Boleh Gak Traveling Saat Pandemi?

Boleh Gak Traveling Saat Pandemi? Siapa yang udah kangen banget traveling? Sepertinya banyak, ya. Dan yang pasti saya termasuk salah satunya. Gak usah deh ke luar kota. Cukup keliling Jakarta dengan berbagai transportasi umum seperti LRT, MRT, KRL, ataupun TransJakarta aja rasanya udah bikin saya kangen banget.

boleh gak traveling saat pandemi

Tetapi, pandemi 'kan datang tanpa diundang. Ketika kemudian diberlakukan peraturan PSBB, saya termasuk yang tetap patuh di rumah aja. Keluar cuma untuk belanja ke pasar tradisional. Itupun jadi seminggu sekali. Padahal biasanya 1-2 hari sekali. Ya sebisa mungkin, tetap di rumah aja kalau gak penting-penting amat.

Sekarang sudah masuk masa new normal. Kalau di Jakarta, bilangnya fase PSBB transisi, belum new normal. Beberapa sektor memang sudah mulai dilonggarkan. Tetapi, masih lihat keadaan juga. Kalau grafiknya menjasi semakin parah, maka kembali ke masa PSBB.

Kalau sudah dilonggarkan begini, boleh jalan-jalan lagi? Bukankah sebaiknya tetap di rumah aja?


New Normal untuk Menggerakkan Perekonomian


Sebelum menjawab boleh atau enggak, sebaiknya memang dipahami dulu kenapa sudah banyak sektor yang mulai beroperasi saat ini. Alasan utamanya karena ekonomi. Pandemi memang menimbulkan efek domino. Gak hanya sektor kesehatan yang terkena imbasnya.

Itulah kenapa berbagai perekonomian mulai meskipun lambat dan bertahap. Gak mungkin terus-terusan minta bantuan dari pemerintah. Gelombang PHK juga sudah terjadi di banyak sektor.

Perekonomian tentunya juga termasuk sektor hiburan dan pariwisata. Makanya mall, tempat bermain anak, resto, dan tempat wisata lainnya juga sudah boleh beroperasi. Tetapi, tentunya ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Kalau di masa sebelum pandemi aja ada peraturan kalau mau datang berbagai tempat. Apalagi di saat pandemi begini.

Wabahnya masih ada dan penyebarannya tetap sangat masif. Grafiknya pun masih cenderung naik dan belum kelihatan puncaknya. Tetap di rumah aja tentu yang paling dianjurkan.

Jadi, ketika saya mengatakan boleh, tentunya bukan atas pendapat pribadi. Tetapi, memang sudah dibolehkan oleh pemerintah. Tentunya dengan berbagai syarat yang berbeda. Namanya juga NEW Normal. Pastinya TIDAK SAMA dengan keadaan normal di saat sebelum ada pandemi.


Patuhi Protokol Kesehatan


protokol kesehatan, jalan-jalan saat pandemi

Memang ngeri-ngeri sedap kalau mau keluar rumah di saat seperti ini. Jangankan jalan-jalan, suami mau ke kantor aja wejangan saya bisa panjang banget. Beda banget dengan saat sebelum traveling. Sekarang kecemasan menjadi berlipat. Makanya jadi semakin sering saling mengingatkan.

Mematuhi dan disiplin dengan protokol kesehatan itu koentji!

Apakah patuh dengan protokol kesehatan bisa menghindarkan kita semua dari terpapar COVID-19? Gak ada jaminan untuk itu. Tetapi, setidaknya bisa meminimalkan risiko. Jangan sampai menciptakan cluster baru. Makanya harus benar-benar disiplin dan benar melakukannya. Misalnya, kalau pakai masker harus benar. Jangan lubang hidungnya kelihatan atau malah ditaro di dagu maskernya.

Protokol kesehatan tidak hanya tentang masker, lho. Tetapi, juga mencuci tangan dengan benar, tidak memegang area wajah, jaga jarak, dan lain sebagainya. Seharusnya masa karantina selama 3 bulan lalu sudah cukup bagi kita semua untuk tau dan mulai belajar disiplin dengan segala peraturan ini.


Setiap Tempat Wisata Punya Peraturan di Saat Pandemi



Setiap Tempat Wisata Punya Peraturan di Saat Pandemi
peraturan baru tempat wisata saat pandemi
Sumber: IG @kurioid


Beberapa waktu lalu, saya lihat peraturan berwisata ke Ragunan di akun IG dan fanpage resminya. Larangan anak usia 0-9 tahun untuk datang ke sana di masa PSBB transisi, ternyata menuai kemarahan dari banyak orang tua. Tidak hanya ibu-ibu, tetapi bapak-bapak juga.

Ragunan memang salah satu kawasan wisata yang diminati oleh keluarga, terutama anak-anak. Mereka bisa melihat berbagai binatang di sini. Harga tiketnya pun termasuk murah meriah. Tentu ada rasa sedih ketika melihat Ragunan sudah beroperasi, tetapi anak-anak gak boleh masuk.

Setiap tempat wisata, mall, atau apapun juga punya peraturan tambahan di saat pandemi ini masih ada. Bisa jadi ada beberapa perbedaan. Misalnya antara Ragunan dan Taman Safari Indonesia. Di TSI anak-anak dibolehkan masuk. Tetapi, tentu aja ada peraturan lain yang berebda dengan Ragunan atau tempat wisata lainnya?

Kok, sama-sama kebun binatang, tetapi beda peraturan?

Saya pribadi gak bisa menjawabnya karena bukan bagian dari pengelola. Tetapi, yang bisa saya pahami adalah setiap pengelola pasti sudah mengukur seperti apa kemampuannya untuk bisa tetap beroperasi tanpa mengambil risiko yang besar.

Saran saya, cari info dulu untuk setiap tempat yang mau dikunjungi. Jangan sampai memaksakan diri kalau memang dilarang. Mereka yang punya peraturan, kita harus patuhi.

persiapan traveling agar perjalanan aman dan menyenangkan

Mengingat penularannya yang masif, memang kita jangan hanya memikirkan diri sendiri. Mungkin kita bisa patuh dengan protokol kesehatan. Termasuk menjaga anak-anak saat traveling. Tetapi, keluarga yang lain kan belum tentu.

Nanti kalau sudah sampai terjadi cluster, maka yang akan diminta pertanggungjawaban tentu pengelola pariwisatanya. Itulah kenapa pengelola juga sudah punya tolok ukur seberapa besar kemampuan menjaga keselamatan para pengunjung di saat pandemi.

Sebetulnya urusan mematuhi peraturan, khususnya di tempat wisata, gak hanya saat pandemi. Misalnya, di area yang memacu adrenalin tentunya terlarang bagi wisatawan yang memiliki riwayat penyakit jantung. Masa' trus kita harus memaksakan diri hanya karena pingin coba. Kalau sampai terjadi apa-apa kan nanti tempat wisatanya juga yang harus bertanggung jawab.

[Silakan baca: Peraturan Jalan-Jalan ke Ancol dan DUFAN Saat Pandemi]

Di saat pandemi pun begitu. Patuhi semua peraturan. Kalau kemudian ada tempat wisata yang melanggar sendiri alias gak tegas dengan peraturan yang sudah dibuat, silakan dikritisi.

Kalau saya mendingan gak usah datang ke tempat wisata tersebut kalau pengunjung maupun pengelolanya gak tertib. Ngeri lah kalau kayak begitu.

Kalau ikutin slogan di berbagai tempat wisata Jakarta adalah #SSBB (Senang Selamat Bareng-Bareng). Ya gak apa-apa kalau memang ingin jalan-jalan, staycation, atau ngemall sejenak untuk refreshing. Tetapi, memang benar-benar harus patuh. Kalau gak bisa patuh, mending di rumah aja, lah.

[Silakan baca: Jalan-Jalan Sore di Mall Kelapa Gading]

Post a Comment

81 Comments

  1. Saya masih pilih di rumah aja Mbak sampai hari ini.
    Cuma suami yang sudah ngantor tiap hari. Saya pergi beli sayur ke tukang sayur di gerbang komplek. Atau ke minimarket deket situ juga..Belum kemana-mana. Beli yang ga ada di situ, nitip suami saja belanjanya, sekalian dia di luar.
    Pokoknya saya cari aman. Soal traveling bisa kapan-kapan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mau traveling nanti atau sekarang, memang kembali ke pilihan masing-masing. Meskipun sebaiknya tetap di rumah aja.

      Tetapi, pergi ke kantor atau sekadar beli sayur di gerbang komplek pun peraturannya tetap sama seperti traveling. Harus patuh dengan protokol kesehatan.

      Delete
    2. Yup,protokol kesehatan tetap yang diutamakan.
      Ini saja, sempat ada rencana Lebaran Haji mudik ke Jawa Timur..Tapi sadar diri, di sana angka kasus tertinggi, orang tua lansia..ah ya sudahlah, tunggu waktu aman saja mudiknya.

      Delete
    3. Iya agak serem nih kalau mau ke Jatim saat ini

      Delete
  2. Kalo di Surabaya taman-taman aja masih ditutup mbak, KBS alias Kebun Binatang Surabaya juga ternyata diperpanjang sampe sekarang belum buka. Sejujurnya kaki gatal pengen segera jalan-jalan. Tapi akhirnya lebih memilih di rumah aja. Memang semua tempat wisata yang sudah open pasti ada protokol kesehatan, namun entahlah kesadaran masyarakat kita akan pakai masker aja masih gak sepenuh hati, pakai masker hidup gak ditutup dan lainnya, belum lagi resiko tersenggol ah banyak. Semoga semua bisa lekas membaik, agar penjual oleh2 di tempat wisata juga kembali banyak pembeli. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang beda-beda waktu operasional. Di Jakarta pun masih ada yang ditutup. Salah satunya bioskop.

      Itulah pentingnya kerjasama dan kesadaran semua pihak, Mbak. Kalau yang enggan mematuhi protokol kesehatan, sebaiknya di rumah aja. Kalau ada tempat wisata yang gak bisa tegas, harus dikritisi. Atau saya mending gak usah datang ke tempat wisata tersebut

      Delete
  3. Saya juga udah kangen pengen jalan2. Tapi kalau punya balita jadi mikir-mikir lagi nih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apalagi balita termasuk kelompok yang rentan kan, ya

      Delete
  4. Saya masi takot sebenarnya, tp mggu lalu cek ombak n jalan tipis2 ke dekat2 aja alias staycation. Trus karantina mandiri 14 hari. Alhamdulillah aman hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Semoga sehat selalu untuk semuanya :)

      Delete
  5. Di Tangerang, mal besar tetap masih santuy, tertutup kecuali pengunjung apotek dan toko obat serta farmers market,

    dan prosedurnyaaaa... ketat bangeeet, selain wajib masker, kita dihadang semprotan dan pencuci tangan di minimal 3 tempat, oya jangan coba coba bilang menggunakan kendaraan taksi online, dipersilakan turun di wing ujuuuung dekat halte shuttle bus!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maksudnya kalau pakai taksi online gak boleh nyampe dekat area mall?

      Delete
  6. Saya sih lebih memilih menunggu, piknik kan bukan kebutuhan utama seperti bekerja
    Bahkan Sekolah pun ditunda

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Tetapi, kalaupun ada yang mau jalan-jalan ya gak bisa disalahkan juga karena memang sudah dibolehkan. Intinya adalah mau ke manapun, tetap harus patuh dengan protokol kesehatan

      Delete
  7. Kalau saya pribadi belum dulu lah ke tempat wisata, Mbak Chi. Nggak bisa memprediksi jumlah pengunjungnya soalnya. Kecuali mungkin ke Taman Safari yang nggak perlu keluar dari mobil. Tunggu grafiknya menurun dulu deh sambil tetap menerapkan protokol kesehatan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, Mbak. Makanya saya sarankan kalau mau traveling sebaiknya kenali dan cari tau dulu kondisi tempat pariwisata yang akan dikunjungi

      Delete
  8. Saya masih memilih di rumah saja, jangankan berwisata, belanja bulanan saja bilanya online. Grafik penyebaran di SulSel semakin meningkat, makin ngeri mau jalan-jalannya nih Mbak. Dua hari ini mencoba jalan-jalan keliling kompleks tapi ngeri sendiri dengan orang yang bebas gak pakai masker, ajak bayi pula, huhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, saya juga baca infonya tentang Sulsel. Semoga lekas turun grafiknya, ya. Aamiin

      Delete
  9. Saya masih milih keluar untuk hal-hal yang perlu saja. Karena sadar diri, terkadang kalau sudah di tempat umum, apalagi di tempat wisata, protokol kesehatan itu suka terabaikan. Kita udah jaga, yg lain ga jaga jarak, diingatkan malah nyolot, hiks.
    Semoga masa pandemi ini segera berakhir.

    ReplyDelete
  10. Wah ternyata beberapa tempat wisata emang udah pada buka ya. Dengan aturan-aturan yang cukup ketat. Betul banget lansia dan ibu hamil sebaiknya jangan dulu, soalnya paling rentan. Tapi saya sendiri juga masih di rumah belum ada rencana jalan-jalan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah boleh, Mbak. Tetapi, setiap daerah punya kebijakan masing-masing

      Delete
  11. Yogyakarta mulai ramai dikunjungi wisatawan walau protokol kesehatan ketat terus diberlakukan bahkan ada jam buka tutupnya.
    Karena walau pun sudah new normal tapi kan belum benar-benar terbebas dari pandeminya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Musim liburan juga ya, Mbak. Makanya Jogja kembali ramai. Semoga aja gak ada penambahan covid yang mengkhawatirkan

      Delete
  12. Sebagai lifestyle blogger aku dah gemess pengen outing tapi buat sekarang sih aku lebih milih di rumah dulu. Ssabarrr hahaha lebih baik nunggu demi menjaga tetep sehat dari pada ngobatin. Apalagi cuma demi jalan-jalan. Stay safe lebih penting

    ReplyDelete
  13. aku juga udah ga tahan pengen jalan2. tapi masih lihat kondisi sampe benar2 aman. buat yg udah mulai jalan, ikuti protokel kesehatan dengan baik ya. menjaga lebih baik daripada mengobati.

    ReplyDelete
  14. masih milih stay at home aja.. kalau pun ke warung sampe kesupermarket pun tetep patuhi aturan sesuai protokol kesehatan pake masker, dan sering cuci tangan sblm keluar rumah dan sesudah dari luar rumah

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup! Kemanapun tetap harus patuh dengan protokoler kesehatan

      Delete
  15. Semuanya balik ke kesadaran masing2 yah mba, tapi memang sangat disayangkan sih ternyata masih banyak org2 yg menganggap new normal ini seolah covid-19 nya udah gak ada. Ya semoga semua kembali lagi ke real normal yah mba, jadi semua org bisa menikmati travelling nya tanpa rasa worry lagi ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya balik ke kesadaran masing-masing. Tetapi, berharap semua sadar supaya lekas menurun grafiknya

      Delete
  16. Iya setuju banget. Sekarang kalo mau ke tempat wisata itu harus cari tahu dulu apa saja aturan yang diberlakukan di sana.

    Ini juga ngelatih kita buat selalu aware sama peraturan yaa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dalam suasana normal aja ada peraturan. Apalagi di saat new normal

      Delete
  17. Buat yang piknik asal patuhi protokol kesehatan seperti yang dijabarkan di artikel ini in syaa Allah akan aman saja. Ribet gak apa2 asal selamat.
    Kita juga patut memaklumi buat yang pengin piknik pastinya buat menjaga kewarasan juga ya :)
    Asal ingat protokol kesehatannya dilakukan.
    Nuhun sharing-nya Chi

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, sekarang harus mau ribet. Kalau enggak, mending di rumah aja

      Delete
  18. Peraturannya lumayan banyak juga. Beberapa tempat aku belum bisa datangi karena kepentok usia anak. Tapi secara umum juga belum berencana mengunjungi tempat wisata. Masih ngeri aja Mbak ketemu banyak orang. Rencana sih pengin camping sekeluarga aja. Nyepi di daerah gunung.

    ReplyDelete
  19. Kebetulan kantor sampai hari ini hingga 3 Agustus masih ketat terkait pandemi ini. Jadi masih WFH dan untuk keluar hanya untuk kebutuhan penting dan mendesak. Jalan2 sendiri masih jauh dari harapan. Cukuplah berita di TV jadi penghibur. Semoga pandemi ini berlalu. Aamiin

    ReplyDelete
  20. Flyernya edukatif juga lucu desainnya hehe. Btw jadi ingat komen itu pernah Mbak Myra unggah ke Facebook. Aku ngakak aja baca komen si ibu XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya sekarang harus dibikin yang menarik begitu hehehe

      Delete
  21. Kuncinya memang patuhi protokol kesehatan sih. Cuma kalau aku, mending di rumah saja dulu. Duit di hemat lah

    Kalau wisata di Jepara kayanya belum buka. Kasus lagi naik gini

    ReplyDelete
  22. saat new normal, aku bareng keluarga sempat ke Bogor, dengan protokol kesehatan yang lengkap. masih ada sih yang komenin hahaha karena aku post di igek, tapi gimana ya... mereka kan taunya hasil foto aja tapi gak liat behind the scene kalo di sana pada jaga jarak dll

    ReplyDelete
  23. Demi kewarasan jiwa, kayaknya banyak yg butuh traveling, walopun cuma ngider di mall.
    Yang penting, tetep patuhi protokol kesehatan ya Mak.
    Semangaaattt!

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya ada beberapa yang tetap membutuhkan traveling. Meskipun sekadar jalan tipis-tipis. Tentunya harus mematuhi protokol kesehatan

      Delete
  24. Aku pun masih di rumah saja, belum berani kemana-mana. Walau sebenarnya sudah kangen sekali pengen traveling tapi yang bisa ku lakukan buka gallery handphone dan external disk aja buat kangen-kangenan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga masih di rumah aja. Keluarin semua stok foto buat diupload hehehe

      Delete
  25. Punya tiket annual pass Dufan yang bakal expired bulan September ini, tapi masuk Ancol cuma boleh yang KTP DKI. Haha. Alhamdulillah, jadinya nggak tergoda buat piknik ke sana. Semoga yang udah pada ngebet piknik selalu tertib dan mematuhi peraturan, ya. Jangan sampai untuk ngilangin stress malah bawa penyakit lain yaitu si Covid-19.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, kabarnya hanya yang ber-KTP DKI yang boleh mengunjungi tempat wisata di Jakarta. Betul banget. Jangan sampai maksudnya bersenang-senang, tetapi malah ajdi petaka

      Delete
  26. Saya masih memilih untuk tetap di rumah saja sementara ini siy mbak, dan keluar hanya untuk hal yang penting dan perlu saja. Rasanya belum siap saja bebas traveling di tengah pandemi gini

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya memang itu pilihan. Tetap lebih baik di rumah aja

      Delete
  27. Aslinya saya juga udah pengen banget jalan-jalan ke mana hanya sekedar buang penat. Meskipun di daerah kami yang positif hanya tinggal 4 orang, dan grafik ODP, PDP sudah menurun; saya tetep belum berani untuk jalan-jalan.

    Semoga saja yang udah pengen traveling lagi, selalu taat dan patuh untuk menjalani protokol kesehatan di era new normal.

    Akibat pandemi memang luar biasa imbasnya. Banyak banget yang kena PHK 😭😭

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu sedih banget kan, ya. Makanya pariwisata pun kembali buka untuk menjalankan perekonomian. Tetapi, tentunya dengan standar protokol kesehatan saat pandemi

      Delete
  28. Udah gatel ingin jalan-jalan naik public transport. Padahal dulu kita sering yaa mbak tapi sekarang hanya memandang dari jauh. hehehe

    ReplyDelete
  29. Setelah bertahan #dirumahaja sejak Maret lalu, akhirnya saya dan keluarga kecil jalanjalan juga. Tujuannya cuma ke pantai yang sepi, benarbenar sepi. Perginya juga sore gitu. Bawa bekal sendiri dari rumah, jadi gak ada jajan selama di luar. Gak lupa pakai masker juga. Kecuali pas renang di pantai ya.

    Itu aja sayanya tetap kepikiran, huhuhu. Bagaimanapun lebih aman #dirumahaja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya belum pernah traveling sejak pandemi. Tetapi, kalaupun suatu saat traveling, saya pun akan memilih tempat yang sepi. Agak ngeri kalau ramai. Meskipun memang amannya di rumah aja untuk saat ini

      Delete
  30. Sebaiknya memang dirumahaja yaa...karena wabah masih ada dan menurut penelitian yang terbaru malah scope penularannya melalui udara, bukan hanya airborne. Sedih yaa...
    Semoga pandemi ini segera berakhir.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau yang udara itu setahu saya bila ventilasinya kurang bagus.

      aamiin

      Delete
  31. Kalau untuk wisata belum sih mba cuman emang krn ada terapi jd ya mau ga mau bawa anak2 di rumah dg ttp pake masker

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya apapun itu, mau sekadar ke warung hingga wisata tetap patuh dengan protokol kesehatan

      Delete
  32. Akubsudah masuk kantor mba dan memang tidak mudah untuk membiasakan diri dwngan new normal ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! Gak nyaman sebetulnya kondisi sekarang. Tetapi, ini semua usaha biar kita semua sehat dan selamat

      Delete
  33. Emang pilihan yang tidak mudah untuk berani berwisata atau nggak saat ini.. karena taruhannya gak main2 ya.. Kepatuhan bukan cuma buat kita.. tapi orang lain juga harus patuh sama protokol kesehatannya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. bagusnya memang semuanya kompak kalau mau grafik penyebaran lekas turun

      Delete
  34. Aku belum berwisata mba selama new normal. Emang belum dibuka dan ada beberapa sudha beroperasi tapi kok belum berani heheheh. Asal sesuai protokol kesehatan aman ya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berani atau enggak memang kembali ke pilihan masing-masing. Kalupun berani ya bukan berarti menantang wabah dengan mengabaikan protokol kesehatan

      Delete
  35. Saya sudah keluar rumah tapi masih sebatas dari rumah ke kantor, belum berani pergi jauh-jauh. Ke kantorpun harus siapkan alat pelindung diri, masker dan kawan-kawannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pun cuma ke pasar tradisional aja selama pandemi

      Delete
    2. Memang lebih baik tetap di rumah, Mbak. Tetapi, kalaupun mau ke luar, termasuk traveling, harus patuh dengan protokol kesehatan

      Delete
  36. Semangaaatt semuanya. Kalo di Pekalongan sih hijau ya. Meskipun hijau tetep patuh. Aku gak ke luar kota dulu sih. Padahal udah pengen banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Semoga jangan sampai berubah warna zonanya, ya. Aamiin

      Delete
  37. Boleh sih kak travelling tapi tetap mematuhi protokol kesehatan, tapi aq blm berani travelling jauh2 😂🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama. Saya malah masih di rumah aja kecuali ke pasar hahaha

      Delete
  38. Masih terlalu beresiko sih kalau menurutku jalan-jalan di musim seperti ini. Mendingan di rumah dulu aja deh. Emang kudu sabar dan memutar otak untuk bikin anak enggak boring di rumah. Tapi lebih baik begitu daripada terkena resiko yang tidak diinginkan ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Apalagi sekarang grafiknya semakin naik. Tetapi, kalaupun ada yang keluar rumah, apapun alasannya tetap harus paruh protokol kesehatan

      Delete
  39. Aku termasuk orang yang tetep diem aja di rumah sih Mba, beberapa kali diajakin keluar buat main pasti aku tolak, karena aku parnoan banget orangnya. Pernah main ke tempat wisata itu pas orang tua datang dari Sumatra karena anaknya gak balik-balik. Itu pun kita milih ke Taman Safari yang bisa dinikmati dalam mobil aja. Pas udah selesai dari safari wih ngeri dimana2 ramai banget Mba, kita yang mau jalan2 lanjut lagi aja ga jadi karena ngeliat keramaian itu.

    Beda pas aku ke Ragunan, Ragunan jauh lebih ketat dibandingkan Taman Safari. Apalagi hanya yang ber-KTP DKI aja yang boleh masuk, alhasil di dalam sepiiiiii banget. Banyaknya yang sepedaan malah disana daripada ngeliatin hewannya. Ngobrol sama keluarga yang kerja disana, katanya emang turun drastis karena anak2 ga boleh datang padahal yang suka liat2 kan anak2 ya. Tapi, emang demi keamanan siapapun aku rasa Ragunan udah terbaik banget antisipasinya. Apalagi cuma dibatasi 2000 sehari yang biasanya bisa puluhan ribu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah Ragunan termasuk tertib, ya. Memang seharusnya semua tempat wisata seperti ini. Harus sama-sama peduli dengan pandemi

      Delete

Terima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)