Gubug Makan Mang Engking, Kopo, Bandung - Kumpul Keluarga untuk Syukuran
Ulang Tahun Papah
Tepat di hari kedua lebaran (16/6) papah saya berulang tahun. Pagi-pagi
kami sudah datang ke kamar papah untuk mengucapkan ulang tahun. Hari itu
kami memiliki acara yang terpisah. Orang tua saya akan berkumpul dengan
keluarga besar mamah untuk nyekar dan silaturahmi ke beberapa saudara,
Sudah beberapa tahun saya gak ikut kegiatan ini karena selalu datang ke
acara Halal bi Halal keluarga suami yang acaranya selalu aja
berbarengan.
Singkat cerita, saat di acara halal bi halal papah menelpon saya minta dicariin resto buat makan malam. Saya sempat bingung karena udah lama gak ke Bandung. Bandung memang terkenal dengan kulinernya, tetapi pengennya kan memilih resto yang cocok dengan selera semua anggota keluarga.
Papah dan mamah. Keluarga besar kasih kejutan ulang tahun ke papah
saya. Bikinin nasi kuning komplit untuk dimakan bersama
Singkat cerita, saat di acara halal bi halal papah menelpon saya minta dicariin resto buat makan malam. Saya sempat bingung karena udah lama gak ke Bandung. Bandung memang terkenal dengan kulinernya, tetapi pengennya kan memilih resto yang cocok dengan selera semua anggota keluarga.
Memilih Resto Keluarga untuk Syukuran Ulang Tahun Papah
Biasanya kuliner yang kekinian dihindari. Cari resto chinese food atau
masakan sunda aja. Tetapi, pengennya juga di sekitaran dalam kota.
Bandung macet banget kalau ke daerah atas. Hahaha jadi agak ribet, ya.
Jadi ingat beberapa tahun lalu ketika mamah ulang tahun di hari raya
Idul Fitri juga lumayan ribet karena pengennya yang benar-benar
nyaman.
[Silakan baca: Nikmatnya Nasi Bancakan Abah Barna]
Awalnya saya memilih resto Sedep Malam di jalan Burangrang. Sebetulnya saya belum pernah makan di sini. Tetapi, keluarga besar saya pernah makan di sini pada saat hari raya beberapa tahun silam. Lagi-lagi saya dan suami gak ikut karena ada halal bi halal. Keke dan Nai ikutan karena pengen kumpul dengan keluarga besar saya.
Tetapi, setelah ditelpon ternyata gak bisa booking. Alasannya resto sedang ramai sekali. Kalau mau datang aja langsung. Waduh! Kalau hanya 3-4 orang sih gak apa-apa datang langsung. Tapi, kalau datangnya agak banyak gini lumayan ribet juga. Ya (lagi-lagi) jadi ingat kejadian beberapa tahun lalu saat ulang tahun mamah di hari raya. Kami gak pakai booking, ternyata resto sunda yang ada di jalan Dago penuh banget. Kami lebih memilih mencari retso lain daripada harus menunggu lama.
[Silakan baca: Ulang Tahun Mamah di Kedai Boboko dan The Valley]
[Silakan baca: Nikmatnya Nasi Bancakan Abah Barna]
Awalnya saya memilih resto Sedep Malam di jalan Burangrang. Sebetulnya saya belum pernah makan di sini. Tetapi, keluarga besar saya pernah makan di sini pada saat hari raya beberapa tahun silam. Lagi-lagi saya dan suami gak ikut karena ada halal bi halal. Keke dan Nai ikutan karena pengen kumpul dengan keluarga besar saya.
Tetapi, setelah ditelpon ternyata gak bisa booking. Alasannya resto sedang ramai sekali. Kalau mau datang aja langsung. Waduh! Kalau hanya 3-4 orang sih gak apa-apa datang langsung. Tapi, kalau datangnya agak banyak gini lumayan ribet juga. Ya (lagi-lagi) jadi ingat kejadian beberapa tahun lalu saat ulang tahun mamah di hari raya. Kami gak pakai booking, ternyata resto sunda yang ada di jalan Dago penuh banget. Kami lebih memilih mencari retso lain daripada harus menunggu lama.
[Silakan baca: Ulang Tahun Mamah di Kedai Boboko dan The Valley]
Akhirnya di Gubug Makan Mang Engking, Kopo, Bandung
Karena Sedep Malam gak bisa booking, kami pun memutuskan makan di Gubug Makan Mang Engking, Kopo Bandung. Udah beberapa kali keluarga kami makan di sini. Jadi udah hapal lah dengan rasa masakannya yang memang enak-enak.
Yang bikin malas makan di Gubug Makan Mang Engking Kopo tuh akses ke sana. Sejak dulu daerah Kopo selalu macet banget. Jalannya gak besar, sepanjang jalan banyak toko hingga mall. Banyak angkot pula. Huff! Harus banyak bersabar deh kalau mau ke daerah sana.
Tetapi, sepertinya
Cita Rasa Makanannya Tetap Enak
Lumayan susah motret semua makanan di saat kumpul keluarga begini.
Langsung pada pengen menyantap aja. Apalagi makanan di Saung Mang
Engking memang enak semua. Saya pun udah malas foto-foto makanan kalau
lagi situasi begini. Selain udah lapar juga keasikan ngobrol dengan
semua keluarga.
Saya pernah baca salah satu pendapat di internet kalau makanan di Mang Engking bukan makanan sunda, tetapi Jogja. Alasannya resto pertamanya ada di Jogja. Memang benar tentang lokasi resto pertamanya, tetapi bila Sahabat KeNai membaca informasinya di website resto ini tertulis kalau makanan yang disajikan adalah resep orisinil warisan leluhur Parahyangan. Daerah Parahyangan, Priangan, atau Preanger itu identik dengan budaya Sunda. *Jadi ingat lagu Mojang Priangan 😄
Membaca profilnya di beberapa artikel di internet, Engking Sodikin, pemilik dari Gubug Makan Mang Engking juga asli Jawa Barat. Tepatnya di Tasikmalaya dan kemudian hijrah ke Jogja. Profil lengkapnya mendingan cari sendiri aja di internet, ya.
Beberapa menunya memang bercita rasa manis seperti masakan jawa. Udang Bakar Madunya manis banget. Tetapi, menu yang lain ada juga yang gurih seperti cita rasa masakan sunda. Apalagi karedoknya, pedes banget. Kalau Sahabat KeNai gak suka pedas, mending pesan dari awal. Karena kalau gak pesan dikasihnya yang pedas banget.
Selain a la carte, di sini juga menawarkan 3 macam menu paket yaitu:
Malam itu kami memilih 2 paket Dayang Sumbi, 1 Paket Sangkuriang, serta beberapa menu tambahan. Kalau lagi rame-rame begini memang mendingan ambil paket. Nanti kekurangannya tinggal tambah menu satuan. Adapun paket Dayang Sumbi terdiri dari
Paket Sangkuriang tentu saja ada sedikit perbedaan, tidak hanya dari jumlah makanannya. Ada beberapa menu yang sama dengan paket Dayang Sumbi. Sedangkan yang gak ada di paket ini adalah Udang Asam Manis (diganti dengan Udang Saus Tiram), Ayam Goreng Kremes dan Iga Penyet. Untuk minumannya, saya lebih suka di paket Sangkuriang yaitu Es Teh Manis (Bisa diganti dengan teh tawar) dan Es Jeruk masing-masing 3 porsi.
Kami juga pesan 1 porsi Gurame Asam Manis (IDR86,5K) dan 2 porsi Sop Gurame (@IDR86,5K). 1 porsi sop gurame tuh dalam mangkok besar, lho. Nanti dikasih beberapa mangkok kecil lagi sama pelayannya. Sop Gurame menjadi penutup yang nikmat. Rasanya jadi segar lagi. Semua makanan habis tanpa sisa. Untuk paket Sangkurian, kami meminta tanpa nasi karena 20 porsi nasi dari paket Dayang Sumbi sudah cukup banget.
Saya pernah baca salah satu pendapat di internet kalau makanan di Mang Engking bukan makanan sunda, tetapi Jogja. Alasannya resto pertamanya ada di Jogja. Memang benar tentang lokasi resto pertamanya, tetapi bila Sahabat KeNai membaca informasinya di website resto ini tertulis kalau makanan yang disajikan adalah resep orisinil warisan leluhur Parahyangan. Daerah Parahyangan, Priangan, atau Preanger itu identik dengan budaya Sunda. *Jadi ingat lagu Mojang Priangan 😄
Membaca profilnya di beberapa artikel di internet, Engking Sodikin, pemilik dari Gubug Makan Mang Engking juga asli Jawa Barat. Tepatnya di Tasikmalaya dan kemudian hijrah ke Jogja. Profil lengkapnya mendingan cari sendiri aja di internet, ya.
Beberapa menunya memang bercita rasa manis seperti masakan jawa. Udang Bakar Madunya manis banget. Tetapi, menu yang lain ada juga yang gurih seperti cita rasa masakan sunda. Apalagi karedoknya, pedes banget. Kalau Sahabat KeNai gak suka pedas, mending pesan dari awal. Karena kalau gak pesan dikasihnya yang pedas banget.
Selain a la carte, di sini juga menawarkan 3 macam menu paket yaitu:
- Paket Nakula (2 orang) - IDR240K
- Paket Sangkuriang (6 orang) - IDR600K
- Paket Dayang Sumbi (10 orang) - IDR850K
Malam itu kami memilih 2 paket Dayang Sumbi, 1 Paket Sangkuriang, serta beberapa menu tambahan. Kalau lagi rame-rame begini memang mendingan ambil paket. Nanti kekurangannya tinggal tambah menu satuan. Adapun paket Dayang Sumbi terdiri dari
- Udang Bakar Madu, 1 porsi
- Udang Asam Manis, 1 porsi
- Cumi Goreng Tepung, 1 porsi
- Ayam Goreng Kremes, 1 ekor
- Iga Penyet, 1 ekor
- Gurame Bumbu Cobek, 1 ekor
- Gurame Bakar Kecap, 1 ekor
- Tumis kangkung, 2 porsi
- Karedok, 2 porsi
- Lalapan, 2 porsi
- Tahu dan Tempe Goreng, 2 porsi
- Sambal Terasi Dadak, 3 porsi
- Sambal Tomat, 1 porsi
- Nasi Putih, 10 porsi
- Teh Botol, 10 porsi
Paket Sangkuriang tentu saja ada sedikit perbedaan, tidak hanya dari jumlah makanannya. Ada beberapa menu yang sama dengan paket Dayang Sumbi. Sedangkan yang gak ada di paket ini adalah Udang Asam Manis (diganti dengan Udang Saus Tiram), Ayam Goreng Kremes dan Iga Penyet. Untuk minumannya, saya lebih suka di paket Sangkuriang yaitu Es Teh Manis (Bisa diganti dengan teh tawar) dan Es Jeruk masing-masing 3 porsi.
Kami juga pesan 1 porsi Gurame Asam Manis (IDR86,5K) dan 2 porsi Sop Gurame (@IDR86,5K). 1 porsi sop gurame tuh dalam mangkok besar, lho. Nanti dikasih beberapa mangkok kecil lagi sama pelayannya. Sop Gurame menjadi penutup yang nikmat. Rasanya jadi segar lagi. Semua makanan habis tanpa sisa. Untuk paket Sangkurian, kami meminta tanpa nasi karena 20 porsi nasi dari paket Dayang Sumbi sudah cukup banget.
Suasana dan Service di Gubug Makan Mang Engking
Sesuai dengan namanya, salah satu ciri khas Gubug Makan Mang Engking
adalah tempatnya terdiri dari beberapa gubukan dengan berbagai ukuran.
Ada juga ruangan indoor dengan beberapa kursi seperti resto pada
umumnya.
Ketika booking, saya dikabarkan mendapatkan tempat di area indoor. Alasannya resto lagi lumayan penuh terutama untuk gubug. Tetapi, ketika kami sampai di sana, tamu yang makan di gubug terbesar baru saja selesai. Saya pun bertanya apa boleh pindah tempat. Alhamdulillah bisa. Keluarga kami lebih suka makan di gubukan. Lagipula lebih privasi.
Di sini gak ribet kalau cari parkir. Suasana Gubug Makan Mang Engking juga nyaman. Kalau udah di dalam seperti gak berasa kalau daerah Kopo itu padat. Penyajian makanannya pun lumayan cepat serta ramah. Kalau ingin menikmati suasana memang lebih enak datang pada siang hari. Berbagai gubugan yang mengelilingi kolam besar terlihat banyak ikan kalau siang hari. Mushola juga lumayan besar dan bersih.
Sedikit kekurangan di resto ini adalah agak ribet kalau mau nambah manakan atau minuman. Di setiap gubug disediakan kentongan, tetapi di gubug kami gak ada pemukulnya. Kami coba memukul kentongan pakai alat pemukul lain *lupa waktu itu pakai apa*, tetapi kayaknya gak kedengeran sampai ke bagian depan resto. Gak ada satupun yang nyamperin kami. Saya sampai 2x berjalan kaki ke area depan karena ingin menambah pesanan makanan dan minuman. Untuk nambah berikutnya, saya lebih memilih menelpon ke resto. Capek dan ribet juga kalau harus bolak-balik melulu. Mungkin lain kali pakai bel aja yang disambungkan ke area depan.
Selain masalah kentongan untuk hal lainnya memuaskan, sih. Gak bikin kami kapok datang ke sana. Apalagi sekarang daerah Kopo kayaknya udah mulai lancar. Bolehlah kapan-kapan ke sana lagi atau cobain makan di resto Gubug Mang Engking lainnya.
[Silakan baca: Seafood City by Bandar Djakarta - Syukuran Ulang Tahun Mamah]
Ketika booking, saya dikabarkan mendapatkan tempat di area indoor. Alasannya resto lagi lumayan penuh terutama untuk gubug. Tetapi, ketika kami sampai di sana, tamu yang makan di gubug terbesar baru saja selesai. Saya pun bertanya apa boleh pindah tempat. Alhamdulillah bisa. Keluarga kami lebih suka makan di gubukan. Lagipula lebih privasi.
Di sini gak ribet kalau cari parkir. Suasana Gubug Makan Mang Engking juga nyaman. Kalau udah di dalam seperti gak berasa kalau daerah Kopo itu padat. Penyajian makanannya pun lumayan cepat serta ramah. Kalau ingin menikmati suasana memang lebih enak datang pada siang hari. Berbagai gubugan yang mengelilingi kolam besar terlihat banyak ikan kalau siang hari. Mushola juga lumayan besar dan bersih.
Sedikit kekurangan di resto ini adalah agak ribet kalau mau nambah manakan atau minuman. Di setiap gubug disediakan kentongan, tetapi di gubug kami gak ada pemukulnya. Kami coba memukul kentongan pakai alat pemukul lain *lupa waktu itu pakai apa*, tetapi kayaknya gak kedengeran sampai ke bagian depan resto. Gak ada satupun yang nyamperin kami. Saya sampai 2x berjalan kaki ke area depan karena ingin menambah pesanan makanan dan minuman. Untuk nambah berikutnya, saya lebih memilih menelpon ke resto. Capek dan ribet juga kalau harus bolak-balik melulu. Mungkin lain kali pakai bel aja yang disambungkan ke area depan.
Selain masalah kentongan untuk hal lainnya memuaskan, sih. Gak bikin kami kapok datang ke sana. Apalagi sekarang daerah Kopo kayaknya udah mulai lancar. Bolehlah kapan-kapan ke sana lagi atau cobain makan di resto Gubug Mang Engking lainnya.
[Silakan baca: Seafood City by Bandar Djakarta - Syukuran Ulang Tahun Mamah]
32 Comments
Keren ya mbak baru gubug aja makanan nya bikin ngiler suasana nya kayaknya cozy bgt untuk gathering family pas bgt nih
ReplyDeleteasik banget. Apalagi kalau di saung. Setelah makan langsung ngantuk dan rasanya pengen tiduran hahaha
DeleteJadi udah gabungan masakan Jawa Sunda ya mbak?
ReplyDeleteKok kyknya pernah dengar nama resto serupa di Jakarta apa Depok gtu, apa ada cabang jg ya?
Musholanya gede, cocok buat bukber ya rumah makannya :D
Menurut saya begitu karena ada cita rasa manis seperti masakan Jawa/Gubug Makan Mang Engkin memang udah ada di mana-mana
DeleteBunda aslinya orang mana sih? Aku pikir orang jakarta. Hihihi. Ternyata bandung ya. Soalnya kopo mah deket ama rumah mertua saya yang orang bandung juga hihihi
ReplyDeleteSaya orang Sunda, Mbak hehehe
DeleteSering liat temen-temen makan di sini, harganya lumayan yaakk.
ReplyDeleteTapi worth it dengan segala yang ditawarkannya :)
Emang cucok buat acara keluarga
enak, selalu puas makan di sini
DeleteYang khas dari masakan Sunda itu kalau lalapan ya sambalnya ya. Seger! Beda sama penyetan gorengan biasa.
ReplyDeletebetul. Jangan lupa lalapan kalau makan makanan sunda hehehe
DeleteMenu makanannya itu, berasa lagi mendengarkan legenda tangkuban parahu. Suasana tempatnya juga asik. Rekomen nih buat next jalan-jalan daku
ReplyDeletehihihhi nama paketnya bertema, ya
DeleteWaaah barakallah papahnya mba Kenai semoga sehat2 selalu yaa. Btw rmang makan bareng keluarga itu MOMEN BANGET ya mba. Aku pun rutin mengagendakan, ga mesti sebulsn sekali sih pas ada momen juga bisa dna pastinya ada rezeki hehe. Thabks for sharing mba.
ReplyDeleteaamiin. Iya, kami juga gak rutin sebulan sekali. Tetapi, tempat ini memang recommended buat gathering
DeleteSeru sekali bisa makan bareng keluarga di hari istimewa ya. Pilihan restorannya juga bisa menampung banyak orang. Menambah momen bahagianya. Selamat ulang tahun buat papahnya mba Myra...
ReplyDeleteterima kasih. Iya, kalau makan di sini rasanya berkesan
DeleteMang engking di Jogja juga ada loh mbak. Kurang lebih penampilannya mirip-mirip sih .Makanannya emang ngeunah dan tempatnya asyik buat main keluarga yaaa
ReplyDeleteResto pertamanya memang di Jogja. Ciri khas Mang Engking kayaknya model restonya gubukan begini
DeleteMakan makan keluarga besar pastinya sangat menyenangkan ,gubug mang engking emang bagus konsepnya dan bisa mancing
ReplyDeleteiya, Mpo
DeleteBarokallah utk papahnya ya. Ya ampun enak2 banget ini makanannya, view restorannya. Apalagi makan ber10 lumayan lah ya ga mahal2 amat.
ReplyDeleteiya, sebetulnya kalau dibagi juga jatuhnya jadi gak mahal
DeleteKayaknya kalau ke Bandung bisa nih mampir ke sini. Soalnya sering dengar nama Mang Engking ini.
ReplyDeleteyup! Silakan mampir dan rasakan nikmat makanannya :)
Deleteini termasuk resto favoritku, tapiiiiii cuma utk beberapa cabang. yg di depo UI ga banget... rasa makanannya ga enak, daging alot, waktu itu dihidangkan juga dingin.
ReplyDeletetapi yg di bandung aku sukaaa... rasanya enak, ga alot.. yg di daerah tngerang, BSD ato karawaci ya itu, itu juga enak... sayang yaa mereka ga standard gitu rasanya..
kalo anak2, mereka seneng makan yg di bandung krn ikannya gede2 byangetttt hahahaha.. ginuk2.. kalo diksh nasi lgs nyerbu. makanya aku slalu milih duduk di pondokan dkt kolam
wah, ternyata gak seragam gitu rasa di tiap cabang, ya. Kalau siang memang menyenangkan buat anak-anak. Banyak ikan yang bisa dilihat hehehe
DeleteMakanannya banyak juga ya mbaak, makasih referensinya. Nanti klo mampir Bandung dicoba mampir sini hehehe.
ReplyDeletesama-sama :)
Deletewah asyik ya bisa kumpul bersama keluarga di hari bahagia
ReplyDeleteiya, Mbak
DeleteMang Engking ini ada di berbagai kota ya, cuma aku belum pernah nyobain. Ntar kapan-kapan mau coba yang di Surabaya.
ReplyDeleteternyata di Surabaya juga ada, ya
DeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)