Nai senang masak. Biasanya dia lebih suka baking atau membuat berbagai
camilan manis lainnya. Saya memintanya untuk belajar bikin martabak
manis. Tentunya bukan saya yang ngajarin. Nai lebih suka berguru dari
YouTube.
Dari tahun ke tahun, setiap bulan Ramadan, martabak manis selalu jadi salah satu menu berbuka puasa setiap hari. Yup! Setiap hari! Kadang-kadang saya sampe bosan karena menyantapnya setiap hari. Tapi, tidak demikian dengan suami dan anak-anak. Mereka suka banget martabak manis meskipun rasa yang mereka suka paling hanya coklat, kacang, dan wijen. Sesekali aja beli martabak manis keju.
Itulah kenapa saya meminta Nai untuk belajar bikin martabak manis. Alasan pertama tentu aja karena faktor pengeluaran hehehe. Kalau setiap hari harus ada martabak manis, sebagai emak kan saya makin berhitung 😂
Nai juga suka bikin makanan manis. Jadi sekalian aja dia belajar bikin martabak manis yang sempurna. Saya katakan sempurna karena Nai udah beberapa kali bikin martabak manis. Rasanya udah enak tapi teksturnya masih butuh banyak belajar lagi.
Berharap Nai bisa bikin martabak manis bukan berarti berhenti beli, dong. Tete\ap aja kalau ada yang enak mah dibeli hehehe. Salah satu martabak manis terenak yang baru-baru ini kami cobain ada di daerah Harapan Indah. Namanya Martabak Mama Lita atau Martabak Manis Bandung 33.
Dari tahun ke tahun, setiap bulan Ramadan, martabak manis selalu jadi salah satu menu berbuka puasa setiap hari. Yup! Setiap hari! Kadang-kadang saya sampe bosan karena menyantapnya setiap hari. Tapi, tidak demikian dengan suami dan anak-anak. Mereka suka banget martabak manis meskipun rasa yang mereka suka paling hanya coklat, kacang, dan wijen. Sesekali aja beli martabak manis keju.
Itulah kenapa saya meminta Nai untuk belajar bikin martabak manis. Alasan pertama tentu aja karena faktor pengeluaran hehehe. Kalau setiap hari harus ada martabak manis, sebagai emak kan saya makin berhitung 😂
Nai juga suka bikin makanan manis. Jadi sekalian aja dia belajar bikin martabak manis yang sempurna. Saya katakan sempurna karena Nai udah beberapa kali bikin martabak manis. Rasanya udah enak tapi teksturnya masih butuh banyak belajar lagi.
Berharap Nai bisa bikin martabak manis bukan berarti berhenti beli, dong. Tete\ap aja kalau ada yang enak mah dibeli hehehe. Salah satu martabak manis terenak yang baru-baru ini kami cobain ada di daerah Harapan Indah. Namanya Martabak Mama Lita atau Martabak Manis Bandung 33.
Kedai Mama Lita tidak besar, tetapi bersih
Awalnya memang spesialis martabak manis. Kemudian mbak Kristina dan suami membuka kedai yang menjual beberapa menu makan utama. Kami ada di sana dari jam makan siang hingga menjelang sore. Memang seenak apa sih makanan di kedai ini hingga kami rela berlama-lama?
[Silakan baca: Love Go-Jek, Save Go-Jek]
Sate Taichan Mozarella
Sate Taichan Mozarella, IDR28K
Nasi, IDR5K
Sebaiknya disantap saat masih hangat supaya kejunya masih mulur kayak
gini
Sepanjang perjalanan menuju kedai, Nai tidur di mobil. Sehingga saat
di kedai, dia masih lumayan diam karena baru aja dibangunkan. Disuruh
memilih menu, dia gak mau. Bener-bener baru bangun banget. Masih belum
ngumpul energinya hehehe. Saya pun memilihkan sate taichan mozarella
untuk Nai. Keke dan Nai suka dengan ayam taichan. Nai juga suka banget
dengan keju hingga harus selalu stok keju di rumah. Jadi saya pikir
Nai akan suka.
Sate taichan itu rasanya sangat sederhana. Bukan seperti sate ayam pada umumnya yang diberi bumbu kacang. Nah justru karena sederhana, jadi harus pas di lidah. Keasinan sedikit aja kayaknya bakal rusak rasanya. Sate taichan ala Kedai Mama Lita ini pas banget rasanya.
Mozarella di taro di atas sate kemudian dibakar menggunakan torch hingga keju meleleh dan ada gosongnya di beberapa bagian. Karena menggunakan keju, sate taichan mozarella ini paling enak disantap saat masih panas. Ketika kejunya masih mulur.
Sate taichan itu rasanya sangat sederhana. Bukan seperti sate ayam pada umumnya yang diberi bumbu kacang. Nah justru karena sederhana, jadi harus pas di lidah. Keasinan sedikit aja kayaknya bakal rusak rasanya. Sate taichan ala Kedai Mama Lita ini pas banget rasanya.
Mozarella di taro di atas sate kemudian dibakar menggunakan torch hingga keju meleleh dan ada gosongnya di beberapa bagian. Karena menggunakan keju, sate taichan mozarella ini paling enak disantap saat masih panas. Ketika kejunya masih mulur.
Ayam Bakar
Ayam Bakar, IDR17K
Nasi, IDR5K
Nasi, IDR5K
[Silakan baca: Nostalgia Megaria]
Gepuk Sapi
Gepuk Sapi, IDR20K
Nasi, IDR5K
Saya sempat heran ketika suami memilih ayam bakar. Mau ikutan pilih menu yang sama, tapi saya penasaran dengan gepuknya. Jadilah saya pilih gepuk. Saya pikir kalau sampe keras tinggal minta tukeran ma suami.
Ternyata gepuknya empuk banget dan meresap juga bumbunya. Gak melawan ketika saya gigit, tetapi tetap ada teksturnya. Kalau di Bandung ada tuh yang jualan gepuk enak. Nah sekarang saya gak perlu jauh-jauh ke Bandung dulu buat bisa makan gepuk enak. Dan yang paling menyenangkan adalah saya gak sakit gigi sama sekali ketika menyantapnya.
Yang juga saya suka adalah taburan bawang merahnya gak seuprit. Lihat aja di fotonya, sampe gepuknya ketutupan ma bawang merah goreng. Saya suka bawang merah goreng. Makanya seneng banget pas lihat taburannya banyak. 😋
Siomay Ayam Udang
Sebelum ketiga makanan utama yang dipesan tadi datang, kami lebih dulu menyantap siomay. Siomaynya enaaaaakkk! Isinya ayam dan udang cincang. Teksturnya pun berasa kres-kres gitu. Masih berasa banget tektur udangnya. Pas deh porsinya untuk menu pembuka. Apalagi 1 porsi kami makan bertiga. Masing-masing 2 siomay. Gak bikin kenyang, lah. Masih snaggup menyantap makanan berikutnya.
[Silakan baca: Batagor Riasari dan Selera Tionghoa]
Thai Tea dan Green Thai Tea
Thai Tea / Green Thai Tea, IDR15K/botol
Lebih segar kalau dikasih tambahan es batu kayak gini
Saya bukan penggemar Thai Tea. Kebalikannya, Nai justru seneng
banget. Asa ada penjual Thai Tea pasti dia pengen beli. Ketika di
Kedai Mama Lita ada Thai Tea, saya udah tau minuman ini akan dipilih
Nai.
Tadinya saya akan memilih air mineral atau es teh manis saja seperti pesanan suami. Tapi mbak Kristina menawarkan untuk mencoba Green Thai Tea. Saya penasaran, sih karena baru kali ini denger nama Green Thai Tea. Meskipun awalnya gak terlalu yakin bakal suka. Tapi saya tetep pesan karena penasaran.
Membandingkan kedua rasa teh ini, saya lebih suka green thai tea. Kalau thai tea tetep ada rasa yang aneh di lidah saya sehingga tetap gak begitu suka. Sedangkan green thai tea lebih soft rasanya. Lebih enak lagi kalau minta segelas es batu kemudian tehnya dituang ke gelas. Kedua teh ini juga asli racikan Kedai Mama Lita.
[Silakan baca: Segarnya Es Kepal Jadoel, Summarecon Mall Bekasi]
Seneng banget ketika makan di luar ternyata makanannya enak semua. Jadi penasaran dengan menu lainnya. Sambil menunggu perut agak kosongan, saya pun ngobrol sejenak dengan mbak Kristina yang sangat ramah.
Mbak Kristina bercerita kalau semua menu yang dijual di kedainya adalah menu favorit keluarga. Kecintaannya terhadap dunia kuliner diawali ketika ibunda wafat saat mbak Kristina masih berusia cukup muda. Meskipun ayahnya tidak pernah memintanya untuk memasak, tetapi mbak Kristina merasa perlu belajar masak untuk ayah dan kakaknya. Mbak Kristina pun mulai belajar masak dari tantenya.
Lama kelamaan dunia kuliner menjadi salah satu passionnya. Passionnya yang lain adalah menulis buku. Sudah ada beberapa novel yang diterbitkan. Silakan Sahabat KeNai mencari novel karya mbak Kristina Yovita bila penasaran.
Saat ini memang mbak Kristina sudah tidak produktif menulis. Lebih fokus dengan dunia kuliner. Mbak Kristina juga bercerita tentang martabak manis yang menjadi andalannya. Berawal dari kesukaan suami akan martabak manis, mbak Kristina mencoba membuat adonan martabak hingga 30x baru menemukan formula yang pas. *Catatan penting banget yang bisa dicontoh, nih. Jangan mudah menyerah.
Tadinya saya akan memilih air mineral atau es teh manis saja seperti pesanan suami. Tapi mbak Kristina menawarkan untuk mencoba Green Thai Tea. Saya penasaran, sih karena baru kali ini denger nama Green Thai Tea. Meskipun awalnya gak terlalu yakin bakal suka. Tapi saya tetep pesan karena penasaran.
Membandingkan kedua rasa teh ini, saya lebih suka green thai tea. Kalau thai tea tetep ada rasa yang aneh di lidah saya sehingga tetap gak begitu suka. Sedangkan green thai tea lebih soft rasanya. Lebih enak lagi kalau minta segelas es batu kemudian tehnya dituang ke gelas. Kedua teh ini juga asli racikan Kedai Mama Lita.
[Silakan baca: Segarnya Es Kepal Jadoel, Summarecon Mall Bekasi]
Seneng banget ketika makan di luar ternyata makanannya enak semua. Jadi penasaran dengan menu lainnya. Sambil menunggu perut agak kosongan, saya pun ngobrol sejenak dengan mbak Kristina yang sangat ramah.
Mbak Kristina bercerita kalau semua menu yang dijual di kedainya adalah menu favorit keluarga. Kecintaannya terhadap dunia kuliner diawali ketika ibunda wafat saat mbak Kristina masih berusia cukup muda. Meskipun ayahnya tidak pernah memintanya untuk memasak, tetapi mbak Kristina merasa perlu belajar masak untuk ayah dan kakaknya. Mbak Kristina pun mulai belajar masak dari tantenya.
Lama kelamaan dunia kuliner menjadi salah satu passionnya. Passionnya yang lain adalah menulis buku. Sudah ada beberapa novel yang diterbitkan. Silakan Sahabat KeNai mencari novel karya mbak Kristina Yovita bila penasaran.
Saat ini memang mbak Kristina sudah tidak produktif menulis. Lebih fokus dengan dunia kuliner. Mbak Kristina juga bercerita tentang martabak manis yang menjadi andalannya. Berawal dari kesukaan suami akan martabak manis, mbak Kristina mencoba membuat adonan martabak hingga 30x baru menemukan formula yang pas. *Catatan penting banget yang bisa dicontoh, nih. Jangan mudah menyerah.
Martabak Brownies Coklat
Martabak Brownies Coklat, IDR24K
Kalau udah ke Kedai Mama Lita, rasanya bakal kurang kalau belum beli
martabaknya. Seperti yang sudah saya tulis di awal, biasanya kami
kalau beli martabak manis itu pilih varian coklat (meises), kacang,
dan wijen. Tadinya di kedai pun kami akan memilih yang sama. Tapi mbak
Kristina menyarankan untuk cobain brownies coklat.
Tentu saja ini bukan brownies seperti yang sudah kita kenal. Ini tetap martabak tetapi wanginya mirip brownies. Untuk martabak brownies coklat menggunakan 4 macam coklat, yaitu coklat bubuk, Milo, meises, dan susu kental manis coklat. Tapi rasanya gak kemanisan walaupun bahannya banyak yang manis.
Tentu saja ini bukan brownies seperti yang sudah kita kenal. Ini tetap martabak tetapi wanginya mirip brownies. Untuk martabak brownies coklat menggunakan 4 macam coklat, yaitu coklat bubuk, Milo, meises, dan susu kental manis coklat. Tapi rasanya gak kemanisan walaupun bahannya banyak yang manis.
Martabak Keju
Martabak Keju, IDR22K
2 martabak manis yang kami pilih. Keduanya berdiameter 18cm saja.
Terlihat lembut dan berminyak kan, ya?
Adonan dasar martabak tidak dicampur dengan telur. Telur baru dicampurkan ke dalam adonanan ketika ada pembeli. Cara ini membuat adonan martabak tetap segar. Untuk isiannya, martabak manis Mama Lita selalu menggunakan bahan berkualitas. Ketika harga-harga bahan baku mengalami kenaikan, mbak Kristina tetap tidak ingin menurunkan kualitas bahannya. Tidak hanya untuk martabak, semua bahan baku untuk menu lain pun selalu dipilih yang berkualitas.
Martabak manis di Kedai Mama Lita tidak hanya memiliki varian klasik seperti yang selama ini dikenal. Tetapi banyak varian lainnya yang terasa kekinian. Martabak manis ini juga dikenal dengan nama Martabak Manis Bandung 33. Menurut mbak Kristina, di sekitar Harapan Indah ada beberapa penjual martabak. Biasanya warga di sana lebih mengenal penjual martabak bila menggunakan angka. Makanya martabak Mama Lita lebih dikenal sebagai martabak manis bandung 33.
Agar-Agar Gula Merah
Agar-Agar Gula Merah, IDR22K
Ketika melihat daftar menu, mata saya langsung tertarik dengan agar
gula merah. Tapi gak mungkin deh kalau baru datang langsung pilih
dessert. Apalagi perut kami sedang lapar-laparnya.
Saya tertarik ingin cobain agar ini karena saat masih kecil, mamah suka bikin agar gula merah. Kalaupun mamah lagi gak bikin, zaman dulu kan suka ada penjual agar-agar keliling. Ya meskipun agar-agarnya gak dingin dan rasanya juga standar tapi dulu sih saya suka. Jadi ini semacam menu nostalgia. 😄
Biasanya agar gula merah kan warnanya coklat bening dan ada sedikit santan di lapisan atas. Nah kalau di Kedai Mama Lita posisinya di balik. Bagian bersantannya lebih banyak. Saya benar-benar bernostalgia dengan menu ini.
Agar gula merah yang disajikan di sini ukurannya cukup besar, ya. Tapi ada tempatnya, sehingga bisa dengan mudah dibawa pulang.
Saya tertarik ingin cobain agar ini karena saat masih kecil, mamah suka bikin agar gula merah. Kalaupun mamah lagi gak bikin, zaman dulu kan suka ada penjual agar-agar keliling. Ya meskipun agar-agarnya gak dingin dan rasanya juga standar tapi dulu sih saya suka. Jadi ini semacam menu nostalgia. 😄
Biasanya agar gula merah kan warnanya coklat bening dan ada sedikit santan di lapisan atas. Nah kalau di Kedai Mama Lita posisinya di balik. Bagian bersantannya lebih banyak. Saya benar-benar bernostalgia dengan menu ini.
Agar gula merah yang disajikan di sini ukurannya cukup besar, ya. Tapi ada tempatnya, sehingga bisa dengan mudah dibawa pulang.
Sate Samyang
Sate Samyang, IDR24K
Nah ini menu terakhir yang kami pesan. Tapi, karena sudah makan
lumayan banyak, kami hanya pesan 1 porsi tanpa nasi. Di Kedai Mama
Lita ada 4 menu sate yaitu sate samyang, sate taichan mozarella, sate
ayam madura, dan sate ayam manis. Ketika baru datang, aroma sate
langsung tercium sehingga semakin menggugah selera makan. Saya
langsung memesan sate ayam taichan dengan alasan yang sudah saya tulis
di atas. Sebelum pulang, kami pesan sate Samyang.
Sahabat KeNai tentu sudah mengenal mie instan merk Samyang, kan? Sate samyang ini bukan berarti diberi bumbu mie instan Samyang, lho. Mbak Kristina tetap meracik sendiri bumbunya sehingga rasanya mendekati bumbu mie instan Samyang.
Meskipun satenya terlihat pedas, bagi kami gak terlalu berasa pedasnya. Etapi kalau level kepedesan kan tiap orang beda-beda, ya. Kami memang suka pedas, terutama saya dan Keke. Tapi level sate Samyang ini masih bisa diterima juga sama Nai. Dia malah sampe jilatin bumbunya. Wajib dicobain, deh! Rasanya pun komplit dan daging ayamnya gak kering.
Mbak Kristina juga bercerita kalau sate ayam maduranya memiliki rasa yang berbeda. Mbak Kristina yang berasal dari Madura tentunya juga pahak dengan rasa sate ayam madura. Tetapi menurutnya, rasa satenya memiliki rasa yang khas dan berbeda dari rasa sate ayam madura yang biasa di jual di berbagai tempat.
Saya jadi penasaran juga, sih. Tapi lain kali, deh. Perut rasanya udah sangat kenyang. Agar-agar serta martabak aja kami bawa pulang. Gak bakal sanggup menghabiskan langsung di tempat. Ini aja tadinya saya mau ajak suami belanja di Lulu Hypermarket dulu setelah dari Kedai Mama Lita. Tapi karena kenyang banget, akhirnya memilih pulang dulu. Belanjanya diundur minggu depannya lagi.
Keke: "Ini apa, Bun? Brownies ya? Kok begini?"
Begitu smapai rumah, saya langsung menyodorkan 2 kotak berwarna hijau yang berisi martabak manis ke Keke. Ketika membuka kotak martabak brownies coklat, Keke sempat bingung. Dia tau kalau dari bentuknya pasti martabak manis. Tapi wanginya mirip brownies. Makanya dia bertanya ke bundanya. Saya dan Nai sempat pandang-pandangan kemudian tertawa.
Keke langsung suka dengan rasa kedua martabak manis itu. Langsung dikuasai ma dia sehingga berebut ma adiknya.
Nai: "Keke harusnya ikut. Enak semua makanannya. Apalagi ayam bakar ma sate Samyang. Pasti deh Keke makannya bakal banyak banget."
Dari hasil rebutan, cuma disisain 1 potong. Padahal tadinya saya mau ngetes kualitas martabak ini. Kan katanya kalau dibiarkan di luar semalaman, martabaknya tetap enak dan tidak jadi keras. Untung masih ada sisa 1 potong. Besok paginya saya cobain, ternyata beneran masih enak. Kulitnya msih lembut dan berminta. Isiannya juga masih nikmat. Bedanya udah dingin aja.
Kalau Sahabat KeNai baru pertama kali ke sini dan mengandalkan Google Maps, mendingan minta mbak Kristina untuk share location. Memang gak sulit cari lokasinya. Tapi, perumahan Harapan Indah tuh luas. Dari pada nyasar di komplek kan mending nanya hehehe.
Di Google Maps bila kita mengetik Kedai Mama Lita masih ditunjukkan ke lokasi tempat berjualan martabak manisnya saja. Bukan ke kedainya meskipun kata suami, kedianya juga ada di maps. Tapi daripada bingung mending minta share location. Atau bisa juga ketik 'Resto Kedai Mama Lita' di maps. Kayaknya lebih akurat, langsung ke kedainya.
Bakal balik lagi ke Kedai Mama Lita. Maunya sih gitu. Happy tummy lah kalau makan di sana. Abis semuanya yang kami pesan enak. Trus sekarang juga lagi ada promo menarik banget. Batas waktunya hingga ada promo berikutnya. Trus kapan promo berikutnya? Silakan tanya aja ke mbak Kristina 😊
Sahabat KeNai tentu sudah mengenal mie instan merk Samyang, kan? Sate samyang ini bukan berarti diberi bumbu mie instan Samyang, lho. Mbak Kristina tetap meracik sendiri bumbunya sehingga rasanya mendekati bumbu mie instan Samyang.
Meskipun satenya terlihat pedas, bagi kami gak terlalu berasa pedasnya. Etapi kalau level kepedesan kan tiap orang beda-beda, ya. Kami memang suka pedas, terutama saya dan Keke. Tapi level sate Samyang ini masih bisa diterima juga sama Nai. Dia malah sampe jilatin bumbunya. Wajib dicobain, deh! Rasanya pun komplit dan daging ayamnya gak kering.
Mbak Kristina juga bercerita kalau sate ayam maduranya memiliki rasa yang berbeda. Mbak Kristina yang berasal dari Madura tentunya juga pahak dengan rasa sate ayam madura. Tetapi menurutnya, rasa satenya memiliki rasa yang khas dan berbeda dari rasa sate ayam madura yang biasa di jual di berbagai tempat.
Saya jadi penasaran juga, sih. Tapi lain kali, deh. Perut rasanya udah sangat kenyang. Agar-agar serta martabak aja kami bawa pulang. Gak bakal sanggup menghabiskan langsung di tempat. Ini aja tadinya saya mau ajak suami belanja di Lulu Hypermarket dulu setelah dari Kedai Mama Lita. Tapi karena kenyang banget, akhirnya memilih pulang dulu. Belanjanya diundur minggu depannya lagi.
Keke: "Ini apa, Bun? Brownies ya? Kok begini?"
Begitu smapai rumah, saya langsung menyodorkan 2 kotak berwarna hijau yang berisi martabak manis ke Keke. Ketika membuka kotak martabak brownies coklat, Keke sempat bingung. Dia tau kalau dari bentuknya pasti martabak manis. Tapi wanginya mirip brownies. Makanya dia bertanya ke bundanya. Saya dan Nai sempat pandang-pandangan kemudian tertawa.
Keke langsung suka dengan rasa kedua martabak manis itu. Langsung dikuasai ma dia sehingga berebut ma adiknya.
Nai: "Keke harusnya ikut. Enak semua makanannya. Apalagi ayam bakar ma sate Samyang. Pasti deh Keke makannya bakal banyak banget."
Dari hasil rebutan, cuma disisain 1 potong. Padahal tadinya saya mau ngetes kualitas martabak ini. Kan katanya kalau dibiarkan di luar semalaman, martabaknya tetap enak dan tidak jadi keras. Untung masih ada sisa 1 potong. Besok paginya saya cobain, ternyata beneran masih enak. Kulitnya msih lembut dan berminta. Isiannya juga masih nikmat. Bedanya udah dingin aja.
Kalau Sahabat KeNai baru pertama kali ke sini dan mengandalkan Google Maps, mendingan minta mbak Kristina untuk share location. Memang gak sulit cari lokasinya. Tapi, perumahan Harapan Indah tuh luas. Dari pada nyasar di komplek kan mending nanya hehehe.
Di Google Maps bila kita mengetik Kedai Mama Lita masih ditunjukkan ke lokasi tempat berjualan martabak manisnya saja. Bukan ke kedainya meskipun kata suami, kedianya juga ada di maps. Tapi daripada bingung mending minta share location. Atau bisa juga ketik 'Resto Kedai Mama Lita' di maps. Kayaknya lebih akurat, langsung ke kedainya.
Bakal balik lagi ke Kedai Mama Lita. Maunya sih gitu. Happy tummy lah kalau makan di sana. Abis semuanya yang kami pesan enak. Trus sekarang juga lagi ada promo menarik banget. Batas waktunya hingga ada promo berikutnya. Trus kapan promo berikutnya? Silakan tanya aja ke mbak Kristina 😊
Kedai Mama Lita
Ruko Emerald Boulevard (Seberang Gereja St. Albertus)
Blok EB1 no. 17
Kota Harapan Indah
Bekasi Barat
Telp: 0813 1740 3477 / 087 888 663 633
IG: @kedaimamalita.harapanindah
Blok EB1 no. 17
Kota Harapan Indah
Bekasi Barat
Telp: 0813 1740 3477 / 087 888 663 633
IG: @kedaimamalita.harapanindah
24 Comments
Aku pernah makan sate taichan tapi nggak pakai keju sih mba. Penasaran juga pilihan rasa setelah menggunakan keju. Lihat agar gula merah juga mengugah selera. SMoga kapan2 bisa mampir ah
ReplyDeleteJadi makin gurih kalau dikasih keju :D
DeleteAhhh aku bencii pas scroll down ternyata lokasinya di Bekasi jauh nian euy dr bintaro. Tapi sate taichan dengan olahan mozarella tuh kreatif banget ya
ReplyDeleteSesekali lah orang Bintaro main ke Bekasi. Naik kereta aja :D
DeleteHuaa itu sate samyang, kebakar nggak pedesnya Mbak hihihi .. Penasaran sih sama sate taichan mozarella,soalnya kan sambelnya Indonesia banget kalo ditemuin sama Mozarella gimana ya
ReplyDeleteBiasa aja pedesnya :D
Deletewaduh sate dipakein keju gak kebayang kayak gimana rasanya. mana enak ya.. hahaha.
ReplyDeletemartabaknya bikin ngiler. :D
Enak atau enggak tergantung selera sih, Ko. Tapi ayam dengan keju sebetulnya bukan hal aneh juga. Kayak chicken cordon bleu kan ayam dan keju juga. Kalau saya sih suka hehehe
DeleteUwooww harapan Indah. Kapan2 nanti aku mampir kesini ahh pas lagi ke Gramedia World :)
ReplyDeleteDeket kan, yaaaa :D
DeleteSate taichan tuh kayak apa siy rasanya, mb? Di Medan belum ada soalnya. Atau apa saya yang gak tau udah ada belum ya
ReplyDeleteRasanya agak plain tapi gurih, Mbak
DeleteYa ampuuun sukses ngencees, nampaknya enak2 semuaa...
ReplyDeleteHihihihi
DeleteSamaaa mba, akupun paling suka ama bawang merah goreng :D. Nasi goreng, semur, apapun kayaknya kalo ditaburin bawang merah pasti enak :D. Di bekasi ya tempatnya. Lumayan jauh :D. Pdhl td pengen ksana. Suami hrs dibujukin banget kalo udh denger bekasi ato jakarta selatan wkwkwkwk... Ga kuat macetnya :D. Pgn sate taichanya
ReplyDeleteAyolah ke Bekasi. Ke Karawang aja kan waktu itu didatangin :D
DeleteNgelihat foto-foto di atas sukses bikin laper hahahaha
ReplyDeleteJadi penasaran pengen nyobain. :3
Tinggal melipir ke Kedai Mama Lita hehehe
DeleteMenu kedainya lengkap banget ya mba.. Mulai yang menu makan besar, sampe cemilan.
ReplyDeleteMartabak browniesnya menggoda. Aku sama kayak Nai..suka sama martabak manis. Klo yang gurih itu malah nggak suka..
Iya, Mbak. Beragam menu harian ada di sini. Lumayan kalau lagi gak masak hehehe
DeleteGepuk sapinya menggoda banget, makan dengan nasi anget dan sambal, makin lezaaat.
ReplyDeleteBtw anakku pernah nyoba beli sate taichan, ada yang jual online di kotaku, tapi rasanya nggak banget deh, asiiiiin :D
gepuknya memang merusak diet karena enak banget dan pengen terus nambah hahaha. Yup! Itulah kalau gak pas bumbunya, malah sate taichan jadi gak enak
Deletengiler, liat gambar-gambarnyaaa
ReplyDeletehehehehe
DeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)