Kuliner Jawa Barat mana yang Sahabat KeNai suka? Mie kocok adalah salah
satu makanan yang saya suka. Kalau kangen dengan kuliner ini di Jakarta,
ada beberapa penjualnya di Rawamangun. Kali ini, saya akan mengulas
Mie Bakso Kocok Bandung
yang berlokasi di jalan Paus.
Pagi itu, saya membayangkan ingin menikmati semangkok mie kocok yang
kuahnya gurih. Rasa asam dan pedasnya juga berasa. Ditambah lagi dengan
kikil yang melimpah dan tentu aja kerupuk! Saya pun langsung bilang ke
suami pengen makan mie kocok di Rawamangun, Jakarta.
Usai shalat Ashar, kami pun pergi ke tempat mie kocok. Memang bukan jam
makan siang. Tapi, rasanya mie kocok gak terlalu berat di perut. Jadi,
masih sanggup lah makan malam. Yakin malamnya bakal lapar lagi
hehehe.
"Yah, kok ke sini?"
"Bunda bukannya pengen mie kocok?"
"Iya, tapi perasaan tempatnya ke arah sana, deh." *Saya menunjuk ke
arah yang berlawanan
"Di depan kayaknya ada mie kocok juga. Jadi, Bunda pengen yang
mana?"
Saya baru ingat, setidaknya di Rawamangun ada 3 penjual mie kocok.
Lokasinya saling berdekatan. Ya udah saya pilih yang ditunjuk suami aja,
deh. Daripada muter balik. Lagipula dari ketiganya, tinggal mie kocok
itu yang belum pernah kami cobain.

Tempatnya seringkali ramai. Makanya kami belum pernah cobain. Males
antre hehehe. Tapi, tumben banget sore itu sepi. Sampe suami meminta
saya masuk duluan buat nanya-nanya. Jangan-jangan lagi gak jualan.
Ternyata udah buka dari pagi. Tapi, memang tumbenan sepi banget. Lagi
gak ada pembeli sama sekali. Mungkin karena jam nanggung juga, ya.
Karena ketika kami hampir selesai makan, tempatnya mulai ramai.

"Pake mie putih (bihun), mie kuning, atau campur, Bu?"
Hmmm ... Saya sempat merasa agak aneh. Karena setahu saya kalau mie
kocok hanya menawarkan mi. Belum pernah saya lihat ada yang pakai bihun.
'Ya mungkin di sini banyak pelanggan yang minta bihun,' pikir
saya.

Mie Bakso Kocok Bandung, IDR23K
Gak sampai menunggu lama, 2 porsi mie kocok kami pun datang. Lho, mana
kikilnya?
"Di sini memang gak pake kikil, Bu."
Saya cuma bisa bilang 'oh'. Padahal saya pengen mie kocok justru karena udah
ngebayangin kikilnya yang melimpah.
"Ini, sih, namanya bakso. Bukan mie kocok, Bun."
Yup! Rasanya sebetulnya enak. Kata suami, lebih mirip kayak bakso
gerobakan yang suka keliling. Maksudnya, kuahnya gak berasa terlalu
gurih kaldu. Jadi memang enaknya ditambahin kecap, saos, dll. Tapi,
masih termasuk yang enak, lah. Rasanya masih bisa diterima
Suami paling suka dengan baksonya. Menurutnya rasa dan kekenyalannya
pas. Dan dagingnya berasa alias gak kebanyakan tepung. Memang enak lah baksonya. Saya juga setuju dengan pendapat suami kalau ini mie bakso, bukan
mie kocok.
Menurut kami, mie kocok bukan sekadar proses memasaknya dengan
memasukkan mie ke dalam wadah logam bolong-bolong yang bergagang
kemudian dikocok-kocok dan dicelupkan ke dalam air panas. Tetapi, mie
kocok biasanya tidak hanya dilengkapi dengan bakso, tetapi ada topping
irisan kikil. Bahkan ada juga yang ditambah dengan babat sapi.
Biasanya menggunakan mi kuning gepeng. Buat saya, pakai mie kuning
biasa pun gak apa-apa. Tapi, yang penting ada topping kikilnya.
Karena itu yang membedakan mie kocok dengan mi bakso.

Sepertinya ruangan di sebelah adalah area dapur
Di sini juga gak menyediakan potongan jeruk nipis, adanya cuka. Menurut saya, rasa asam dari jeruk nipis bisa mengimbangi kikil. Tapi, asam cuka dengan jeruk nipis tuh rasanya berbeda. Jauh lebih enak dan segar kalau
pakai jeruk nipis.
Tapi, karena tidak ada irisan kikil, saya pun gak mempermasalahkan gak
ada jeruk nipis. Karena kalau makan bakso, saya lebih suka kombinasi
pedas, asin, dan manis. Tanpa ada rasa asam.

Disediain juga kerupuk putih dan emping. Ceritanya saya penasaran makan
bakso pakai emping. Ternyata rasanya gak nyambung hihihi.

Ini juga bukan karena empingnya gak enak, lho. Memang gak nyambung aja
kalau buat saya. Bakso enakan pakai kerupuk putih. Emping enaknya buat
soto. Akhirnya saya makan emping hanya pakai kecap. Kesukaan saya deh
ngegadoin emping pakai kecap.

Ketika tempat mulai ramai, datang sekelompok pengamen. Suaranya bagus!
Apalagi waktu nyanyiin lagu Sheila on 7. Ih! Coba datang dari awal.
Giliran udah mau selesai makan, baru datang. Makanya, saya nunggu
sejenak sampai lagunya selesai.

Mie Bakso Kocok Bandung di Rawamangun yang saya ceritain ini,
bangunannya seperti yang difoto, ya. Lokasinya persis di seberang Mie
Bakso Tasik.
Kenapa saya sampai harus menjelaskan tentang bangunannya?
Seperti yang saya ceritakan di awal, kalau di Rawamangun ada beberapa
penjual mie bakso kocok Bandung. Tetapi, semuanya hanya membuat nama
yang sama. Harusnya tambahin nama, nomor, atau apa kek di belakangnya. Misalnya, Mie Kocok Mang Dadang atau apalah. Biar ada ciri khasnya gituuuu ...
Tapi, ini malah enggak. Semua tulisan di spanduknya hanya Mie Bakso
Kocok Bandung. Makanya ketika saya baca ulasannya di Google pun, jadi
kayak campur-campur gitu. Ada yang mengulas mie kocok ini, mie kocok
itu, dll hahaha!
Ya, pokoknya bangunannya seperti itu. Lokasinya persis di seberang
Bakmi Tasik. Di seberang, ya, bukan di depannya. Karena di depan Mie
Tasik, tepatnya di parkirannya, juga ada penjual mie bakso kocok. Tapi,
jualannya di gerobakan gitu hehehe.
[Silakan baca:
Bakmi Tasik Rawamangun Rasanya Bikin Ketagihan]

Di sini, Sahabat KeNai bisa bayar pakai QRIS. Tapi, Saya tetap bayar
tunai. Gak pernah cobain bayar pakai QRIS. Makanya, saya belum bisa
cerita tentang pengalaman ini.

Gak tau pintu yang ditutup ruangan apaan. Mungkin toilet?
Meskipun gak sesuai ekspektasi, tapi saya gak heran kalau tempat ini
sering terlihat ramai. Memang rasa mi baksonya cukup enak. Kalau pengen
ngebakso, mungkin kami akan ke sini lagi. Tapi, kalau pengen mie kocok ya
cari di tempat lainnya.
Mie Bakso Kocok Bandung
Jl Paus No 13, Rawamangun
Jakarta Timur
Telpon: 082119824511
2 Comments
Langgananku iniiiii 😍😍😍. Tapi udh lamaaa banget ga ngebakso di sana mba. Setujuuuu, ini sbnrnya mie bakso sih, bukan mie kocok. Lah memang rasanya mie bakso bangetttt. Ga ngerti deh kenapa malah dikasih nama mie kocok.
ReplyDeleteTapi bicara mie kocok, aku tuh msh ngebayangin mie kocok Aceh atau Medan yg kuahnya kental. Sementara kalo Bandung punya ga kental samasekali kan 😁
Mie bakso jl paus ini dulu sering aku Pesen pas msh kerja di HSBC dan cab HSBC msh ada di situ mba. Kalo skr yg cab Rawamangun udh tutup. Tapi biasanya aku Pesen ga pake mie, baksonya aja. Krn memang baksonya enaaaak. Kenyalnya pas banget. Daging juga berasa 👍
Memang sih kalau dilihat proses matengin mienya dikocok-kocok gitu. Tapi, ya tetap aja bukan mie kocok kalau gak ada kikilnya hihihi.
DeleteSaya baru tau lho kalau di Medan dan Aceh juga ada mie kocok. Jadi pengeeeeen. Duh! Di Jakarta ada gak ya yang jual?
Yup! Rasa baksonya memang enak. Tapi, kalau pengen mie kocok memang jangan ke sini. Karena ini lebih tepat dibilang mie bakso, ya :D
Terima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)