Seperti yang sudah diduga, saat kami ke sana pun suasana lumayan ramai. Tinggal sisa 1 space kosong untuk mobil di parkiran. Memang tidak sampai waiting list, kami langsung dapat tempat duduk. Hanya saja sudah tidak bisa memilih.
Lantai atas udah full. Padahal kalau lihat di akun IG The Larder at 55, area paling instagramable tuh di lantai atas. Yang tersisa hanya beberapa bangku di bawah. Di bawah ada 2 area smoking dan non smoking. Nah kalau untuk area non smoking, areanya lumayan sempit. Jadi saya dan beberapa sepupu harus terpisah-pisah duduknya.
[Silakan baca:
Ngemil Manis di The Sugarush, Bandung]
Suami duduk di luar smoking room sendirian
Meskipun begitu, suasananya tetap nyaman dan tenang. Saya suka dengan
suasananya. Servicenya juga ramah dan cukup cepat.
Kami datang ke sana sore hari. Kirain udah agak sepi, ternyata masih
ramai juga. Menariknya, di sini buka dari pagi. alau Sahabat KeNai
pengen cari sarapan sambil kongkow asik, bisa juga nih ke The Larder at
55.
Kalau mau pesan makan di sini, Sahabat KeNai langsung antre di kasir.
Pilih makanan dan minuman apa aja yang diinginkan. Langsung bayar,
setelah itu baru deh makanan/minuman diantar.
Mixed Mushroom Bites, IDR45K
Gak terlalu banyak rasa tentunya. Tetapi saya tetap suka karena memang
pada dasarnya sudah suka dengan rasa dan tekstur jamur. Porsinya lumayan
banyak. 1 menu ini bisa bikin perut saya kenyang tanpa perlu tambahan
nasi, kentang, atau karbo lainnya.
Grilled Beef Pasta, IDR69K
Salted Caramel Shake, IDR45K
Lychee Frosties, IDR35K
Milo Volcano, IDR35K
Saat makanan yang kami pesan mulai datang, beberapa sepupu saya pun
menyusul. Gak pakai lama, mereka juga langsung order.
[Silakan baca:
Kumpul Keluarga di Sedep Malem, Bandung]
Daun Jeruk Rice, IDR55K
Saya penasaran dengan nasi yang dikasih irisan daun jeruk. Kalau Sahabat KeNai menyukai citarasa daun jeruk, nasi seperti ini ternyata enak juga. Tidak hanya wangi, tetapi juga rasanya khas banget.
2 orang sepupu saya lainnya memesan Chicken Parmigiana. Buat yang belum
pernah makan menu ini, seperti saya mungkin agak bingung dengan
keterangannya karena tertulis tomato concasse, smoked beef, melted
cheese, dan smashed potato. Lha, trus ayamnya di mana?
Jadi, Chicken Parmigiana ini agak mirip Chicken Cordon Bleu. Cuma
bedanya lapisannya ada di atas ayam, tidak digulung. Ayam yang sudah
digoreng (setelah sebelumnya dikasih berbagai bumbu dan tepung roti),
kemudian atasnya dikasih smoked beef, tomato concasse (tomat yang
sudah dikupas dan dibuang biji kemudian dicacah), dan melted cheese.
Dilengkapi juga dengan smashed potato yaitu kentang yang sudah direbus,
kemudian dihancurkan dan dipanggang. Dikasih selada juga sebagai
pelengkap. Saya gak cobain menu ini. Tetapi, sepupu saya sih bilangnya
enak.
Setelah semua selesai makan, suami pesan 1 potong kue serta kopi.
Kemudian pesan 4 kue lain yang berbeda-beda untuk dibawa pulang. Padahal
tadinya cuma pengen beli yang ada rasa kayu manisnya. Tapi, malah
tergoda pengen segala dibeli hehehe.
[Silakan baca:
Se'i Sapi Lamalera yang Bikin Ketagihan]
Iced Matcha, IDR35K
Sepertinya menu di The Larder at 55 bisa setiap saat diupdate. Karena ini cerita setahun, saya coba cari info tentang menu ini. Kelihatan ada penambahan dan ada juga yang berubah. Tetapi, pengalaman saya saat makan di sana, makanan yang kami pesan cukup memuaskan cita rasanya. Jadi mungkin menu-menu lain juga begitu. Kalau mau lihat menu terbaru, mending ke website atau IG The Larder at 55, ya.
The Larder at 55
Kec. Sumur Bandung
Bandung, Jawa Barat 40113
Ph: (022) 20510406
Open hours: 07.00 s/d 22.00 wib (Friday and Saturday until 23.00 wib)
thelarder55.com
IG: @thelarder55
28 Comments
Waduh sepertinya tres lecesnya menggoda sekali ya mbak
ReplyDeleteEnak-enak makanan di sini :)
Deletetempatnya napak cozy banget. terutama ketika melihat deretan kursi yang belum berisi :-)
ReplyDeleteLumayan nyaman sih nongkrong di sini :)
DeleteWhuoooo, menyenangkan sekaliiii ambience-nya
ReplyDeleteAku mau banget main ke sini kalo suatu hari nanti ke BDG lagi.
Trakhir ke BDG january lalu, dan kurang puassss eksplorasinya hehehehhhehe
cuzz lah Mbak ke Bandung lagi hehehe
Deletelho mbak Myra suka jamur juga, toss, saya juga suka sekali mbak :) sampe2 kulkasku berisi macam2 aneka jamur hahaha
ReplyDeleteBisa kompakan nih kita kalau makan jamur hahaha
DeleteMbak.. Kalau ada selada kayak gitu seladanya bisa dimakan mentah? Belum pernah nyobain. Eh Bandung ya.. Baru inget kalau orang sunda suka sayuran seger. Asik banget bacanya.. nggak kerasa dah sampe bawah aja hihihi
ReplyDeleteiya, Mbak. Dimakan mentah dan rasanya enak :D
DeleteWah jamur crispynya looks nice, plus aku ngakak pas cerita soal chicken parmigiana tapi di deskrip menunya justru gada chickennya sm sekali. Boleh lah nanti coba kesitu kalo lagi ke Bandung
ReplyDeletenah di mana ayo chickennya hehehe
Deleteaku ngebayangin grilled beef pastanya itu khas banget aromanya, gurih dan hmm rindu banget makan pasta gini, bikin di rumah tak selezat makan di resto mba chi
ReplyDeleteHihihi iya beberapa memang lebih enak masakan resto :D
Deletetempat duduknya berdua-dua gitu yaa kalau rombongan sebanyak keluarga mbak jadi pisah-pisah deh
ReplyDeleteDi lantai bawah memang lebih sempit areanya
DeleteKak Myr gak bilang-bilang nongki di mari, hahaha...harus banget yaa, bikin pengumuman.
ReplyDeleteIni cafe deket sama sekolah anakku di Jalan Van Deventer. Gak terlalu dekat, tapi jadi salah satu alternatif kami, ummahat di sekolah buat makan.
Karena tempatnya nyaman buat sholat juga.
Wwkkwkw ... mudah-mudahan kita bisa ketemuan, ya
DeleteSuguhannya unik ya Mbak. Namanya pada asing di telingaku. Hehe. Bandung emang komplit ya untuk kulinernya.
ReplyDeleteKalau menu yang Indonesia mungkin gak asing, Mbak :)
DeleteLooks like a lovely place to hang out with beloved families and friends. I love all the beverages
ReplyDeleteBetul, Mbak :)
DeleteTempatnya asik ini buat nongkrong bareng keluarga dan teman-teman ya mbak. Btw itu nyummy banget yang chiken parmigiana mbak, jadi pengen.
ReplyDeleteiya, di sini nyaman untuk kongkow dan makanannya juga enak
DeleteSalted caramel shake my laff 🥰 jadi auto ngiler pengen minum..tempatnya enak ya mbak, jd pengen nongkrong huhu covid kapankah tuntaaaasss
ReplyDeleteyup! Saya suka salted caramel
Deletekalo nongkrong emang pas banget gak makan makanan berat ya mbak, jamur aja udah bikin hepi xixi. Secara aku juga suka jamur-jamuran. Oia sebenernya kalo makan di tempat emang aku lebih nyaman pakai gelas kaca, daripada gelas plastik. Mungkin bisa disampaikan ke restonya buat masukan manajemen juga. Apalagi sekarang banyak resto yang mulai peduli gerakan lingkungan :) Seru banget mbak ceritanya ini. Selama pandemi aku udah gak pernah kongkow kayak gini, kangen gitu
ReplyDeleteAsiiik! Ternyata banyak yang suka jamur. Itu juga yang saya sayangkan kalau untuk gelasnya
DeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)