Sedang mencari destinasi sarapan asik di Bandung yang menawarkan kombinasi unik? Sahabat KeNai mampir deh ke TaDa Collective Bandung! Kami memesan secangkir kopi hitam yang dibuat 100% Arabika Simalungun dari Kopi Mandja, dipadukan dengan rice bowl Mochikin Korean Crispy Chicken dengan saus gochujang. Simak pengalaman kami sebelum Sahabat KeNai memutuskan untuk sarapan di sana, ya!
👅 Sensasi Tegukan Pertama: Keunikan Rasa Black Coffee 100% Arabika Simalungun Kopi Mandja
Setelah sarapan di
Bubur Ayam Spesial Pak Otoy, suami ngajakin ngopi di Kopi Mandja yang berlokasi di TaDa
Collective. Meskipun udah dikenyangkan dengan seporsi bubur, memang
rasanya kurang lengkap kalau pagi-pagi belum ngopi, terutama bagi
suami.
Memilih Kopi Mandja gak hanya karena lokasinya berdekatan, hanya sekitar
100 meteran. Tapi, sebelumnya pernah ngopi di sana.
Black coffee
tanpa gula terbuat dari 100%
arabika Simalungun Kopi Mandja
tuh enak! Makanya kami kembali memilih ngopi di sana.
Kopi Mandja di TaDa Collective
hanya berupa outlet kecil. Jualannya seingat saya hanya beberapa varian
minuman kopi dan
Badak,
soda legendaris sejak 1916 dari Pematang Siantar,
Sumatera Utara. Tidak menjual makanan seperti di cabang Kopi Mandja lain.
Di tembok Kopi Mandja, ada poster kecil dengan tulisan berwarna merah
yang langsung menarik perhatian. Tertulis "Menu Baru Kami", di bawahnya ada 3 menu kopi dengan nama dan keterangan masing-masing
juga fotonya.
- Lara - Menu mocktail dengan perpaduan asam manis ditaburi popping candy. Lara sendiri memiliki arti riang gembira dan menyenangkan.
- Neira - Menu mocktail dengan espresso base. Menggunakan fresh espresso arabika, lemon, dan selain strawberry. Neira terinspirasi dari Banda Neira, di mana banyak orang ingin ke sana.
- Rindu - Perpaduan es kopi susu Mandja dengan tambahan creamcheese dibalut dengan foam yang lembut menjadikan menu ini memiliki rasa yang kompleks. Semo menu ini bisa menjadi obat bagi kamu yang sedang dilanda rindu.
3 varian nama menu ini kalau digabung terkesan romantis gak, sih?
Semacam ada pernyataan kerinduan ingin selalu kembali ke Banda Neira
karena di sana selalu menyenangkan. Bikin hati riang gembira.
Sensasi tegukan pertama dari Kopi Mandja Arabika Simalungu
Americano, IDR15K
Badak, IDR20K
Tapi, ya, tetap aja kalau suami pilihnya
americano tanpa gula. Suami langsung bilang kopinya enak sejak tegukan pertama. Makanya kami
beberapa kali ke sana. Sedangkan, saya memilih minuman Badak. Suka aja
dengan minuman ini dan agak jarang. Makanya kalau ada yang jual, biasanya
saya akan pilih Badak.
Ciri khas kopinya memiliki rasa yang seimbang. Tidak terlalu asam dengan aftertaste sedikit manis. Tidak terlalu berat ngopi pagi dengan arabika Simalungun.
Ciri khas kopinya memiliki rasa yang seimbang. Tidak terlalu asam dengan aftertaste sedikit manis. Tidak terlalu berat ngopi pagi dengan arabika Simalungun.
🗺️ Kopi Mandja Berpindah dari Tada Collective
Terakhir kamu ke Kopi Mandja tuh Juni tahun lalu. Agak kaget juga ketika
tau, Kopi Mandja udah gak ada di TaDa Collective. Untungnya, Kopi Mandja
gak hanya ada di 1 lokasi. Ada beberapa Kopi Mandja di Bandung. Bahkan di
Medan dan Jakarta pun ada.
Asik! Jadi tetap bisa menikmati enaknya kopi Arabika Simalungun. Malah di Kopi Mandja lain saya lihat tempatnya lebih luas. Jualannya gak hanya kopi. Ada juga makanannya. Kapan-kapan deh samperin ke lokasi lain.
Asik! Jadi tetap bisa menikmati enaknya kopi Arabika Simalungun. Malah di Kopi Mandja lain saya lihat tempatnya lebih luas. Jualannya gak hanya kopi. Ada juga makanannya. Kapan-kapan deh samperin ke lokasi lain.
🍚 Pengalaman Sarapan Pertama Kali dengan Ayam Krispi Korea Mochikin Berlumur Saus Gochujang
Ketika pertama kali ke TaDa Collective, kami belum sarapan sama
sekali. Niatannya memang cuma pengen ngopi. Lihat Mochikin udah buka,
saya jadi pengen sarapan hehehe.
Saya memilih ricebowl, nasi putih dengan beberapa potongan ayam
tepung di atasnya kemudian dilumuri saus. Sahabat KeNai bisa memilih
saus BBQ,
Gochujang, atau
Samyang.

Ricebowl Gochujang, IDR23K
"Bunda, pagi-pagi udah makan pedes!"
Saya tertawa ngikik karena rice bowl yang saya pilih gak pedes sama
sekali. Warnanya yang merah, ciri khas gochujang, memang terlihat
seperti sangat pedas. Tapi, sebetulnya enggak sama sekali menurut
saya.
Lagian, kan, saya juga memastikan dulu sebelum memesan. Lagi gak
pengen makan pakai saus BBQ. Bingung antara saus Gochujang atau
Samyang. Tapi, gak pengen sarapan yang pedas. Akhirnya, disarankan
pilih yang Gochujang karena Samyang lebih pedas katanya.
Saya agak lupa. Tapi, seingat saya untuk ricebowl ada sizenya. Karena
saya pilih yang standar aja. Gak terlalu lapar pagi itu dan gak pengen
begah juga. Lagipula size ricebowl yang saya pilih juga udah
ngenyangin.
Sesuai taglinenya "Korean Krispy Chicken", bagian luarnya terasa renyah tepungnya sedangkan dalamnya juicy.
Dipadukan dengan saus Gochujang yang memiliki citarasa khas Korea. Ada
pedas, manis, guruh, dan sedikit asam.
☕ Suasana TaDa Collective yang Nyaman untuk Sarapan
TaDa Collective itu seperti foodcourt. Ada beberapa tenant di sana
seperti
Lawson, dan beberapa lainnya. Tapi, kayaknya gak semua buka sejak pagi. Kami
beberapa kali ke sana untuk ngopi pagi dan sarapan yang buka paling Kopi
Mandja, Mochikin, dan Lawson.
Ruangannya terbuka tanpa tembok, tapi ada atap. Gak ada AC di sana.
Karena kami selalu datang pagi hari, belum berasa panas, sih. Masih
merasakan dinginnya udara Bandung.
Ada fasilitas toilet. Kebersihannya yaaa ... cukuplah. Parkirannya
lumayan luas. Bisa lah menampung beberapa mobil dan motor. Lokasinya masih
di
jalan Setiabudi
bawah. Persis di samping
rumah makan Ma' Uneh
yang legendaris itu.
Saya tetap membuat ulasan ini meskipun Kopi Mandja sudah gak ada di TaDa
Collective. Tapi, di beberapa lokasi lain kan masih ada. Paling jadinya
kami gak bisa lagi menikmati duet secangkir americano dari arabika
Simalungun Kopi Mandja dengan Korea Krispy Chicken Mochikin di TaDa
Collective.
Meskipun begitu, kalau Sahabat KeNai sedang berada di sekitaran Jalan
Setiabudi Bandung, TaDa Collective tetap kami rekomendasikan sebagai
tempat nongkrong sekaligus kulineran yang wajib dikunjungi.
TaDa Collective
Jl. Dr. Setiabudi No.159
Gegerkalong, Kota Bandung
Jawa Barat 40153
Jam operasional : Senin - Jum 09.00 s/d 22.00 WIB (Sabtu hingga pukul 22.30 dan Minggu hingga pukul 21.30)



15 Comments
Black coffee alias kopi hitam asli tanpa gula itu emang menyehatkan ya?
ReplyDeleteMaksudnya saya kan tidak bisa minum kopi karena suka sakit lambung. Pokoknya setiap ada rasa kopi suka langsung seueul angen istilah sundanya
Tapi pas minum kopi hitam asli dari Papua saat itu Alhamdulillah tidak sakit sama sekali.
Apalagi ini terbuat dari 100% arabika Simalungun pastinya Kopi Mandja ini akan banyak disukai penikmat kopi
Setahu saya, jangan minum yang sachet kalau mudah sakit lambung. Biji kopinya juga pilih yang arabika. Tapi, kalau sakit lambung juga, mending gak usah ngopi, Teh
DeleteHihihi, baru mau ngomong, pagi2 udah makan gochujang nih mbak Myra haha. Tapi beneran pedes ya? Biasanya lidah orang Indonesia mah meremehkan gochujang sih, jadi imho masih aman =))
ReplyDeleteWaah cabang kopinya pindah ya? Kira2 kenapa yaa, kepoh haha, apa sewa lokasinya yang mihil ya, mengingat itu harga kopinya cukup terjangkau yaa. Soalnya rata2 americano tanpa sugar di sini aja keknya udah 17 ribu ke atas. Di kedai kopi itu masih 15 ribuan.
Tapi untungnya cabangnya masih ada di beberapa tempat ya mbak.
Ooo TaDa Collective ke foodcourt gitu yaa, sayang nggak semua buka pagi ya, mungkin ramenya agak siangan/ malam gitu ya mbak?
Kayaknya saya belum pernah emenmukan gochujang yang bener-bener pedas, Peril :D
DeleteKopi Mandja yang memanjakan lidah para penikmat kopi.
ReplyDeleteArea katanya seasik itu ya. Jadinya kalau berlama-lama di sana sambil menikmati varian kopi yang ada bikin betah
Karena aku bukan pecinta kopi, mungkin skip dulu ngopi-ngopinya. Aku tertarik sama menu di TaDa Collective. Di lihat-lihat, tempatnya emang cukup asyik ya buat nongkrong atau sekadar sarapan
ReplyDeleteBanyak pilihan menu di sana
DeleteDulu nganggep kopi itu berat dan hanya buat bapak-bapak. Tapi sekarang malah suka. Hehe.. kadang kalau pusing ngopi. Waah di Bandung lokasinya! jadi pengen coba kesana apalagi suami ada background dari daerah Sumatera juga. Jadi pengen kesana sekalian nostalgia zaman ngampus upi ^_^
ReplyDeleteNah, pas bener tuh lokasinya buat nostalgia di UPI
DeleteAaah sudah pindah ya rupanya. Btw, sampai sekarang tuh saya penasaran loh sama bumbu gochujang. Kekgimana sih mendeskripsikannya, Chi?
ReplyDeleteRasanya cukup kompleks. Pedas, manis, asin, gurih gitu, lah. Tapi, juga gak pedas banget
DeleteSaya baca ini ikut menikmati perjalanan Mbak Chi sama suami, berasa jadi kamera. Menyenangkannya masa sering berdua. Btw, kopinya bikin penasaran.
ReplyDeleteWaaah penasaran banget sama black coffee-nya. Jadi pengen ke Kopi Mandja beliii hahaha
ReplyDeleteWow harga nasi dan ayam koreanya masih terjangkau ya, 23K kadang di Depok aja ga dapat segitu. Jadi pingin ngopi di sana juga kalau pas main ke Bandung
ReplyDeleteHarga mahasiswa kayaknya hehehe
DeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)