"Teh, kalau nanti copet, jangan dilawan, ya. Serahin aja barangnya. Kalau ngelawan, nanti mereka suka main kasar."
Wisata Kuliner Malam di Jalan Alor Kuala Lumpur
Begitu tau kalau kami akan makan malam di jalan Alor, sepupu saya gak henti-hentinya kirim Whatsapp. Sebetulnya sepupu saya belum pernah ke Alor. Tapi, ibu mertuanya sangat khawatir begitu mengetahui kami akan makan malam di sana. Makanya meminta sepupu saya untuk kirim WA ke kami.
Saya hanya menjawab 'oke!', 'siap!', dan semacamnya. Bukan bermaksud menyepelekan. Tetapi, saya juga bingung mau jawab apa. Saya tetap ingin makan malam di jalan Alor, meskipun belum tau mau makan apa.
Kami hanya jalan berlima ke jalan Alor. Kami sekeluarga ditambah 1 orang sepupu. Orang tua saya memilih istirahat karena Fabian sedang demam. Sedangkan sisanya, ikut sepupu saya kembali mengunjungi rumah mertuanya.
[Silakan baca: "Pah, Maaf Ya Gak Jadi Jalan-Jalan ke Batu Caves"]
Back to Content ⇧
Suasana di Jalan Alor
Sepanjang sore jalan-jalan dari satu mall ke mall lain di Bukit
Bintang
Bukit Bintang Kuala Lumpur memang kota yang selalu hidup selama 24 jam. Meskipun untuk mall dan beberapa toko atau resto tuh ada open hoursnya. Tetapi, daerah ini tetap saja ramai di jam berapapun.
[Silakan baca: Menyimpan Memori di Gold3 Boutique Hotel, Bukit Bintang]
Aneka gorengan dari mulai nanas, durian, hingga gurita. Tetapi, gak
ada bakwan atau singkong goreng, apalagi cireng 😂
Saya langsung teringat lagi dengan WA dari sepupu. Memang suasana jalan Alor berasa ramai. Ya mirip-mirip kayak wisata kuliner malam di beberapa tempat di Indonesia, lah. Tetapi, rasanya masih cukup aman. Saya lihat beberapa wisatawan ada yang dengan santainya berfoto sana-sini.
Kalau melihat info dari Google Maps, kulineran di sini buka 24 jam setiap hari. Sedangkan, dari beberapa artikel yang saya baca, bukanya dari sore hingga dinihari sekitar pukul 2 atau 3. Entah mana yang benar karena kami tidak ke sana saat siang hari.Tetapi, sepertinya jalan Alor memang lebih dikenal sebagai wisata kuliner malam.
Tentu saya tidak bermaksud takabur. Merasa benar sendiri dan mengabaikan peringatan sepupu. Saya memang tetap motret, tetapi lihat suasana juga. Juga jangan sampai asik motret sendiri dan gak sadar kalau udah terpisah dari rombongan.
Selain itu, bawaan penting lainnya tentu juga jangan sampai luput dari perhatian. Misalnya, membawa tas di bagian depan. Supaya lebih mudah diawasi dan dipegang. Alhamdulillah, kami tetap merasa aman dan nyaman selama kulineran di sana.
Back to Content ⇧
Makanan Thailand Menjadi Pilihan
Di Alor juga ada beberapa zona makanan. Ada zona makanan China, Thailand, dan lain sebagainya. Jadi enak juga kalau udah tau mau makan apa.
Akan ada banyak pramusaji yang menawarkan untuk mampir ke resto mereka sambil menyodorkan buku menu. Tolak halus aja kalau memang masih belum menentukan pilihan. Kalau enggak, disenyumin aja pun udah cukup.
Crispy Giant Squid, RM10
Setelah mencari-cari pilihan kami jatuh ke salah satu resto yang menjual makanan Thailand. Nama restonya Dino's Thai Food Restoran. Kami pilih daripada resto Thailand lainnya karena kebetulan mejanya lagi sepi.
"Kapan-kapan kita jalan-jalan ke Thailand aja, yuk!" ujar saya.
Saya berseru seperti itu karena rasanya selama di Malaysia, kami lebih banyak makan makanan Thailand. Bahkan saat menginap di flat sepupu pun disuguhkannya makanan khas negeri gajah putih. Kayaknya hanya di resepsi pernikahan saja, kami benar-benar makan makanan khas Melayu.
[Silakan baca: Resepsi Pernikahan di Malaysia]
Tomyum Seafood, RM20
Chicken Fried Rice, RM10
Pandan Chicken, RM20
Lupa nama menu dan harganya. Udah keburu dibuang struknya hehehe.
Tetapi, ini juga enak banget
Berarti di resto ini makanannya halal, ya
Padahal saya penasaran dengan Sangkaya. Waktu di homestay juga gak sempat makan di sini. Padahal ada juga kedainya dekat homestay. Kata suami sepupu saya, Sangkaya lagi banyak yang suka.
[Silakan baca: Siti Homestay Kelana Jaya, Penginapan Nyaman untuk Muslim]
Ya, karena sudah sangat kekenyangan, kami sudah gak tertarik ke mana-mana lagi. Udah langsung pengen ke hotel aja. Pengen langsung tidur. Padahal kayaknya asik ya jalan-jalan di Bukit Bintang sampai lewat tengah malam. Kayaknya lain kali gak bisa hanya 1 malam kalau menginap di Bukit Bintang.
[Silakan baca: Table Service di McDonald's Bukit Bintang, Malaysia]
Back to Content ⇧
Jalan Alor Night Food Court
Jalan Alor, Bukit Bintang
Malaysia
19 Comments
wihh ajib banget wisata kulineran nya mas... mantap
ReplyDeleteGorengan guritanya bikin mupeeengg
ReplyDeletesebagai pecinta durian, aku juga pengin ngejajal duren goreng, cem mana rasanya ya?
Aakkk, pengin cuss ke Alor!
Pergi kulineran malem2 saat liburan tuh emang asik hehe, anw gimana tuh rasanya Gurita Goreng? Mantep kaya cumi crispy nggak yah? Hehe
ReplyDeleteRamai banget ya, makanannya banyak pula.macamnya ..duh ngiler liat cuminya
ReplyDeleteBeda banget ya jalan alor disana dengan alornya Indonesia.. kalo disini, malam tuh sepi dan jalanan lengang banget sepanjang hari plus kalo mau ke alor yg kita punya, tiketnya itu mahal kakak xixixi
ReplyDeleteSerunyaa kulineran malam hari ya mbaak.. akutuh udah lama gak begini2 haha btw giant squidnya menggoda bangeet, keras ga ya mbak karna kan digoreng itu
ReplyDeleteTomyam seafood favorit keluarga ku banget. Wah lumayan murce ya cuma 20ringgit. Apalagi jika rasanya enak
ReplyDeleteYa
Kok pesen WAnya sepupu serem amat Mbak, padahal rame dan kelihatannya aman dan seru seru aja?
ReplyDeleteQauid krispinya mengingatkanku pada Hong Kong.
Sangkaya tuh apa Chi?
ReplyDeleteAku kok naksir ayam goreng pandannya ya. jadi pengin cari resepnya dan bikin hahaha... gaya banget, biasanya aja ga pernah masak aku. :))
Pada kekenyangan semua ya habis kulineran di Jalan Alor. Hepi banget nih pasti menghabiskan waktu bersama keluarga sembari makan enak gini.
jalan-jalan dan kuliner adalah surga hehehe.. klo ada rejeki mau ah kesini amin...
ReplyDeleteMacam2 menu tersedia di wisata kuliner Alor malam2 ya mbak, 24 jam gitu bisa puas manjain perut hahaha 😍 Aku penasaran sama gurita goreng hiiiiii kayak apa rasanya?
ReplyDeleteWah, emang di Alor banyak copet yah? Harus hati2 berarti yah, tapi kalo kita rombongan sih mudah2an copetnya gak berani yah.
ReplyDeleteEmang lidah kita kayaknya mirip ama Thailand yah, bumbunya lekoh gitu kalo basa sunda mah. Duh jadi kabita pengen tomyum euy
Kedai aiskrimnya kok bikin mupeng yak. Semoga nanti bisa kesana juga jalan2 bareng keluarga :)
ReplyDeleteMakasih infonya
Ya ampun aku naksir dengan gegorengan ituuu hehe apalagi giant squid itu rasanya baru pertama kali lihat deh. Belum nemu di Indonesia atau aku kidet, haha.
ReplyDeleteAlhamdulillah aman yh Mbak jalan2 ya. Kenyang dapat, foto dapat plus bahagia :))
Kulinerannya bikin ngiler banget ini mba. Jadi kangen kulineran
ReplyDeleteNight Food Courtnya oke juga.
ReplyDeleteApalagi ada gurita goreng sama Pandan Chicken yang menggugah selera*
wahhhh kulinernya seru banget ini, banyak ragamnya. keliatannya enak enak. kapan ya bisa kesana juga
ReplyDeleteWah, saya excited sekali lihat judul Alornya.
ReplyDeleteTernyata beda dari yg ada di pikiran saya, hihi
Hallo kak, saya dari Alor yang ada di Indonesia😃
Jalan2 di tempat ramai apalagi di negeri orang emang kudu hati2 yaa, alhamdulillah tetap aman sampai selesai kulineran ya Kak. Ituu tomyamnya menggoda banget. Semoga beneran bisa liburan ke Thailand ya dalam waktu dekat.
ReplyDeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)