernilai" seperti di Pasar Barang Antik Jalan Surabaya ini.
Ya ampun..kok seru bener jalan-jalan ke pasar kayak gini. Di Lombok gak ada nih yang emang satu lokasi.. lihat mesin tik gitu jadi ingat momen-momen pas kuliah kakak dulu.. soalnya pas saya kuliah udah pada pake komputer. Karena lihat kakak yang kerja tugas pakai mesin tik, saya jadi suka pakai juga pas dianya ke kampus.
ReplyDeleteMesin ketik dan telepon kabel tuh membuat kita kembali ke masa dulu ya, Mbak. Wajan hitam gede itu memang berat sih, Mbak. Soalnya sepupuku punya wajan kayak gitu dan memang berat.
ReplyDeleteMbak, saya juga minat wajan besinya, hehehe. Waktu kecil wajan yang digunakan ibu saya seperti itu. Anti lengket dan panasnya merata. Pas kami pindahan wajannya ketlisut kemudian gak ketemu sampai sekarang. Kayaknya sih dibawa orang, hehehe, malah curhat. Btw, Pasar Antik ini tuh destinasi langganan mertua saya tiap ke Jakarta. Di rumah saya pun ada beberapa barang yg sengaja dibeliin mertua dari pasar ini. Salah satunya pemutar musik dan tape recorder jaman zadul. Lha tapi gak bisa diputer jadi cuma dipajang aja, kekekeke.
ReplyDeleteSeruu banget maak, jadi inget pasar barang antik klitikan soloo, mertuaku juga sukaa memajang barang barang antik.
ReplyDeletePemanasan dulu ya mak.lama ga pergi pergi. (Gusti yeni)
Pengen banget nih jalan2 lihat barang2 antik di Jalan Surabaya pasti barang2 yang dijual bnyak nuansa vintage pngen ngehias rumah juga btw harga2 barangnya gimna mba bisa ditawar gak
ReplyDeleteAku penasaran sama telepon yang diputer-puter itu, hihi.. kalau beli berarti cuma buat barang pajangan aja ya? Nggak bisa dipake lagi?
ReplyDeleteMemanjakan mata banget kalau jalan-jalan disepanjang jl. Surabaya ini. Banyak barang antik dan unik. Dulu aku pernah cari piringan hitam yang besar itu. Hihi.
ReplyDeleteBagi kolektor barang antik, pasti bahagia kalau bisa jalan jalan ke sini ya mbak.
ReplyDeleteAda banyak toko yang menjual barang antik
Seharian jalan jalan pun, pasti betah
Beneran seru ya jalan-jalan ke pasar barang antik begini banyak barang menarik dan unik, Alhamdulillah sudah bisa jalan-jalan lagi ya Mak akhirnya blog Pejalan Santaiku ada isinya lagi
ReplyDeleteWah, suka juga nih aku liat" barang antik seperti ini.. Ternyata banyak juga ya mba barang palsu untuk barang antik ini.. Kalau aku sekarang lebih suka kumpulin uang" jaman dulu sih mba..Hehee
ReplyDeleteSering banget lewat sini kalo anter ayah kontrol ke Menteng. Tapi belum berani mampir. Ternyata barang bekas nya masih oke ya mba, wajan aja masih mengkilap gitu mayan bisa goreng tempe buat sekampung. Kalo soal Indihome aku love bgt sama layanannya
ReplyDeleteDulu main-main ke jl. Surabaya ini sama alm. bapak demi cari piringan hitam besar. Banyak barang antik dan unik disana.
ReplyDeleteYa Ampuun ini keren banget ya mbak. Kebayang kalau kesana aku bisa auto kalap nih buat borong-borong
ReplyDeleteiya nih, mbak. apalagi kalau orangnya memang suka barang-barang vintage yaa pasti ini jadi surga belanja deh
Deletewah bagi yang suka sama barang antik atau vintage wajib banget nih jalan-jalan ke sini kalau ke Jakarta ya, mbak. bisa buat properti foto juga
ReplyDeleteasyik banget ya Mbak jalan-jalannya, bisa lihat barang-barang antik gitu, jadi kayak kembali ke masa lalu ya, jaman kecil gitu pastinya :D
ReplyDeleteBarang antik ini bisa jadi properti foto ya. Sayang dulu telepon kabel di rumah ortu dibuang. Sekarang udah jadi barang antik wkwk
ReplyDeleteWah, asyik pasti jalan-jalan di pasar barang antik. Apalagi ditemani hp dengan sinyal yang kuat. Mau browsing tempat buat sekedar makan dan melepas penat jadi mudah..
ReplyDeleteAku suka bgt liat kamera jadul mba... Disini harganya bisa miring gak sih atau pinter pinter kita tawar aja ya
ReplyDeleteSeruu banget mba bisa jalan jalan sambil cuci mata liatin barang antik. Barang antik tuh menurut ku unik ya mba, dan sarat dengan nilai sejarah. Rasanya kalau punya sendiri, sayang banget kalau dijual lagi, buat kenang kenangan hehe
ReplyDeleteAstagaaa aku belum pernah main sambil lihat barang antik gini, pengen banget ih. Makasih infonya mba 🤗
ReplyDeleteUwooow mommy Chi aku suka banget liat pasar loak
ReplyDeleteaku suka mandangin benda-benda itu sambil bayangin di masa lampau jadi apa ya
Yang suka Vintage wajib nih sambagin jalan Surabaya ya mba, aku belum pernah mampir secara khusus liat liat mba, melintas aja ya suka karena dulu kantor dekat daerah sini. Dahulu kala itu hanya terkenal dengan koper koper aja deh
ReplyDeleteSaya jadi teringat pengalaman pertama kali jalan2 ke pasar antik jl.Surabaya, waktu itu masih SD, huaa udah lama bangeeet. Kebetulan rumah sepupu saya di deket pasar antik tersebut, tinggal jalan kaki. Liat barang antik emang seru yah
ReplyDeleteBahkan ada calon pasangan pengantin yang foto di sana. Wuaaa kebayang sih bakal seestetik apa jadinya. Ternyata main ke pasar barang antik bisa nemuin banyak barang unik. Aku baru eungeuh akalu di sana nggak cuma ada barang lama tapi barang baru yang dibuat ala ala jadul.
ReplyDeleteSama Teh, akupun kalau dekat malah jarabg dan nggak kepikiran dijelajahi. Giliran jauh aja 😄
Pernah dapet pemutar piringan hitam di sini, masih bagus dan kesan antiknya langsung tarik perhatian orang yang dateng ke rumah
ReplyDeleteKe pasar barang antik di Jalan Surabaya ini memang asyiknya sambil walking day tour di area sekitarnya, terus stay di hotel dekat situ hehe
ReplyDeleteWhaaa pasar barang antik jl. Surabaya Menteng ini jalur nostalgia jaman kuliah. Kampusku dulu deket situ, jadi sering lewat dan mondar mandir. Paling betah deh liat barang2 antik yg udah susah ditemui di masa kini, jadi cerita sejarah kalau ajak anak2 😂
ReplyDeleteoh iya yah dari pulogadung cukup naik Tj yang ke arah Cikini, ga pakai transit udah sampai di toko barang antik.
ReplyDeleteAku sering lewat aja tapi belum pernah mampir. Senang lihat barang-barangnya tapi ga tau mau dipajang di mana, hehe
Kalau di Malang tuh namanya pasar comboran, mirip kek gini, barang bekas dan barang antik. tapii negatifnya jadi satuuu kwkw jadi antik dan bekas kayak ngga ada bedanya gituu. seru sih yaa jalan2 ke pasar kek gini
ReplyDeleteWah rekomendasi banget kak. Kebetulan pengen cari sesuatu yang beda. Padahal sering ke Surabaya tapi baru tahu pasar ini. Next nyari sesuatu di sana deh
ReplyDeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)