Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon 
Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon


Saya: "Yah, kapan-kapan ke Cirebon, yuk!"Suami: "Ngapain?"
Saya: "Ya, pengen aja. Cirebon kan termasuk deket ma Bekasi. Tapi kita gak pernah kepikiran jalan-jalan ke Cirebon."
Suami: "Ayo aja. Tapi, naik kereta."
Saya: "Okeee .."

Itu obrolan yang udah lumayan lama. Kayaknya udah setahun lebih. Bertahun-tahun lalu, saya udah pernah ke Cirebon tapi untuk urusan kerjaan dan gak wisata sama sekali. Lama-lama penasaran juga pengen berwisata ke sana. Apalagi Cirebon kan sebetulnya gak terlalu jauh dari Bekasi, tapi selama ini kami gak pernah kepikiran untuk jalan-jalan ke sana.

Kebetulan banget kami punya voucher menginap 1 malam dari Batiqa hotel. Hadiah menang lomba blog yang diselenggarakan oleh Indonesia Corners bekerjasama dengan Batiqa hotel. Assiiikkk! Gak perlu keluar uang buat bayar hotel😜

[Silakan baca: Yu Sheng - Hidangan Spesial Imlek yang Sarat Harapan]


Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon


Walaupun punya voucher gak otomatis kami langsung booking di Batiqa hotel. Seperti biasa, browsing sana-sini dulu, terutama lokasi Batiqa. Sejak jalan-jalan ke Bogor awal tahun ini, kami jadi suka jalan-jalan kemanapun naik kendaraan umum. Mobil ditinggal aja di hotel atau dari rumah udah gak bawa mobil. Apalagi kami berencana naik kereta.

Tips: Bila tidak menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya mencari penginapan yang strategis

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Setelah browsing, Batiqa memang hotel yang strategis. Tapi trus kami lupa buat pesan tiket kereta. Baru ingatnya tuh 1 minggu sebelum berangkat. Beneran keluarga mepeters hahaha. Yang tersisa udah tinggal harga tiket yang tinggi. Setelah dihitung-hitung, mending bawa mobil aja, deh. Sayang duitnya😬

[Silakan baca: Keliling Bogor, Menginapnya di Padjadjaran Suites Hotel & Conference]

Langit gelap menemani kami ketika keluar rumah. Di jalan mulai turun hujan. Bahkan di sekitar tol Cikarang hujan turun sangat deras. Saya membaca social media banyak yang menulis status sedang hujan. Merata dimana-mana nih hujannya. Saya pun mulai sedikit cemas. Walaupun penggemar hujan tapi kalau lagi jalan-jalan kayaknya lebih suka tidak hujan. Alhamdulillah, memasuki Cikampek, hujan mulai berhenti dan di Cirebon tidak hujan sama sekali.


Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Melipir dulu ke rest area di tol Palimanan. Perut Keke mulai sakit karena terlambat makan.  Berangkat dari rumah sekitar pukul 06.30 wib membuat kami tidak sempat sarapan dulu. Ya, daripada keburu masuk angin trus tambah berat sakitnya kan gak asik. Nanti malah berantakan jalan-jalannya.

Seperti umumnya rest area, makanan yang dijual di rest area Palimanan cukup beragam. Tapi gak ada tempat makanan seperti fast food atau resto lain yang sudah punya nama. Hanya makanan food court yang menjual aneka makanan dari mulai mie instant hingga kuliner khas Cirebon. Nai pesan mie goreng instan, Keke mie kuah instan, sedangkan saya dan suami pesan empal gentong. Ternyata enak lho kuah empal gentongnya.

[Silakan baca: Splish Splash di Hotel Bentani, Cirebon]


Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon 
Enak ini empal gentongnya. Lupa harganya berapa hehehe


Sampai Cirebon masih cukup pagi. Sekitar pukul 10.00 wib. Tadinya kepikiran mau jalan-jalan dulu sebelum check in. Tapi, gak ada ide mau kemana. Perut udah kenyang, gak mungkin wisata kuliner. Mau jalan ke tempat wisata lain rasanya malas. Pikir-pikir ke hotel dulu aja. Kali aja bisa early check in. Lumayan bisa leyeh-leyeh sejenak di hotel.

Ciri khas Batiqa hotel adalah banyak terdapat ornamen batik. Batiqa atau batik kelas A diharapkan kualitas hotel ini pun kelas A.

Hotel Batiqa Cirebon lokasinya tidak jauh dari pintu keluar tol. Bener-bener deket, kayaknya cuma sekitar 10-15 menit aja udah sampe hotel. Itupun jalannya cuma lurus doang. Gampang banget lah pokoknya.

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon 
Harga secangkir (kalau gak salah inget) sekitar IDR22K. Yang teh, lupa berapa harganya. Tapi minuman di lounge Batiqa ini termasuk standar. Makanya, suami lebih memilih turun ke lounge kalau mau ngopi daripada bikin sendiri kopi di kamar :D


Kami diminta menunggu sekitar 1 jam karena kamar sedang dipersiapkan. Tunggu di lounge hotel aja sambil ngopi dan ngeteh. Sekitar pukul 10.45 wib saya dikabari kalau kamar sudah siap. Tapi kamar Superior dengan double bed yang saya inginkan adanya tinggal yang smoking room. Kalau mau yang non smoking, bednya yang twin. Kami pun memilih non smoking dengan twin bed.

Konsep tradisional terutama batik cukup terasa ketika memasuki Batiqa Hotel. Dari mulai seragam resepsionis yang menyambut kami dengan ramah, taplak meja kecil di lounge, ornamen dinding, dan lainnya semua memiliki ciri khas batik. Khususnya batik mega mendung Cirebon.


Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon
Di kamar pun tetap ada ornamen batik


Ada 2 tipe kamar di Batiqa Hotel, Cirebon, yaitu Superior (20 m2) dan Suite (40 m2).

Sepertinya dari pengalaman kami menginap di beberapa hotel, kamar tipe superior Batiqa Hotel ini memiliki ukuran terkecil. Gak ada space lagi buat extra bed. Padahal selama ini kami selalu booking 1 kamar aja kalau kemana-mana. Keke dan Nai masih belum mau dipisah tidurnya ma orang tua kalau lagi jalan-jalan.

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Suami sempat kepikiran untuk nambah 1 room lagi. Keke dan Nai pun mulai mau. Tapi, setelah ditimbang-timbang, menginapnya kan cuma semalam. Lagipula kamar di sebelah dan depan kami udah diisi tamu. Kalau sebelah-sebelahan kan enak. Kali aja malem-melem Nai gak bisa tidur, bisa gampang nyamperinnya. Kalau gitu, gak apa-apalah sempit-sempitan semalam. Kalau lebih dari semalam kayaknya kami akan booking 2 kamar atau pilih yang Suite room aja.

Suami: "Gunung Ciremai mendung terus, nih."


Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon 
Terlihat gunung Ciremai di kejauhan. Sayangnya mendung terus jadi agak samar kelihatannya


View dari jendela kelihatan cakep. Dari kejauhan tampak gunung Ciremai yang menjulang. Sayangnya selama kami di sana kelihatan mendung. Tapi mendung aja udah cakep pemandangannya, apalagi cerah. Pasti gunung Ciremai akan terlihat lebih cakep lagi.

Untuk fasilitas kamar, standar aja seperti umumnya kamar hotel. Ada televisi flat, internet, kursi, lemari, kulkas, dan lain sebagainya. Semua dalam ukuran yang tidak terlalu besar.

Untuk menu sarapan, tidak terlalu beragam. Sebetulnya untuk hotel kelas 3, saya memang tidak terlalu mengharapkan menu yang terlalu beragam. Hanya saja kalau bisa sih paling tidak ada 1 menu khas Cirebon di menu sarapan. Entah itu empal gentong, nasi jamblang, atau apalah. Gak standar banget pilihannya walaupun dari segi rasa lumayan enak. 😄


Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon 
Sarapan di Batiqa Hotel


Untuk service, semua staffnya sangat ramah. Semua menyambut dan melayani tamu dengan senyum. Saya mah gampang disenengin kalau dikasih senyum. Gak bakal mudah komplen, deh kalau ketemu orang ramah hehehe. Iya, saya suka dengan keramahan staff Batiqa Hotel.


Wisata Kuliner di Cirebon


Terlepas dari ukuran kamarnya yang kekecilan, tapi lokasi hotel ini memang juara. Ke mana-mana dekat banget. Kemana aja kami selama di Cirebon? Kali ini, kami hanya punya niatan wisata kuliner, tapi gak ada persiapan cari referensi dari manapun. Mendadak aja, begitu sampe Cirebon langsung browsing sana-sini.


Nasi Jamblang Mang Dul

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Kata mbah Gugel, nasi jamblang yang terkenal dan paling banyak direkomendasikan di Cirebon ada 2 yaitu Mang Dul dan Ibu Nur. Kami pun memilih nasi Jamblang Mang Dul. Salah satu alasannya adalah terdekat dengan hotel dan tinggal lurus doang.

Kalau lihat  Google Maps, butuh waktu sekitar 25 menit jalan kaki ke Nasi Jamblang Mang Dul. 25 menit mah gak jauh, kami putuskan jalan kaki aja. Seharusnya dari hotel, kami berjalan kaki ke arah kiri trus lurus aja sampai ketemu tempat yang dituju *Beneran gak ada belok ke kiri dan kanannya, lho. Lurus terus! 😊*

Tapi, kami salah jalan. Oke, sebetulnya saya sih yang dodol baca map hahaha. Dari hotel kami ke kanan. Udah agak jauh berjalan baru nyadar kalau salah. Mau balik lagi buat jalan malas banget. Akhirnya angkot yang jadi penyelamat hahaha. Sekitar 10 menitan sampai ke tempat yang dituju.

[Silakan baca: Nasi Jamblang Mang Dul yang Legendaris]


Goa Sunyaragi

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Selesai makan siang, kami bingung lagi mau kemana. Boci aja gitu di hotel? Hihihi... Apalagi perut udah kenyang, kayaknya emang enak tidur siang di kamar. Etapi tergoda juga buat jalan-jalan. Ke goa Sunyaragi naik becak. Enak, uy! Mata jadi kriyep-kriyep bikin ngantuk.

Udah lama banget gak naik becak. Kayaknya terakhir pas ke Jogja sekitar 2 tahun lalu. Jangankan saya, anak-anak aja ketagihan. Sebetulnya, saya suka gak tega sama abang becak. Kayaknya kasihan banget, ngegowes becak kan berat. Tapi, itu kan caranya mencari nafkah. Lagipula naik becak memang bikin nagih hehehe.

Goa Sunyaragi sebetulnya gak jauh dari hotel. Karena kami naik becak jadinya agak lama sampenya. Tapi kami sangat menikmatinya. Sampe Sunyaragi, abang becaknya bersedia menunggu. Baguslah jadinya kami gak perlu bingung balik ke hotel naik apa. Pihak hotelnya juga sangat ramah, lho. Ketika becak kami berhenti di pinggir jalan, satpam hotel malah meminta becaknya masuk hotel aja. Dan, kami benar-benar baru turun di depan lobby hihihi.

[Silakan baca: Jalan-Jalan Sore ke Goa Sunyaragi, Cirebon]


Lawangabang

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Perasaan perut udah kenyang banget makan nasi jamblang Mang Dul. Tapi pas sore, perut udah menuntut diisi lagi. Mau keluar hotel, tapi udah mager banget. Laper tapi mager. Mager tapi laper. Galaaauuuu...

Lama-lama gak tahan juga. Jadilah kami bertiga keluar. Keke tetep pilih di kamar. Udah beneran mager dia. Kami bertiga memilih jalan lagi ke arah Nasi Jamblang Mang Dul. Kali aja sepanjang jalan ketemu jajanan yang enak. Paling gak di sekitar Nasi Jamblang Mang Dul banyak banget jajanan kaki lima. Bahkan di seberangnya Grage Mall. Jadi gak bakal susah buat cari makan. Gak taunya baru juga jalan kaki 5 menit udah ada tempat makan yang nyaman dengan berbagai pilihan menu khas Cirebon. Namanya Lawangabang. Alhamdulillah, gak usah jauh jalan kakinya.

[Silakan baca: Wajib Makan Tahun Gejrot di Lawangabang, Cirebon]


Pawon Bogana Kesultanan Kacirebonan

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Gak ada niatan untuk wisata religi atau mengunjungi berbagai keraton selama di Cirebon. Tapi ketika sedang buka Google, saya menemukan info tentang tempat makan baru. Lokasinya ada di keraton. Menu yang ditawarkan adalah menu istimewa turun temurun yang biasa disantap oleh sultan dan keluarga serta saat acara khusus. Saya penasaran banget dong kayak apa sih rasa menu istimewa tersebut. Sekitar 10-15 menit menuju lokasi bila menggunakan kendaraan pribadi. Masih termasuk dekat banget, kan?

[Silakan baca: Menyantap Kuliner Favorit Para Raja di  Pawon Bogana Keraton Kacirebonan]


Tomodachi Steak & Seafood

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Sebagai kota pesisir, kayaknya jalan-jalan bakal lebih afdol kalau mencicipi menu laut. Banyak yang merekomendasikan restoran H. Moel di Google sebagai resto seafood terenak di Cirebon. Kami pun sudah memantapkan hati, setelah check out akan makan siang di resto tersebut sebelum balik ke Jakarta.

Rencana tinggal rencana. Malam hari sebelum tidur, saya iseng browsing lagi. Eh, kok ada tempat makan seafood yang instagramable banget? Kalau soal rasa, masih minim review. Pilihannya, makan seafood di resto yang udah banyak rekomendasiin soal rasa. Ataaauuu ke tempat yang instagramable, tapi masih belum tau gimana rasanya. Kalau Sahabat KeNai pilih mana?

Kami pun memutuskan pilih yang instagramable. Ditimbnag-timbang, resto seafood di Jakarta dan sekitarnya kan lumayan banyak. Yang instagramable juga banyak, sih. Tapi, biasanya kalau instagramable setiap tempat punya ciri khas masing-masing. Dan, kalau lihat di instagram, Tomodachi kelihatan unik.


Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Dibanding tempat lain yang kami kunjungi, Tomodachi yang terletak di Cirebon Waterland itu yang paling jauh. Tapi, sejauh-jauhnya cuma membutuhkan waktu sekitar 25 menit ajah. Itu sih bukan jauh namanya, ya hahaha. Di tengah perjalanan sempat lewat stasiun Cirebon yang ternyata gak jauh dari hotel Batiqa.

[Silakan baca: Happy Tummy di Tomodachi Steak & Seafood]

Insya Allah, setiap resto dan tempat yang kami datangi akan saya review lebih detil satu per satu di blog ini, ya. Pastinya, jalan-jalan KeNai ke Cirebon ini mengesankan banget. Kemana-mana dekat dan tanpa macet. Cateeeet yang tanpa macetnya hehehe. Udaranya pun selama kami di sana terasa sejuk, gak hujan dan gak terik sama sekali. Makanan yang kami coba, hampir semuanya enaaaakk.

Anak-anak pun sangat betah di Cirebon. Nai malah susah banget diajak pulang. Saya dipaksa berjanji untuk ajak mereka kembali lagi ke Cirebon bulan depan alias bulan September hahaha. Saya bersikeras gak bisa menjajikan akan kembali ke Cirebon dalam waktu 1 bulan lagi. Tapi, Insya Allah akan kembali lagi ke Cirebon karena rasanya masih belum puas mengelilingi Cirebon kalau cuma 2 hari 1 malam saja.

Sekitar pukul 5 sore, kami meninggalkan kota Cirebon. Hujan mulai kami nikmati ketika memasuki daerah Cikampek sehingga jalanan agak tersendat. Ketika sedang menikmati macet dan hujan, papah saya nelpon buat tanya-tanya tentang Cirebon. Katanya, bulan Oktober ada undangan pernikahan. Insya Allah kalau sehat, papah mau ke Cirebon sekalian liburan.

Saya: "Paaah, Chi sekeluarga ikut, yaaaa! Papah udah tau nginepnya di mana? Chi tau hotel yang strategis banget Pah."

Obrolan pun berlanjut dengan cerita tentang Batiqa, kuliner, dan lain sebagainya tentang Cirebon. Semoga aja rencana ini gak ada halangan, ya. Jalan-Jalan KeNai siap datang Cirebon lagi. Yuhuuu! ^_^


Batiqa Hotel, Cirebon










Post a Comment

50 Comments

  1. Nai udah pinter motret yaaaa, keren deh!

    ReplyDelete
  2. Mba Myra, ke Cirebon enaknya dua hari satu malam ya mba. Kayaknya udah cukup ya waktunya kalo segitu. Aku ke Cirebon pas sama keluarga ya hanya numpang lewat aja. Hhihii

    ReplyDelete
    Replies
    1. 2 hari 1 malam pun kayaknya masih kurang, Mbak. Lain kali saya mau coba 3 hari 2 malam kayaknya :D

      Delete
  3. Oh ini ya cirebon waterland..oke juga tempatnya ya mak. Kmr sodara ada yg cerita si. Udah lama ga ke cirebon..kota kelahiranku nih. Ngangenin apalagi nasi jamblangnya eh....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cirebon waterland lumayan bagus. Lha, ternyata Muna orang Cirebon? Saya baru tau :)

      Delete
  4. Saya biasanya di cirebon cuma lewat doang hehe.... kalaupun turun dr mobil palingan di pom bensin numpang pipis sama sholat😀 ohya kalo di tempat saya becak skrng udah pake mesin kayak motor jadi abangnya gak perlu gowes lg

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sesekali main agak lamaan di Cirebon. Kali aja jadi betah kayak yang saya alami hehehe

      Tapi kalau udah pake motor gitu pada ngebut, gak?

      Delete
  5. baru tau mba ada pawon bogana.. bagus ya tempatnya..jadi pengen mampir kesana deh.

    ReplyDelete
  6. batiknya batik Cirebon yaa?
    Cirebon ternyata punya pesona indah juga ya, kukira hanya banyak hamparan ladang bawang :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, mega mendung - batik cirebon. Banyak yang bisa dinikmati kalau ke Cirebon :)

      Delete
  7. Wua asik banget, hotelnya dekat sama stasiun cirebon. Pengen deh kapan kapan ke cirebon.

    ReplyDelete
  8. cirebon ini slalu dilewatin tiap aku mudik ke solo mbak, tp ga pernah mampir -__-. makanya desember bsk aku udh niat, pas cuti mau kesana , muas-muasin waisata kuliner :D..

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin karena dekat, ya? Jadi akhirinya malah seringnya numpang lewat :D

      Delete
  9. klo ke cirebon makannnya pasti empal gentong, pdhl bnyk kuliner lain yg menarik ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya. Tapi, kalau udah suka memang makannya biasanya itu-itu aja hehehe

      Delete
  10. Ihhh...udah lama banget kepengen ke Cirebon tapi belum nyempet cuma lewat aja ke Purwakarta kalau ikutan suami. Mudah-mudahan bisa mengeksplorasi wisata kota Cirebon yang keren seperti fotonya mak Myra plus siapa tahu bisa menginap di hotel Batiqa juga...uhuyyy.

    ReplyDelete
  11. Hotelnya keren Mbak. Lebih keren lagi ada nuansa tradisionalnya

    ReplyDelete
  12. itu cuma satu hari aja udah bisa jalan jalan ke banyak tempat kayaknya emang hotelnya strategis yah.. btw aku juga pengen nyobain empal gentong..
    Baca posting ini ngebuat aku jadi pengen cepet cepet merealisasikan jalan jalan ke cirebon Hehehee

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, terbantu banget dengan lokasi hotel yang strategis

      Delete
  13. family time.. asyik jln bateng keluarga.. pasti waktunya berasa kurang cukup... maunya di cirebon semingguan...hhHaa.. kompak terus..semoga bahagia..selalu

    ReplyDelete
  14. Mbak Myra udah menjelajah Cirebon duluan, dulu waktu aku stay di sana malah belum ngubek sama sekali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, Evrina ternyata pernah tinggal di sana? Ayo menjelajah lagi :)

      Delete
  15. Empal gentongnya merangsang nafsu makan saya mak

    ReplyDelete
  16. Asyik mbak udah kompak Nai n Keke
    .udah bisa diajakin jalan rame2.. Nggak gitu ribet. Keke malah jd fotograper.
    Aku masih mikir nyuapin...sama masih pada sering berebut mainan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, enaknya kalau anak-anak udah mulai gede ya seperti ini :)

      Delete
  17. Entah mengapa kalau lewat Cirebon selalu kemaleman. Bahkan pas diniati mau mampir pun dengan berangkat pagi2 ndilalah malah aku sakit, mampir dulu kerumah sakit, sampai Cirebonnya malem lagi. Jadi tertantang menaklukkan Cirebon wkwkwkwwk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayo lah taklukan Cirebon. Terutama kulinernya hehehe

      Delete
  18. apaaaa nasi jamblang?
    onde mandeeee, udah lima tahun ga ngemil nasi jamblang (kalo empal gentong sih sering, deket kantor yang jual)

    foto2 n narasinya keren mbak, bikin pembaca serasa keliling Cirebon :)

    ReplyDelete
  19. Serunya baca cirebon dari sudut pandang turis, klo ke cirebon selalu nginep di rumah uyut di sumber yang tiap pagi masih bisa memanjakan mata mandangin ciremai.

    Klo ke cirebon lagi mampir mbak ke Sumber 😊 (kota kabupaten)

    Kacirbonan dulu tempat gie belajar topeng klana, bersyukur banget skrg keraton2 di cirebon sudah mulai ramah wisatawan dan bersih 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengen lah kapan-kapan ke Cirebon lagi untuk menikmati pemandangan hijaunya. 2x ke Cirebon kan disuhkan pemandangan laut :)

      Delete
  20. wah. bagi voucher dong mba.
    jadi inget dulu pernah bersaing panel d acara WIT jakarta sama manager Batiqa hotel. wkwk

    salam kenal ya. monggo mampir

    ReplyDelete
  21. kangeeeeen Cirebon..kakekku dari Cirebon mba, jadi masih banyak banget saudara di sini. Itu empal gentong enak bangeeet :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata Mbak Indah ada darah Cirebon juga. KApan-kapan mau ah lihat perjalan Mbak Indah ke Cirebon :)

      Delete
  22. Nasi jamblangnya menggoda banget ahahhahhha

    ReplyDelete
  23. Waduh bikin rindu terhadap Kota Cirebon ini, Mbak Myr... entah kapan bisa datang lagi ke tempat ini :)

    ReplyDelete
  24. hotelnya keren mba. Bagusssss...Kalau ke Cirebon bisa nginep sini dech yang deket

    ReplyDelete
  25. Jadi pengen ke Cirebon hikss.. itu hotelnya bagus banget, terus menunya bikin semangat buat makan ^_^

    ReplyDelete

Terima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)