Sahabat KeNai pernah makan bubur yang tanpa toping ayam sama sekali?
Cobain, deh, bubur ayam kampung nyemplung. Seporsi bubur yang tampilannya
putih polos. Hanya dikasih potongan cakwe dan daun bawang. Gak ada
tambahan kuah kuning, kecap asin, atau apapun.
Bener-bener tanpa ayam? Tentu pake, dong. Gak mungkin dinamakan bubur ayam
kalau memang gak ada ayamnya hehehe. Tapi, ini ayamnya udah nyemplung ke
bubur.
Bubur AyamTanpa Topping Ayam
Bubur Ayam, IDR23K
Bubur Ayam dengan Kuning Telur Ayam Kampung Mentah, IDR27K
Bubur Ayam dengan Kuning Telur Ayam Kampung Mentah, IDR27K
Memang tidak ada topping atau suwiran ayam sama sekali. Ayam kampungnya
sudah dimasak bersama bubur. Saya tidak bertanya apakah seluruh bagian
ayam yang direbus atau hanya bagian tertentu saja. Pastinya sudah
sangat menyatu karena tekturnya sangat halus. Tidak dalam bentuk potongan
kasar.
Tampilan buburnya juga tetap putih bersih. Jadi memang kelihatan seperti hanya bubur. Padahal ketika dicoba, rasa buburnya sudah berasa gurih. Apalagi rasa ayam kampung kan memang lebih enak. Tanpa diberi tambahan perasa apapun juga udah berasa gurihnya.
Tekstur buburnya sangat halus dan agak cair. Seperti tektur bubur bayi. Banyak juga yang bilang mirip bubur TaWan. Ya, menurut saya, memang mirip seperti bubur chinese.
Silakan baca: Temu Kangen di Ridho Restu, Bubur Ayam Enak di Bekasi
Tampilan buburnya juga tetap putih bersih. Jadi memang kelihatan seperti hanya bubur. Padahal ketika dicoba, rasa buburnya sudah berasa gurih. Apalagi rasa ayam kampung kan memang lebih enak. Tanpa diberi tambahan perasa apapun juga udah berasa gurihnya.
Tekstur buburnya sangat halus dan agak cair. Seperti tektur bubur bayi. Banyak juga yang bilang mirip bubur TaWan. Ya, menurut saya, memang mirip seperti bubur chinese.
Silakan baca: Temu Kangen di Ridho Restu, Bubur Ayam Enak di Bekasi
Untuk toppingnya hanya diberi irisan daun bawang dan cakwe. Tetapi, di
setiap meja sudah disediakan kacang kedelai goreng dan kremesan. Sahabat
KeNai bebas ambil sebanyak apapun untuk kedelai goreng dan kremesan. Tapi,
kira-kira aja ya. Jangan setoples ditumplekin semua ke mangkok hehehe.
Saya skip kacang kedelai gorengnya. Karena memang kurang suka.
Agak banyakin kremesan. Oiya, pembeli juga dikasih semangkok kerupuk dan
emping. Gak langsung disatuin ke mangkok. Dikasih kebebasan untuk
menyatukan kerupuk dan empingnya ke bubur atau dimakan terpisah.
Etapi, pas pulang saya baru ingat kalau waktu itu kami hanya dikasih kerupuk. Padahal kalau saya gak salah ingat, biasanya suka dicampur emping. Ya sudahlah, gak apa-apa. Semua sate-satean disajikan di satu wadah. Sahabat KeNai bisa memilih semua atau gak sama sekali. Karena sate-satean harganya terpisah dari bubur.
Etapi, pas pulang saya baru ingat kalau waktu itu kami hanya dikasih kerupuk. Padahal kalau saya gak salah ingat, biasanya suka dicampur emping. Ya sudahlah, gak apa-apa. Semua sate-satean disajikan di satu wadah. Sahabat KeNai bisa memilih semua atau gak sama sekali. Karena sate-satean harganya terpisah dari bubur.
Selain kacang kedelai goreng dan kremesan, disajikan pula beberapa
perbumbuan di setiap meja. Ada kecap manis, merica bubuk, dan sambal. Saya
tidak melihat kecap asin. Mungkin karena rasa buburnya sudah gurih asin.
Kalau ditambahin kecap asin lagi malah nantinya jadi keasinan.
Saya suka menambahkan sedikit kecap manis supaya rasa buburnya lebih beragam. Ada gurih dan asin. Tapi, suami gak pernah kasih kecap manis ke bubur. Sambalnya kayak chilli oil gitu. Sambal rawit yang berminyak. Dikasih sedikit aja, udah berasa pedas buburnya.
Saya suka menambahkan sedikit kecap manis supaya rasa buburnya lebih beragam. Ada gurih dan asin. Tapi, suami gak pernah kasih kecap manis ke bubur. Sambalnya kayak chilli oil gitu. Sambal rawit yang berminyak. Dikasih sedikit aja, udah berasa pedas buburnya.
Jangan Datang Kesiangan Kalau Makan di Bubur Ayam Kampung Nyemplung
Saya lupa, ini es teh manis atau tawar hehehe
Es Teh Manis, IDR5K
Es Teh Tawar, IDR3K
Es Teh Manis, IDR5K
Es Teh Tawar, IDR3K
Bubur Ayam Kampung Nyemplung setahu saya ada di beberapa lokasi.
Sepertinya pusatnya di Kota Wisata Cibubur. Saya gak tau kalau di tempat
lain bukanya sampai jam berapa. Tapi, yang di Cikunir kayaknya hanya pada
saat jam sarapan, terutama saat akhir pekan. Bahkan sebelum pukul 9 pagi
udah habis.
Ketika papah masih ada, suka banget bubur ayam ini. Setiap Sabtu atau Minggu sambil nemenin mamah ke pasar. Papah makan di sini. Pulangnya ngebungkus buat anak dan cucu. Makanya dulu saya hampir gak pernah makan di tempat. Karena seringnya dibeliin ma papah.
Sejak saya sekeluarga pindah rumah, udah jarang makan bubur ayam kampung nyemplung. Apalagi sejak papah wafat. Tapi, beberapa lalu, kangen makan bubur ayam ini. Selain kangen sama rasanya, kangen juga karena keingetan ma papah.
Saya dan suami datang sekitar pukul 08.30 pagi. Eh, udah habis, dong hehehe. Ya udah kedatangan berikutnya diusahakan lebih pagi, deh. Kami pun datang lagi pukul 07.00 pagi. Alhamdulillah kali ini masih dapat.
Ketika papah masih ada, suka banget bubur ayam ini. Setiap Sabtu atau Minggu sambil nemenin mamah ke pasar. Papah makan di sini. Pulangnya ngebungkus buat anak dan cucu. Makanya dulu saya hampir gak pernah makan di tempat. Karena seringnya dibeliin ma papah.
Sejak saya sekeluarga pindah rumah, udah jarang makan bubur ayam kampung nyemplung. Apalagi sejak papah wafat. Tapi, beberapa lalu, kangen makan bubur ayam ini. Selain kangen sama rasanya, kangen juga karena keingetan ma papah.
Saya dan suami datang sekitar pukul 08.30 pagi. Eh, udah habis, dong hehehe. Ya udah kedatangan berikutnya diusahakan lebih pagi, deh. Kami pun datang lagi pukul 07.00 pagi. Alhamdulillah kali ini masih dapat.
Rumah makannya kecil dan bersih. Uniknya, semua pembeli yang mau makan di
tempat wajib melepas alas kaki di depan pintu masuk. Makanya lantainya
kelihatan bersih terus.
Dari dulu, tempatnya gak pernah kelihatan rame. Apalagi sampai ada antrean. Kayaknya sepi-sepi aja. Tapi, ojol yang antar makanan gak berhenti berdatangan. Notif hp penjualnya pun berbunyi terus menandakan adanya pesanan. Sepertinya memang lebih banyak yang suka pesan antar daripada makan di tempat.
Seporsi bubur ayam kampung nyemplung ini seharga Rp23 ribu. Kalau pakai telur jadi Rp27 ribu. Telurnya pakai telur ayam kampung mentah yang hanya diambil kuningnya. Ditaro di mangkok kemudian disiram dengan bubur panas.
Saya belum pernah mencoba bubur ayam dikasih kuning telur mentah. Sejauh ini belum tertarik. Jadi saya gak tau rasanya kayak apa.
Dari dulu, tempatnya gak pernah kelihatan rame. Apalagi sampai ada antrean. Kayaknya sepi-sepi aja. Tapi, ojol yang antar makanan gak berhenti berdatangan. Notif hp penjualnya pun berbunyi terus menandakan adanya pesanan. Sepertinya memang lebih banyak yang suka pesan antar daripada makan di tempat.
Seporsi bubur ayam kampung nyemplung ini seharga Rp23 ribu. Kalau pakai telur jadi Rp27 ribu. Telurnya pakai telur ayam kampung mentah yang hanya diambil kuningnya. Ditaro di mangkok kemudian disiram dengan bubur panas.
Saya belum pernah mencoba bubur ayam dikasih kuning telur mentah. Sejauh ini belum tertarik. Jadi saya gak tau rasanya kayak apa.
Aneka sate-satean, IDR4K per tusuk
Ada berbagai pilihan sate-satean yaitu sate ati, ampela, usus, telur
puyuh, dan jantung. Biasanya saya pilih 2 sate usus, kulit ayam, atau ati.
Gak pernah pilih yang telur puyuh. Harganya Rp4 ribu per tusuk.
Harganya memang lumayan ya dibandingkan bubur ayam kaki lima. Tapi, buat saya masih cukup sepadan, lah. Porsinya sedang aja. Gak sampai begah, tapi juga gak seuprit.
Oiya, di sana juga dijual soto ayam dan soto daging. Malah soto ayam harganya lebih murah dari bubur. Tapi, kayaknya saya belum pernah lihat ada pembeli yang pesan 2 menu ini. Selalu belinya bubur ayam kampung nyemplung.
Harganya memang lumayan ya dibandingkan bubur ayam kaki lima. Tapi, buat saya masih cukup sepadan, lah. Porsinya sedang aja. Gak sampai begah, tapi juga gak seuprit.
Oiya, di sana juga dijual soto ayam dan soto daging. Malah soto ayam harganya lebih murah dari bubur. Tapi, kayaknya saya belum pernah lihat ada pembeli yang pesan 2 menu ini. Selalu belinya bubur ayam kampung nyemplung.
Setiap hari Jumat, pengemudi ojol yang pick up akan mendapatkan 1 porsi
bubur ayam kampung nyemplung gratis. Tapi, hanya untuk 1x transaksi. Bila
drivernya sampai dapat beberapa kali orderan ke sana ya gak akan dapat
untuk transaksi berikutnya.
Kurang dari Bintang 3 di Google Review
Bila akan kulineran ke tempat yang belum pernah didatangi, biasanya saya
suka membaca berbagai review. Selain blog dan medsos, review di Google
Maps juga saya baca. Apalagi menurut banyak netizen, review di Google Maps
sula lebih jujur.
Tetapi, biasanya review di platform mana pun akan saya pertimbangkan. Review jelek atau bagus gak akan langsung dipercaya begitu aja. Contohnya review Bubur Ayam Kampung Nyemplung ini di Google Maps hanya mendapatkan bintang 2,7! Termasuk kecil bintangnya. Yang mereview baru 3 orang dan saya baca semua.
Salah seorang reviewer yang memberi bintang 1 kecewa karena gak ada topping ayam. Padahal katanya bubur ayam. Nah, menurut saya mungkin ini karena kebanyakan bubur di kita dijual dengan suwiran ayamnya.
Padahal kalau bubur Chinese justru banyak yang minim topping. Tampilannya lebih sederhana. Tapi, rasa buburnya beda dibandingkan bubur ayam pada umumnya. Lebih gurih dan enak. Karena bahan utamanya udah dicampur ke bubur.
Salah seorang reviewer lain mengatakan rasanya gak enak dan harganya mahal. Hmmm ... menurut saya selera setiap orang memang bisa beda-beda. Gak usah diperdebatkan. Kalau mengenai harga, saya juga mengatakan memang agak lebih mahal. Apalagi kalau dibandingkan dengan bubur ayam kaki lima. Tetapi, harga kampung juga memang lebih mahal daripada ayam broiler. Mungkin ini juga salah satu yang bikin harganya lebih tinggi.
Saya lupa pastinya dari sejak tahun berapa Bubur Ayam Kampung Nyeplung Cikunir ini ada. Seingat saya sejak Keke dan Nai masih SD. Mereka sering banget dibeliin bubur ayam ini sama abah (papah saya). Jadi termasuk yang bertahan lama juga meskipun sering terlihat sepi. Tapi, ya, seperti yang saya ceritakan sebelumnya, kelihatannya banyak yang beli pakai jasa pesan antar.
Tetapi, memang kembali lagi ke pendapatan masing-masing. Kalau saya pribadi menganggap harganya masih sepadan dengan rasa. Bila Sahabat KeNai tertarik cobain, lokasinya ada di area depan Fresh Market Cikunir. Kelihatan jelas tempatnya dengan ciri khas berwarna hijau dan tulisan besar Bubur Ayam Kampung Nyemplung.
Fresh market Cikunir
Jalan Perumahan Cikunir
Jatiasih, Kota Bekasi
Jawa Barat 17421
Tetapi, biasanya review di platform mana pun akan saya pertimbangkan. Review jelek atau bagus gak akan langsung dipercaya begitu aja. Contohnya review Bubur Ayam Kampung Nyemplung ini di Google Maps hanya mendapatkan bintang 2,7! Termasuk kecil bintangnya. Yang mereview baru 3 orang dan saya baca semua.
Salah seorang reviewer yang memberi bintang 1 kecewa karena gak ada topping ayam. Padahal katanya bubur ayam. Nah, menurut saya mungkin ini karena kebanyakan bubur di kita dijual dengan suwiran ayamnya.
Padahal kalau bubur Chinese justru banyak yang minim topping. Tampilannya lebih sederhana. Tapi, rasa buburnya beda dibandingkan bubur ayam pada umumnya. Lebih gurih dan enak. Karena bahan utamanya udah dicampur ke bubur.
Salah seorang reviewer lain mengatakan rasanya gak enak dan harganya mahal. Hmmm ... menurut saya selera setiap orang memang bisa beda-beda. Gak usah diperdebatkan. Kalau mengenai harga, saya juga mengatakan memang agak lebih mahal. Apalagi kalau dibandingkan dengan bubur ayam kaki lima. Tetapi, harga kampung juga memang lebih mahal daripada ayam broiler. Mungkin ini juga salah satu yang bikin harganya lebih tinggi.
Saya lupa pastinya dari sejak tahun berapa Bubur Ayam Kampung Nyeplung Cikunir ini ada. Seingat saya sejak Keke dan Nai masih SD. Mereka sering banget dibeliin bubur ayam ini sama abah (papah saya). Jadi termasuk yang bertahan lama juga meskipun sering terlihat sepi. Tapi, ya, seperti yang saya ceritakan sebelumnya, kelihatannya banyak yang beli pakai jasa pesan antar.
Tetapi, memang kembali lagi ke pendapatan masing-masing. Kalau saya pribadi menganggap harganya masih sepadan dengan rasa. Bila Sahabat KeNai tertarik cobain, lokasinya ada di area depan Fresh Market Cikunir. Kelihatan jelas tempatnya dengan ciri khas berwarna hijau dan tulisan besar Bubur Ayam Kampung Nyemplung.
Bubur Ayam Kampung Nyemplung
Fresh market Cikunir
Jalan Perumahan Cikunir
Jatiasih, Kota Bekasi
Jawa Barat 17421
26 Comments
Whuaa yang ngasih bintang di google riview lucu banget ya, alasan ga ada toping ayam, padahal emang konsepnya begitu yang jualan, terkecuali kalau die sendiri yang ga dikasih toping ayam baru bisa komplen, hahaa.
ReplyDeleteBener deh aku pun liatnya kek bubur chinese yang minim toping tapi tetep guriih. Pokonya mau nyobain sebagai bubur lover wajib icip2 di Cikunir
Nah iya teh saya pun kepikiran begitu. Untung baca dulu tentang bubur ayam disini, yg ternyata ada yg gak pakai toping suwiran daging ayam. Kalau belum tahu, terus komplain gitu aja kan jadi malu ya...
Deletejadi ngiler udah lama ga makan bubur ayam nyemplung nih, suka lupa terus kalau makan bubur ini soalnya lokasinya gak dilewatin sih. Aku suka banget sama model bubur gini yang rapi:)
ReplyDeleteNyam nyaaamm, kalau saya suka bubur ayam ga pake telur, kecuali telurnya direbus dulu, kalau mentah euuuyyy, hehehe.
ReplyDeleteMending pakai sate ati dan ampela, keknya makin enak dan cocok tuh dimakan pakai bubur ayam kampung ini. Bisa aja nih bikin ngiler, hehehe
daku juga demennya dengan telur yang direbus. belum pernah nyoba kalau misalnya mentah gitu kak.
Deleteatau iya itu bener pakai sate ample, malah kadang sate usus, hehe
Justru bubur minim toping gini aku suka, kalau bubur yang terlalu banyak toping dan kuah kuning kurang suka aku. Jadi pengen makan bubur nih aku, udah lama gak makan bubur ayam plus satenya.
ReplyDeleteWah saya suka yang rasa gurih ayamnya sudah dicampur ke bubur... karena lebih meresap... Biasanya malah nggak saya tambahin apa-apa lagi, benar-benar seperti apa adanya...
ReplyDeleteKalau dari segi harga, aku rasa masih sangat masuk akal yaa..
ReplyDeleteSecara ayam kampung ini harganya fluktuatif dan masak bubur juga ga sebentar. Meski kalau dilihat teksturnya, gak terlalu kental yaa, ka Chi?
Tetep sii.. bubur itu comfort breakfast buatku.. soalnya ga terlalu kenyang dan yang terpenting, hangaaatt.. Apalagi ditemenin ama aneka sate-satean. Sukaaa sama konsep Bubur Ayam Kampung Nyemplung.
Kalo dibuat menyatu gitu, bagusnya rasa gurihnya terasa. Namun kalo gak disatukan, juga kerasa enaknya, karena seperti makan bubur dengan toping ayam.
ReplyDeleteMungkin perlu nyobain secara langsung biar tahu sensasi rasanya hehe
Unik juga ya buburnya. Jadi inget beberapa masakan Korea tuh suka juga bikin ayam direbus lama, nyampur jadi kaldu. Rasanya pasti lebih meresap. Soal toping, aku tipe bebas. Yang penting makannya enggak diaduk aja, hehehe
ReplyDeleteSaya suka makan bubur ayam tanpa toping suwiran ayam mbak, biasanya pakai sambal dan kacang tanah goreng aja.
ReplyDeleteBubur Ayam Kampung Nyemplung, walau nggak tampak ada antrian, tapi termasuk cepat juga ya, belum jam 9 sudah habis.
Wah yang nulis di google review baru 3 orang, ya pantes aja sih kalau ratingnya kurang dari bintang 3
Kalau gak baca review ini mungkin saya juga bakal protes kok bubur ayam tapi gak pakai toping suwiran daging ayam? Hehe...
ReplyDeleteIya karena selama ini kita dibiasakan makan bubur ayam itu topingnya ada suwir ayam ya...
Meski harga cukup mahal kalau menurut saya sesekali perlu mencoba juga sih. Biar tahu rasanya ih
Keren banget kalau bisa bikin sendiri juga
Hehe...
yummy, ini tekstur bubur kesukaan molly. lembut, tapi isiannya sedikit banget. kudu beli lauk ini mah.
ReplyDeleteWah iya ya bubur ayam tanpa toping ayam kurang afdol tapi kalau ayamnya sdh direbus jadi satu sama buburnya ya tambah lezat pasti si bubur, jadi kepo mau coba bubur nya
ReplyDeleteHmmmm aku tu sampai sekarang belum bisa menikmati bubur haha. Apalagi teksturnya bener2 cair gtu mungkin blm bisa nelen. Sebenarnya kalau liat suami ma anak makan bubur dgn lahap kyknya kok enak tp aku msh belum bisa haha.
ReplyDeleteUnik juga sih ya mbak ayamnya dah nyemplung di buburnya. Mungkin penjualnya perlu mensosialisasikan di mana letak ayamnya jd pelanggannya paham hehe.
Buat yang mau nambah lauk juga sudah disediakan jadi gak standar aja isi mangkoknya.
Unik banget yaa bubur ayamnya, nggak ada suwiran ayam tapi sudah dimasak dengan buburnya, jadi kayak ngga ada isinya padahal rasanya mah sudah gurih ya..
ReplyDeleteMenarik, nih. Benar-benar ayam yang dibubur. Cocok buat anak atau orang sakit yang susah makan biar tetap bisa makan bergizi tanpa mengunyah ya
ReplyDelete#toss....saya juga gak suka kacang kedelai goreng
ReplyDeleteDan saya termasuk team bubuk diaduk
Karena rasa bubur jadi lebih enak, apalagi kerupuk dan empingnya jadi kenyal-kenyal gitu sesudah dicampur
Dan sebagai penyuka bubur ayam, saya setuju dengan reviewer tsb, harga Rp 23.000 terlalu mahal. ;D
Bubur ayam adalah salah satu menu breakfast favorit aku sekeluarga. Baca artikel ini bikin ngecess deh.... Insyaalloh kalau ke Bekasi akan menyempatkan diri untuk Sarapan di Bubur Ayam Kampung Nyemplung Cikunir, Bekasi
ReplyDeleteWah, jadi pengen nyobain nih Bubur Ayam Kampung Nyemplung di Cikunir! Dari deskripsinya aja udah bikin ngiler, apalagi kalau sambil nikmatin pagi di sana ya. Bekasi ternyata punya banyak hidden gem kuliner kayak gini. Makasih infonya, bakal masuk list sarapan wajib nih kalau ke daerah sana!
ReplyDeleteBubur ayam memang enaknya dimakan pagi hari ya mbak
ReplyDeleteMakanya banyak penjual bubur ayam yang siangan dikit da habis
Soal rasa, kembali ke selera masing-masing ya mbak
Tampilan sajiannya unik, ga umum untuk bubur ayam di Indonesia. Tp dengan tanpa kuah kuning bukannya jadi tidak terasa gurih mba ?
ReplyDeleteSetiap org punya prefensi berbeda soal rasa, meskikondisi tempat yg tdk terlalu ramai tp pesanan online yg cukup lumayan jadi memang ada pelanggan yg sestai dgn selera racikan buburnya
Dan menariknya konsep berbagi kpd driver itu bikin respect
Justru ayam kampung rasanya lebih gurih. Apalagi ini berasnya direbus bersama ayam. Makanya meskipun terlihat polos, rasa buburnya udah gurih. Gak perlu banyak tambahan perasa lagi. Selain itu, gak semua bubur dikasih kuah kuning. Bubur chinese biasanya gak pakai kuah kuning.
DeleteAkutu seriing ngerasa bubur yang aku cobain masih di tahap B aja.
ReplyDeleteKalau nyobain Bubur Ayam Kampung Nyemplung, dijamin aku suka sii.. walau saat ini baru baca testimoni ka Chi.. rasanya pingin banget someday cobain sendirii..
Aku malah suka loh kalau olahan ayamnya langsung nyampur di buburnya. Kombinasi rasa antara ayam dan buburnya jadi menyatu. Terus dikasih cakwe dan telur. Duh udah pas banget itu sih.
ReplyDeletewah, bisa tambah telur mentah ya. enak bangetttt :D
ReplyDeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)