Jika Sahabat KeNai ingin menikmati BBQ Jepang yang lezat, Gyu-Kaku Kelapa
Gading adalah tempatnya. Dengan berbagai macam daging dan menu lain yang
menggugah selera, restoran ini bisa memuaskan hasrat Sahabat KeNai
Pengalaman: Mengapa Gyu-Kaku Kelapa Gading Wajib Dicoba
Gyu-Kaku Kelapa Gading restoran BBQ Jepang yang menawarkan konsep AYCE (All You Can Eat). Dengan panggangan meja, Sahabat KeNau dapat memasak daging sesuai keinginan, sehingga membuat setiap gigitan dipersonalisasi dan lezat. Suasananya nyaman dan tenang, cocok untuk bersantap bersama keluarga atau teman. Plus, staf yang ramah dan penuh perhatian akan memastikan pengalaman bersantap Sahabat KeNai menyenangkan.
"Kalau NEM Keke bagus, kita makan di Hanamasa, ya."
"Bagus, gak bagus, tetap makan di Hanamasa, lah!"
"Yeee, gak bisa, dooong!"
Saya memang ada rencana mau ajak suami dan anak-anak makan di Hanamasa. Cuma sengaja becandain Keke. Ya kali aja semakin semangat mengerjakan UNBK dan hasilnya bagus. 😄
Singkat cerita, NEM Keke alhamdulillah bagus. Saya pun ingin menepati janji. Keke mengusulkan makan di Mall Kelapa Gading (MKG) biar sekalian cobain naik LRT. Kami pun sepakat. Lagian udah lama banget gak main ke MKG.
[Silakan baca: Begini Caranya Naik LRT Jakarta]
Saya memang ada rencana mau ajak suami dan anak-anak makan di Hanamasa. Cuma sengaja becandain Keke. Ya kali aja semakin semangat mengerjakan UNBK dan hasilnya bagus. 😄
Singkat cerita, NEM Keke alhamdulillah bagus. Saya pun ingin menepati janji. Keke mengusulkan makan di Mall Kelapa Gading (MKG) biar sekalian cobain naik LRT. Kami pun sepakat. Lagian udah lama banget gak main ke MKG.
[Silakan baca: Begini Caranya Naik LRT Jakarta]
Ternyata gak ada Hanamasa di MKG. Saya mengusulnya dari MKG naik taxi aja ke Artha Gading. Tetapi, suami gak mau kalau harus lanjut-lanjut gitu. Saya tanya ke Keke, kata dia gak apa-apa di MKG yang penting resto All You Can Eat (AYCE). Saya pun meminta Keke untuk lihat restoran apa aja di MKG via Zomato. Keke pun memutuskan makan di Gyu-Kaku Japanese BBQ.
Saya juga pengen makan di resto ACYE. Udah agak lama menahan diri untuk gak makan di resto berkonsep ini. Beberapa tahun lalu pernah mengajak anak-anak makan di Hanamasa, tetapi berasa rugi. Nai makannya masih sedikit banget hehehe. Bukan berarti kami makan berlebihan juga, tetapi waktu itu memang kadang-kadang makan 1 porsi aja Nai masih suka gak habis. Harus dibantuin orang tuanya untuk menghabiskan makanan. Jadi ya saat itu memang rasanya belum tepat makan di reto AYCE.
Manisnya Gyu-Kaku Japanese BBQ
Lokasi Gyu-Kaku ada di MKG 3. Langsung aja naik ke lantai paling
atas. Nanti ketemu area food court yang lumayan luas. Sahabat
KeNai cari area Attic Garden. Nah di sini ada beberapa resto yang
makannya bukan di food court.
[Silakan baca: Hiroya Japanese Restaurant - Ada Karena Rindu Masakan Ibu]
Ketika kami sampai di depan Gyu-Kaku, salah seorang pramusaji langsung menyapa kami dengan ramah. Pertama, menanyakan apakah sebelumnya kami pernah makan di sana. Ketika kami bilang belum, dia menjelaskan beberapa paket yang ada di resto ini.
Untuk buffet ada 3 paket yang ditawarkan yaitu Standard (Adult IDR238K | Child/Senior IDR158K), Premium (Adult IDR398K | Child/Senior IDR298K), dan Wagyu (Adult IDR458K | Child/Senior IDR358K). Bila Sahabat KeNai tidak ingin menu buffet juga bisa pilih A la carte. Harga untuk a la carte tentunya tergantung dari menu dipilih.
Sesuai keinginan Keke, kami memilih buffet. Karena baru pertama kali, kami memilih paket standard dulu. Apalagi pramusajinya juga bilang kami bisa naikkan paket saat makan.
Setelah memilih tempat duduk, seorang pramusaji menyapa kami sambil memberikan daftar menu paket Standar yang bisa dipilih. Kami bisa memilih semua menu yang ada dalam paket sekaligus. Bisa juga memilih beberapa terlebih dahulu.
Tentu aja kami hanya memilih beberapa. Meminta saran dari pramusaji mana yang paling disukai pelanggan. Kenapa kami gak memilih semua sekaligus karena mejanya juga gak muat. Terlalu penuh juga gak akan bikin makan menjadi nyaman. Lagipula kami bisa meminta tambahan lagi kalau hidangan di meja sudah habis.
Satu per satu makanan yang kami pesan datang dengan cepat. Kami pun segera menyantapnya. Tentu saja harus dipanggang terlebih dahulu. Memanggang daging di Gyu-Kaku gak akan bikin badan kita bau asap. Panggangannya sudah dilengkapi dengan penghisap asap.
Saya pernah membaca beberapa review tentang Gyu-Kaku. Katanya, daging sapi di resto ini berasal dari Amerika sehingga rasanya lebih manis dan berlemak. Kami memang suka dengan semua tekstur daging yang disajikan.
Ada pilihan rasa spicy untuk daging yaitu Spicy Suki Shabu. Saus bbq ada 2 pilihan yaitu tare dan spicy tare. Tetapi, meskipun ada kata spicy, tetap aja masih lebih berasa manisnya. Makanya, saya tidak lagi mencelupkan daging bbq yang sudah dipanggang ke saus. Nanti makin kemanisan.
[Silakan baca: Yeay! Penggemar Kuliner Jepang Dimanjakan di Food Culture AEON Mall BSD City]
Kalau Keke memilih nasi putih. Sedangkan Nai memilih Gomanegi Ramen. Satu-satunya menu noodle yang ada di paket Standard. Ramennya gak manis. Makanya kata Keke, cocok buat netralin rasa manis di mulut
[Silakan baca: Shabu Tako - Warung Shabu-Sabhu Murmer di Rawamangun]
[Silakan baca: Ketagihan Green Salad with Japanese Dressing Tokyo Skipjack]
Buat kami yang lebih menyukai makanan gurih, rasa manis membuat perut cepat kenyang. Menjelang pulang, kami baru tau kalau bisa pesan toping tambahan seperti garam himalaya, lemon, dan lain-lain. Topping tambahan ini ada biaya lagi. Tetapi, perut kami sudah berasa penuh. Hanya menyisakan sedikit ruang untung dessert.
Kami memilih semua dessert yang ditawarkan. Buah segar tentu aja untuk menetralkan rasa manis. Suami dan anak-anak memilih Gyu-Kaku Ice Cream Vanilla. Hanya saya yang memilih Milk Pudding.
Saus milk puddingnya manis banget. Makanya saya hanya makan sedikit sausnya. Padahal milk puddingnya enak. Lembut dan gak kemanisan.
Gak salah deh kalau Gyu-Kaku Ice Cream termasuk signature dish di sana. Tekstur es krimnya lembut banget dan rasanya gak kemanisan. Keke dan ayahnya malah sampai nambah lagi. Bisa dibilang jadi penutup yang pas untuk acara makan kami di hari itu.
Untuk minuman pilihannya adalah cold/hot ocha dan lemon tea. Sama seperti makanan, bebas mau nambah sebanyak apapun.
[Silakan baca: Hiroya Japanese Restaurant - Ada Karena Rindu Masakan Ibu]
Ketika kami sampai di depan Gyu-Kaku, salah seorang pramusaji langsung menyapa kami dengan ramah. Pertama, menanyakan apakah sebelumnya kami pernah makan di sana. Ketika kami bilang belum, dia menjelaskan beberapa paket yang ada di resto ini.
Untuk buffet ada 3 paket yang ditawarkan yaitu Standard (Adult IDR238K | Child/Senior IDR158K), Premium (Adult IDR398K | Child/Senior IDR298K), dan Wagyu (Adult IDR458K | Child/Senior IDR358K). Bila Sahabat KeNai tidak ingin menu buffet juga bisa pilih A la carte. Harga untuk a la carte tentunya tergantung dari menu dipilih.
Sesuai keinginan Keke, kami memilih buffet. Karena baru pertama kali, kami memilih paket standard dulu. Apalagi pramusajinya juga bilang kami bisa naikkan paket saat makan.
Setelah memilih tempat duduk, seorang pramusaji menyapa kami sambil memberikan daftar menu paket Standar yang bisa dipilih. Kami bisa memilih semua menu yang ada dalam paket sekaligus. Bisa juga memilih beberapa terlebih dahulu.
Tentu aja kami hanya memilih beberapa. Meminta saran dari pramusaji mana yang paling disukai pelanggan. Kenapa kami gak memilih semua sekaligus karena mejanya juga gak muat. Terlalu penuh juga gak akan bikin makan menjadi nyaman. Lagipula kami bisa meminta tambahan lagi kalau hidangan di meja sudah habis.
Satu per satu makanan yang kami pesan datang dengan cepat. Kami pun segera menyantapnya. Tentu saja harus dipanggang terlebih dahulu. Memanggang daging di Gyu-Kaku gak akan bikin badan kita bau asap. Panggangannya sudah dilengkapi dengan penghisap asap.
Saya pernah membaca beberapa review tentang Gyu-Kaku. Katanya, daging sapi di resto ini berasal dari Amerika sehingga rasanya lebih manis dan berlemak. Kami memang suka dengan semua tekstur daging yang disajikan.
Beef Okonomiyaki Gorengan isi daging. Rasanya lumayan manis |
Takoyaki Menurut Keke, rasanya juga manis banget |
Ada pilihan rasa spicy untuk daging yaitu Spicy Suki Shabu. Saus bbq ada 2 pilihan yaitu tare dan spicy tare. Tetapi, meskipun ada kata spicy, tetap aja masih lebih berasa manisnya. Makanya, saya tidak lagi mencelupkan daging bbq yang sudah dipanggang ke saus. Nanti makin kemanisan.
[Silakan baca: Yeay! Penggemar Kuliner Jepang Dimanjakan di Food Culture AEON Mall BSD City]
Garlic Fried Rice |
Kalau Keke memilih nasi putih. Sedangkan Nai memilih Gomanegi Ramen. Satu-satunya menu noodle yang ada di paket Standard. Ramennya gak manis. Makanya kata Keke, cocok buat netralin rasa manis di mulut
[Silakan baca: Shabu Tako - Warung Shabu-Sabhu Murmer di Rawamangun]
Premium Dori Miso Foil Harus dipanggang dulu selama beberapa menit supaya ikan dan sayuran di dalamnya matang |
Setelah matang, disiram dengan minyak wijen. Rasanya cenderung
hambar. Kemudian kolnya kami panggang lagi sampai agak gosong. Menurut kami rasa kolnya jadi lebih enak kalau dipangang lagi. |
[Silakan baca: Ketagihan Green Salad with Japanese Dressing Tokyo Skipjack]
Buat kami yang lebih menyukai makanan gurih, rasa manis membuat perut cepat kenyang. Menjelang pulang, kami baru tau kalau bisa pesan toping tambahan seperti garam himalaya, lemon, dan lain-lain. Topping tambahan ini ada biaya lagi. Tetapi, perut kami sudah berasa penuh. Hanya menyisakan sedikit ruang untung dessert.
Kami memilih semua dessert yang ditawarkan. Buah segar tentu aja untuk menetralkan rasa manis. Suami dan anak-anak memilih Gyu-Kaku Ice Cream Vanilla. Hanya saya yang memilih Milk Pudding.
Saus milk puddingnya manis banget. Makanya saya hanya makan sedikit sausnya. Padahal milk puddingnya enak. Lembut dan gak kemanisan.
Gak salah deh kalau Gyu-Kaku Ice Cream termasuk signature dish di sana. Tekstur es krimnya lembut banget dan rasanya gak kemanisan. Keke dan ayahnya malah sampai nambah lagi. Bisa dibilang jadi penutup yang pas untuk acara makan kami di hari itu.
Untuk minuman pilihannya adalah cold/hot ocha dan lemon tea. Sama seperti makanan, bebas mau nambah sebanyak apapun.
Habiskan dalam Waktu 90 Menit
Aturan lainnya dari Gyu-Kaku Japanese BBQ adalah adanya batasan waktu makan 90 menit. Baru kali ini saya makan dibatasi waktu begitu. Saya sempat bertanya dalam hati apakah akan nyaman. Apalagi kalau makan di resto dengan konsep All You Can Eat maunya santai.
Tentunya ini lain cerita kalau makan di resto yang ramai banget pengunjung. Cukup tau diri lah kami untuk tidak berlama-lama. Kasihan yang pada menunggu.
Ternyata 90 menit itu cukup banget, kok! Malah kami sudah selesai dalam waktu 1 jam saja. Tadinya, saya mengajak langsung ke luar. Tapi, suami menyarankan santai dulu. Biar gak begah juga kalau lanjut jalan. Lagipula masih ada waktu 30 menit.
Selain pembatasan waktu, pelanggan juga harus menghabiskan makanan yang sudah dipilih. Bila tidak, bisa kena denda IDR50K/100 gr makanan sisa. Nah, lumayan banget kan itu dendanyaaaa. Bagus sih ini peraturannya. Biar gak mentang-mentang makan di resto AYCE, segala diambil sebanyak-banyaknya. Akhirnya malah jadi mubazir karena gak dimakan.
Berarti pilihan kami untuk tidak langsung memilih semua makanan termasuk tepat. Coba kalau semua menu kami pilih, kemudian kami gak sanggup menghabiskan. Bisa nyesek kalau sampai kena denda hehehe.
[Silakan baca: Sushi Nobu di Bintaro X'Change Mall]
Semua pramusaji di Gyu-Kaku MKG 3 tidak hanya ramah, tetapi juga sigap. Piring-piring kosong tidak dibiarkan berlama-lama di meja. Gelas yang kosong dengan segera ditawarkan direfill tanpa perlu kami panggil dulu. Kalau minta tambahan daging atau menu lainnya juga datang dengan cepat. Gak ada yang namanya menunggu lama. Apalagi merasa waktu jadi terbuang karena kelamaan menunggu makanan dan minuman datang.
Walaupun kami merasa gak makan kebanyakan, ternyata kenyangnya bertahan sampai malam. Atau mungkin juga karena kami makannya sudah cukup sore, ya. Sekitar pukul 3 sore.
Bakal balik lagi ke sana? Mungkin saja. Tetapi, lain kali kami akan pesan topping tambahan supaya tidak dominan manis.
Gyu-Kaku Japanese BBQ, Mall Kelapa Gading
Attic garden, Mall Kelapa Gading 3
Lantai 3
Jl. Boulevard Raya, Kelapa Gading
Jakarta 14240
Telp: (021) 45853665
Open hours: 10.00 s/d 22.00 wib
www.gyu-kaku.id
IG: @gyukaku.id
Lantai 3
Jl. Boulevard Raya, Kelapa Gading
Jakarta 14240
Telp: (021) 45853665
Open hours: 10.00 s/d 22.00 wib
www.gyu-kaku.id
IG: @gyukaku.id
36 Comments
Di AEON BSD kayaknya ada deh Gyu Kaku, tp selalu antre kalo lewat restonya. Udah rencanain mau nyoba juga tp blm kesampean ke sini.
ReplyDeleteGyu Kaku sepertinya memang ada di beberapa mall
DeleteKalo aku sih nggak cocok makan di restoran AYCE kayak gini, mbak. Porsi makanku kecil hehe. Rugi ntar, apalagi harus habis dalam 90 menit.
ReplyDeleteSetuju banget sama peraturan denda bila nggak menghabiskan makanan. Indonesia itu food waster terbesar sedunia lho :((
Nah iya, kalau makannya sedikit mendingan jangan. Saya juga setuju dengan peraturan denda ini :D
DeleteSaya termasuk penggemar all you can eat barbeque beginian. Tapi kalau saya pasti nggak pakai nasi ataupun karbohidrat lain. Cukup makan daging dan sayur (dari salad, tapi nggak pakai dressing). Biar bisa makan daging lebih banyak, bukan diet keto. Tapi kalau masih kecil memang masih harus pakai nasi ya, soalnya itu energi buat banyak gerak.
ReplyDeleteYup! Sebetulnya lebih puas kalau tanpa karbo hahaha
DeleteAku jarang menikmati makanan ala begini wkwkwkwkwk :D Seneneg sih model all you can eat cuma kudu wanti2 yak jangan sampe ada sisa makanan kan mayan dendanya hihhi :) Bisa ga makan malam kalo sebanyak ini mamamnya. Kalo pedas n asin aku suka tapi kalo manis banget mah ga. 90 menit sih kurang nyaman kalo aku :D
ReplyDeleteSebetulnya 90 menit itu cukup. Memang kelihatannya kayak sebentar. Tapi, setelah cobain gak kayak dikejar waktu juga
DeleteJepang-jepangan kesukaan anakku tuh. Makannya ada peristiwa masak-memasak dulu, jadi nambah seru. Idenya bagus tuh, didenda kalau makannya engga habis. Sering banget tuh aku lihat orang-orang kalau makan nyisa. Apalagi di acara kawinan...duuuh...sayang banget...
ReplyDeletesama, Mbak. Suka sedih kalau makanan yang bersisa banyak banget
DeleteAku paling suka nih sama masakan jepang. apa lagi sushi dan bbq an gini. tp aku suka alergi makanan laut :((
ReplyDeletePadahal sushi banyak yang dari seafood, ya
DeleteKalau nggak dibatasi waktu pasti rugi. Pasti banyak yang pasang strategi makan dulu sampai full lalu ngobrol-ngobrol sampai makanannya urun, baru setelah itu dihajar lagi. Dan memang pembatasan waktu itu rata-rata 90-120 menit.
ReplyDeleteHanamasa memang sudah nggak recommended lagi untuk AYCE. Kalah dengan Gu Kaku, Shaburi, dan beberapa resto Jepang atau Korea lainnya
Betuuulll. Rugi banget lah apalagi kalau enak. Tapi, saya masih pengen makan di Hanamasa :D
DeleteTakoyaki nya enak itu, ternyata ada di mall kelapa gading yak, belum sempat kelilingan detail di sana
ReplyDeleteiya, di MKG ada Gyu Kaku
DeleteYeaaayy, hadiah yg sangat worth it buat anak2 ya Mbaaa :D
ReplyDeleteAku juga kapan2 pengin ajak anakku makan di Japanese BBQ resto kayak gini
Moga2 ada rezeki
--bukanbocahbiasa(dot)com--
aamiin. Abis pandemi jalan-jalan aja, yuk!
DeleteMakan dibatasi waktu dan kalau gak habis didenda. Ini bagus ya. Jadi benar2 pesan yang bisa kita makan dan gak sia-siain apa yang ada
ReplyDeleteiya, biar gak segala dimakan trus malah gak dihabiskan
DeleteOrang serumah yang nggak doyan makanan Jepang cuma aku. Jadi kalo suami setuju dengan usulan anak-anak, pasti aku pilihnya yang aman, yaitu ramen
ReplyDeleteJadi gak ada yang nemenin makan ke AYCE resto Jepang begini, ya :D
DeleteKatsuoboshi nya bisa nambah atau disediakan dan bisa refill...?
ReplyDeleteAku paling suka naburin katsuoboshi.
Gak ada menu-menu ikan mentahkah?
Hihii...((addict))
Saya lupa. Kayaknya harus ke sana lagi untuk memastikan hahaha
DeleteSaya belum pernah makan makanan jepang, Mba. Pengen deh suatu saat bisa mencicipi makanan dari negeri sakura ini 😊
ReplyDeleteMakanan JEpang kalau buat saya banyak yang enak
DeleteKonsep restonya unik ya Mbak. Selain diberi waktu hanya 90 menit makanan yang dipesan juga semua harus habis kalau nggak bisa kena denda. Waduuuh .. jadi harus benar2 pilih makanan yang bisa dihabiskan. Jadi pengen juga rasanya makan makanan konsep AYCE gitu. Belum pernah sih soalnya hehe
ReplyDeleteiya, Mbak. Sekalian membuat customer juga disiplin kan ya kalau ada aturans eperti itu
Deleteahahaha aku gak bisa makan banyak, resto all you can eat ini ku hindari mba chi apalagi ya kalo kena denda, waduhhh gak habis makanan bayar lagi deh hehe
ReplyDeleteSaya sekarang makannya udah sedikit. Tapi, suami dan anak-anak masih banyak. Makanya gak rugi kalau makan di sini :D
DeleteKonsep all Yo Can eat kayaknya bagus jika diterapkan oleh keluarga karena bisa saling cicip jika ingin mencoba mengetahui rasa yang berbeda. Makan jadi lebih seru dan batasan waktu bisa diupayakan agar bisa selesai sebelum tenggat. Lebih penting lagi tidak kena denda karena makanan tidak habis.
ReplyDeleteKonsep unik karena makanan bukan lagi untuk ganjal perut, melainkan jadi penumpang gaya hidup. Kita bisa beroleh petualangan seru dari jelajah kuliner demikian. Sekaligus pengalaman baru.
Selamat untuk Keke. Pastinya bahagia beroleh NEM bagus. Alhamdulillah.
Terima kasih banyak, Mbak. Alhamdulillah sesuai harapan NEMnya
DeleteSejak korean wave mewabah di Indonesja memang banyak banget restoran Korean BBQ bertebaran dimana-mana, yang satu ini keliatan enak ya apalagi promonya wah bikin pengen kesana
ReplyDeleteiya, tetapi ini ala Jepang
DeleteWuooww pengen, aku dah lama gak makan model2 Hanamasa semenjak ada versi bebakaran hematnya yaitu mujigae wkwkwkkw, eh tapi bukan all you can eat sih. Gyu Kaku ini cuma ada di MKG atau ada di mall lain juga mbak? Cek Zomato ah :D
ReplyDeleteAda di beberapa mall lain setahu saya, Pril
DeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)