Sahabat KeNai suka selai? Kalau suka, mampir deh ke Negro Brand kalau lagi
ada di Bandung. Toko selai legendaris ini udah ada sejak 1930.

Lucunya, saya baru tau setahun terakhir ini. Padahal zaman saya bersekolah
di Bandung, setiap hari melewati tokonya ketika berjalan kaki menuju
sekolah. Almarhum tante saya juga pelanggan selai strawberrynya untuk
dibikin kue kering. Tapi, saya memang gak pernah nanya ke tante. Kirain
selainya beli di supermarket hehehe.

Tokonya memang tanpa plang nama. Hanya rumah tua tanpa halaman di jalan
Veteran. Kalau yang gak tau memang akan menganggap sekadar rumah. Ada stiker
kecil bertuliskan Negro Brand di salah satu pojok jendela. Beneran kecil
ukurannya. Jadi, gak keperhatiin juga kalau gak dideketin. Di jalan Veteran
Bandung, ada Batagor Kingsley. Negro Brand hanya berjarak 100 meter dari
resto batagor terkenal ini.
Silakan baca:
Batagor Riasari dan Selera Tionghoa

Negro Brand menjual berbagai selai yaitu coklat, kacang (untuk bumbu sate,
gado-gado. dll), kacang (untuk roti dan kue), strawberry, lobi-lobi, murbei,
strawberry + lobi-lobi (dicampur), nanas, dan mustard. Semuanya dibuat
sendiri, bukan selai pabrikan. Dijual dalam kemasan 250 gr, 500 gr, dan 1
kg.

Saya: "Saya bisa minta tolong ditulis keterangannya untuk kacang?"
Karyawan Negro Brand: "Dari teksturnya beda kok, Bu. Untuk yang bumbu lebih
padat."
Saya: "Tapi, gimana kalau saya simpan di kulkas? Tetap kelihatan bedanya?"
Karyawan Negro Brand: "Sebaiknya jangan disimpan di kulkas, Bu."
Ada 2 jenis selai kacang yang dijual di Negro Brand. Satu untuk bumbu
seperti gado-gado, sate, dan lainnya. Satunya lagi untuk isian atau topping
roti dan kue. Teksturnya memang terasa berbeda. Selai kacang untuk bumbu
lebih terasa padat. Sedangkan yang untuk kue dan roti lebih cair dan
berminyak.
Semua selainya tidak disarankan disimpan di kulkas. Katanya, akan menurunkan
citarasa kalau di kulkas. Lagipula awet sekitar 2-3 bulan di suhu ruangan.
Bahkan untuk cuaca Jakarta yang lebih panas dari Bandung, selainya tetap
awet di suhu ruang.

Selai strawberry dan lobi-lobi memiliki penampilan yang mirip. Paling mudah
membedakan dari rasanya. Selai lobi-lobi lebih asam dari strawberry. Ada
juga yang dicampur. Tingkat keasamannya tentu di tengah-tengah dari 2 selai
ini.
Saya beli semua selainya, kecuali mustard dan nanas. Karena pembelian
perdana, saya beli yang 250 gram dulu per selai. Saya perhatikan, kalau
pelanggan lama biasanya beli di ukuran lebih besar. Tokonya tidak ramai,
tapi selama saya di sana, ada aja pembeli yang datang.

Sempat juga saya diajak ngobrol salah seorang ibu yang sedang membeli.
Katanya, salah seorang owner cafe. Ibu ini cerita, pembeli di Negro Brand
banyak yang pelanggan lama. Rasa selainya premium.
Semua selai yang saya beli, bahan utama yang dominan rasanya. Maksudnya, gak
ada yang kemanisan. Semua menonjolkan rasa asli bahan utama. Untuk yang
buah, teksturnya tidak terlalu halus. Masih berasa serat tipis buahnya. Saya
suka selai yang teksturnya seperti ini. Setuju juga saya kalau dibilang
rasanya premium.

Kemasannya masih sederhana banget. Hanya diplastikin dan tanpa merk. Bahkan
pembayarannya pun hanya menerima tunai. Mungkin memang lebih fokus ke mempertahankan rasa. Saya pernah lihat salah satu konten, katanya rasa selai Negro Brand dari dulu hingga sekarang masih sama meskipun sudah generasi ketiga.

Tidak hanya tampilan luar yang terlihat vintage. Bagian dalamnya pun masih
berasa klasik. Dan, yang juga jadi nilai plus dari saya, tempatnya bersih
sekali. Terlihat masih sangat terawat. Jadi, membuat saya yakin kalau
produksi selainya juga bersih dan berkualitas.
Negro Brand juga menjual aneka oleh-oleh. Ada di area paling depan. Begitu
Sahabat KeNai masuk ke toko. Tapi, hanya etalase kecil. Gak banyak pilihan.
Jualan utamanya selai. Oleh-oleh sekadar pilihan aja sepertinya.
Kalau Sahabat KeNai ke Negro Brand, jangan kesorean, ya. Hari Minggu juga
tutup.
Negro Brand
Jl. Veteran No.48
Kota Bandung
Jawa Barat 40112
Telpon: (022) 4237274
Jam operasional:
- Senin s/d Jumat: 08.00 - 16.00 WIB
- Sabtu: 08.00 - 13.00 WIB
- Minggu: Tutup
23 Comments
pengen nyobain selainya ini
ReplyDeletebisa jadikan oleh2
iya, bisa untuk oleh-oleh juga
DeleteJujur baru tau ada toko selai legend di Bandung. Masak, plis buka jastip dong, aku koq pengen banget ngerasainnya deh
ReplyDeleteKayaknya di e-commerce suka ada deh yang jastip selai Negro Brand
DeleteKek nemu jarum di antara jerami ya Myra. Toko-toko legendaris dengan bisnis yang sudah jalan puluhan tahun tuh pasti punya sesuatu yang istimewa. Jadi memang fokus pada satu range produk yang terus dipertahankan kualitasnya. Tidak berubah rasa dan presentasinya. Keren betul. Surga banget ini sih buat para baker. Dengan sajian yang ditawarkan dan lamanya beroperasi, pasti NEGRO BRAND ini sudah jadi rujukan.
ReplyDeleteJadi kepikiran pengen mampir. Mau nyobain selai buah-buahannya buat sarapan dengan roti. Kalau kenyataannya gak terlalu manis dengan taste buahnya dipertahankan, sepertinya cocok nih sama lidahku dan suami.
Ibarat pepatah "Gajah di pelupuk mata tak nampak, semut di seberang lautan nampak". Karena dulu saya bisa setiap hari lewat jalan ini kalau pulang pergi ke sekolah. Tapi, gak pernah tau ada toko selai hahaha
Deleteiya, selai Negro Brand yang udah masuk kulkas, teksturnya berubah
ReplyDeleteKalo saya langganan beli bumbu spekuknya yang "gak ada obat" :D
Sayang faskes 2 saya pindah ke RS Boromeus, sebelumnya di RS Bungsu, jadi kalo pulang bisa mampir ke sini
Saya baru tau juga di sana jual bumbu spekulas. Kayaknya bakal saya mampirin lagi.
DeleteMantap dan lebih praktis kalo tersedia berbagai rasa selai mulai dari selai nanas, lobi-lobi, murbei, kacang dll. Bisa langsung tinggal disesuaikan dengan jenis makanan yang hendak diberi selai. Kalo di tempatku biasanya yang umum dibuat adalah selai nanas, mangga, atau durian, karena teksturnya yang lembut dan biasanya dipakai untuk bikin roti-rotian saat lebaran. Btw, thanks informasinya.
ReplyDeleteSaya baru tau ada mangga dijadiin selai. Menarik nih buat dicoba
DeleteKeren nih, pasti kualitasnya terjamin banget, makanya tanpa harus kasih plang gede, selalu terkenal dan didatangi pelanggannya ya.
ReplyDeleteBisa jadi alternatif oleh-oleh nih, cuman emang sayang sih kalau kemasannya masih sederhana, agak kurang gimana gitu kalau buat oleh-oleh
Sepertinya target pasarnya memang untuk para pelanggan setia atau yang udah tau kualitas dari rasa selai ini. Makanya kalau pun tanpa kemasan spesial, tetap bakal seneng dikasih oleh-oleh selai Negro Brand
DeleteAku kalap nih kalau sudah bahas selai, soalnya aku di rumah suka makan roti. Nah kalau pakai selai itu jadi bikin suasana makan roti tidak membosankan. Kalau beli online bisa ga ya mbak ? coba aku cari media sosialnya
ReplyDeleteKayaknya masih bener-bener konvensional. Belum menambah ke dunia digital. Kalaupun ada setahu saya penjual yang jastip. Cmiiw
DeleteIni sih type selai favoritku. Masih ada tekstur berseratnya. Rasanya juga dominan buah. Bukan yang kena manis dari pemanis buatan.
ReplyDeleteKayaknya aku bakalan beli yang strawberry dah kalau main ke Bandung.
Yup! Makanya citarasanya juga lebih fresh. Karena dominan buah dan masih ada seratnya
DeleteMenarik, ini tuh homemade selai gitu ya mbak. Yg homemade gini biasanya yang bahan dan rasanya otentik. Sayang cuman ada di bandung. Kalau di online udh ada apa blm mbak
ReplyDeleteiya. Mereka sendiri yang bikin selainya
DeleteSelama ini kalau pohon lobi-lobi berbuah jatuh begitu aja dan busuk dimana mana. Ternyata kalau tau ilmunya ini bisa dibuat selei ya
ReplyDeleteDi tangan ahli malah citarasanya tuda diragukan lagi...
Harga terjangkau padahal saya yakin ilmunya (resep) itu yang mahal
iya, makanya bisa bertahan lama jualannya
DeleteBicarain soal rasa sama kualitas,pasti gak perlu diragukan lagi ya. Apalagi toko nya legendaris udah dari dulu, pasti pelanggan tetapnya gak kan berpaling.
ReplyDeleteBetul banget, Mbak. Kalau udah selama itu biasanya udah punya pelanggan setia.
DeleteWah menarik sekali di Bandung, ada toko selai homemade. Pasti sudah nggak diragukan lagi rasanya yang legendaris. Semoga ada kesempatan bisa ke sana. Terima kasih rekomendasinya, Kak
ReplyDeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)